“ini.. disini ada eunji? Ini gadis ku” lanjut nya
yang masih betah menatap bingkai foto milik jieun
“apa yang kau maksud?” tanya baekhyun penasaran,
lalu melihat bingkai foto itu
“su.. suji-ya?” lanjutnya, terlihat ray dan minhyuk
yang heran melihat tingkah kedua temannya yang berubah secara drastis, akhirnya
mereka memutuskan untuk menghampiri kee dan baekhyun
“im yoon ah noona?” minhyuk mengeluarkan air matanya
“dia adalah gadis yang pernah ku ceritakan” ujar
kee, baekhyun dan minhyuk
SRET
“jangan sembarangan
menyentuh barang ku” bentak jieun, mata nya memerah memendam amarah nya
“jieun.. tenang” ray
menenangkan jieun dengan merapatkan jarak nya pada jieun, tangan kanan ray
memegang pundak jieun
“KEMANA DIA?” teriak
kee penuh dengan air mata, sungguh semua terkejut melihat kee marah
“CEPAT CERITAKAN!” kee
masih membentak jieun yang masih memeluk bingkai foto kesayangan nya itu
“kee, emosi tidak akan
pernah menyelesaikan masalah” terlihat ray berusaha menenangkan kee
“lee ji eun.. ku mohon
jelaskan apa yang terjadi pada bae su ji” suruh baekhyun pelan, mungkin ia
tidak memiliki tenaga, lemas.. itu yang ia rasakan sekarang
“…” minhyuk hanya
terpaku
“jieun..” panggil ray
“…”
“jika kau sudah merasa
lebih baik, segera jelaskan pada mereka bertiga” ray memeluk jieun, bukan
maksud apa-apa, niat nya hanya untuk menenangkan gadis ini saja. Tapi terlihat
ketiga alien lainnya mengepal erat tangan mereka.
“suji, perkenalkan
siapa dirimu pada teman-teman baru mu ini” suruh seorang guru paruh baya yang merupakan
wali kelas ku pada anak baru itu
“ya”
“selamat pagi, nama ku
bae su ji, aku dari seoul, aku kesini karena pekerjaan ayah ku, semoga kita
bisa berteman baik, terima kasih” sapa gadis yang bernama suji ini. Ah jadi nama nya suji cukup manis
“jieun-ah! Panggil suji
untuk duduk bersamamu” suruh eunji, sahabat ku yang duduk tepat di samping
kanan ku
“kau saja yang panggil,
suara ku terlalu kecil” jawab ku sambil tertawa kecil, ya aku menertawai
kekurangan ku itu
“kk bukan aku yang
mengatakannya nya kau yang mengatakannya itu sendiri jadi jangan pukul aku,
untunglah kau sadar dengan kekurangan mu itu, baiklah aku akan memanggil nya”
eunji hanya dapat mencibir ku, dan itu selalu, kemudian ia memanggil suji yang
berada di depan kelas, dan menyuruh nya untuk duduk disamping ku
Hari-hari ku dan eunji di bangku kelas enam sekolah dasar
ini semakin ramai dengan adanya siswa baru itu, ya benar Bae Su Ji. Im Yoon Ah,
tidak lupa aku dan eunji mengenalkan yoona pada suji, yoona adalah sahabat kami.
Kami telah menganggap yoona sebagai kakak sendiri, karena yoona telah duduk di
bangku sekolah menengah, tepat di kelas tiga. Aku, eunji dan juga yoona tinggal
berdekatan sebab itu kami sangat akrab, suji sendiri sering pergi pulang
jeju-seoul, akibatnya ia sering absen kelas, sekolah nya belum menentu.
…
“benar, waktu itu dia
sering absen kelas” baekhyun mulai membuka suara nya ketika jieun menjeda
cerita masa lalu nya yang kelam
“tapi.. jika
penjelasanku ini selesai, aku mohon pada kalian untuk menjaga jarak dengan ku”
tampak ekspresi jieun sangat memohon agar keempat alien itu menuruti apa yang
ia katakan
“lebih baik lanjutkan
saja” suruh kee
…
“eunji-ya, apa kau sudah
bertemu dengan panda oppa mu itu? Gege mu itu yang berada di china” goda suji
disaat kami berkumpul di sebuah cafe sambil mengisi hari liburan yang cukup
membosankan
“belum, aku belum
berani untuk ke seoul sