Cast :
- Shin Dong Woo / CNU (B1A4)
- Yook Jin Ah (OC)
Author :
Cha Nae Ya (kania dinata)
Genre :
Romance
Length :
One Shoot Compilation
Words :
1.083
note :
ini kelanjutan dari track 1 nya baro ^^, ini track kedua dari mini album B1A4.. ini ku paparkan lewat lirik lagu nya ya ^^. sip dibaca aja monggo, jangan lupa yo untuk komen~
TES!
Kini masih, masih air mata ku yang turun. Untung disini
aku sendiri di dalam kamar, berdiam diri merenungi kejadian-kejadian yang baru
kualami. Aku juga tau ini memalukan, bahwa aku seorang pria yang dapat disebut
sebagai pria dewasa.. menangisi kepergian gadis yang dicintainya. Tepat, malam
ini kau sudah muncul untuk kesekian kalinya. Walau aku sudah berusaha untuk
melupakanmu tapi..
“shinwoo oppa”
Aku menoleh kearah belakang agar aku bisa melihat mu..
eh? Kosong?
“bukankah tadi kau
memanggil ku? Yook jin ah..” gumam ku
“ah.. ternyata ini
benar, ini semua mimpi ku” lanjut ku
Sudahlah.. lupakan ini semua, kuharap ini yang terakhir.
Ini yang terakhir.. terakhir aku memikirkanmu. Ku coba untuk berbaring di
tempat tidur, dan kucoba untuk menutup kedua mata ku..
“shinwoo oppa~”
Tidak.. mata ku kembali terbuka, aku melihat mu lagi
jinah! Oke, sekali lagi ku coba.. 1.. 2.. 3.. kututup kedua mataku.
1 minutes..
3 minutes..
5 minutes..
“shinwoo oppa~
ireonayo!”
“yook jin ah!” panggil
ku, otomatis kedua mataku terbuka kembali. Sungguh ini gila, karena nya aku
tidak dapat tidur
“kata-kata mu itu..
sungguh buat hatiku sesak. Bahkan ini membekas di hatiku, kaulah yang membuat
jejak ini” lanjut ku masih menggerutu, bahkan aku sudah bosan dengan omelan ku
ini yang sama sekali tidak membuahkan hasil apapun
“shinwoo.. bangunlah,
ini sudah pagi segera sarapan” panggil ibu ku. Oh tidak shinwoo bodoh, ini
sudah ketiga harinya kau tidak tidur karena memikirkan gadis itu
“shinwoo? Kau sudah
bangun kan? ayo keluar nak” panggil ibu ku lagi, mungkin ia merasa aku belum
bangun karena aku tidak menjawab panggilan pertamanya tadi
“baik bu” jawab ku
lemas
…
“trauma mu tidak usah sampai seperti ini” omel baro
“hey! Aku sedang
berusaha untuk itu!” jawab ku dengan nada ya.. seperti membentak
“hey.. santai, aku
hanya menasihatimu agar kau tidak terlalu larut dalam luka mu ini” koreksi baro
“apa yang harus
kulakukan baro?” tanya ku melembek
“kau masih cinta
dengannya?” tanya nya balik
“tentu!” jawab ku cepat
“cepat beri pengakuan
padanya” ujar baro cepat
“ta.. tapi”
“kau masih cinta dengan
nya kan?”
“seperti nya aku butuh waktu
untuk itu” jawab ku melemas ketika melihatnya di seberang sana..
…
Sungguh, ini adalah trauma yang mungkin tidak akan bisa
kuhapus. Wajar saja, gadis itu.. yook jin ah adalah cinta pertamaku, saat ia
memutuskan hubungan kami tepat disaat setelah kami berkencan.. aku tidak bisa
menyembunyikan perasaan ku ini, aneh.. bukan dia yang menangis karena itu, tapi
aku! Aku seorang pria dewasa! Seorang pria dewasa seperti ku yang menangis
karena hubungan ini putus!
“AKHH!!” teriak ku di
kamar, aku melampiaskannya dengan memukul bantal kesayangan ku
“aku tahu! Aku tahu
jika ini sangat terlambat.. sungguh terlambat, aku tidak menjaga hubungan itu
dengan sangat baik sehingga membuat hubungan ini.. ah tidak! Shinwoo ini salah
mu sendiri!” bentak ku pada diriku sendiri, menyesali apa yang telah ku perbuat
sebelum hubungan kami seperti sekarang
Hey.. shinwoo berhenti menjadi orang bodoh, mungkin ini
adalah hukuman untuk pria dewasa sepertimu. Aku akan melakukannya lagi.. aku
akan membuat hubungan kami kembali.
“aku akan menunggumu
saat matahari terbit.. aku akan menunggu mu sampai datang” gumam ku
…
“pagi” sapa ku pada
gadis berambut panjang yang memiliki senyuman yang dapat membekas di lubuk
hatiku
“shinwoo oppa?”
“tolong keluarkan aku
dari kesedihan melelahkan ini” ujar ku
“…”
“yook jin ah?”
“hey! Yook jin ah!”
“jin ah!”
“jin ah!”
“Yook Jin Ah!”
“shinwoo? Kau sudah
bangun?” panggil ibu ku beserta ketokan pintu yang saling bersautan, membuat
mataku tambah melebar setelah terbangunkan oleh nya
Tidak.. rasanya hatiku terbakar, berapa kali aku harus
memanggilmu.. berapa lama.. berapa hari aku harus bertahan dari hukuman ku ini?
yook jin ah.. aku benar-benar mencintaimu
…
“aku memimpikannya
lagi” kata ku pada baro, hari ini adalah hari libur, baro mengajak ku untuk
mengunjungi cafe milik jinyoung, mungkin ia berniat untuk menghibur ku
“kau tidak perlu
mengatakannya lagi, aku tau” jawab baro
“apa yang kalian
bicarakan?” tanya gongchan, salah satu pelayan cafe ini
“bocah, kau tidak perlu
tau” jawab baro
“baiklah, aku hanya
ingin memberi pesanan kalian saja” kata gongchan kecewa, lalu ia segera pergi
TES.. TES.. TES.. TES..
“wah padahal ramalan
cuaca tadi menunjukkan hari ini tidak akan hujan, hanya akan mendung saja”
gumam baro sambil melihat air yang turun dan membentur jendela di dekat mejaku
dan baro
“shinwoo oppa~”
“hati-hati.. ini licin”
“halo shinwoo oppa!”
“aku disini”
panggil jin ah dengan suara kecil nya, hey lihat ia tersenyum padaku, dia
berada di luar jendela itu
“hey shinwoo! Apa yang
kau lakukan? Kau menyapa sandeul yang berada di luar sana? Hey! Bukankah itu
rival mu?” tanya baro heran melihat tingkah ku
“hey.. dia yook jin ah,
bukan sandeul” jawab ku yang masih tersenyum dan melambaikan tangan ku pada
seseorang yang berada di luar sana
“hey bodoh! Itu
sandeul!” bentak baro padaku, oh tidak kini di sertai pukulan yang lumayan
keras yang berhasil mendarat di kepalaku
“hh.. kau sudah gila
karenanya” lanjut nya
…
“biar aku yang bayar”
kata ku menghalangi baro saat kami hendak pulang dari cafe
“berapa?” tanya ku pada
jinyoung.. pemilik cafe ini
“seperti biasa, ku beri
diskon 20% untuk mu dan baro” jawab nya disertai tawa
“hehe, terima kasih”
aku segera membuka dompet ku.. yook jin ah? Ia masih tersenyum padaku..
senyuman itu khusus untuk ku, tidak pernah ia tersenyum seperti ini selain
padaku.. yook jin ah? Berapa lama kau terus mengikuti ku? Berapa lama kau
menghantui otak dan perasaan ku ini?
“shinwoo.. uang nya
mana?” tanya jinyoung yang berhasil membuyarkan lamunanku
“i.. ini” jawab ku sambil
memberi uang yang ditagihnya
“sepertinya kau harus
segera membuat pengakuan mu padanya” sahut baro padaku
…
Benar.. matahari kini mulai terbit. Aku sudah menunggunya
di depan pintu rumahnya.. yook jin ah, tolong.. sekali ini saja tolong aku
“yook jin ah” panggil
ku pada gadis yang kucintai
“shinwoo oppa?”
“ada yang ingin
kukatakan!” ujar ku
“katakan saja” jawab
nya disertai senyumannya
“…” oh tidak.. ini
seperti tertunda, dunia ini seakan terhenti karena senyuma nya itu, yook jin
ah? Kau tau? Pria dihadapan mu ini sangat terluka
“tolong aku..
“tolong apa oppa?”
tanya nya heran
“to.. tolong aku untuk
memilikimu lagi” lanjut ku sambil menatap nya dalam
“maaf, hal seperti itu
aku tidak dapat menolongmu” jawab nya lalu pergi dari hadapanku
“apakah kamu mampu
untuk mendengarku memanggilmu? Berapa.. berapa lama aku harus terluka agar kamu
kembali? Kapan kamu akan mengetahui hatiku yang telah jatuh tanpa henti?” gumam
ku yang disertai dengan air mata yang deras membasahi seluruh wajah ku ini
How Many Time End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
isi nama kalian ya :) komen apapun juga, kritik juga gak apa kok :D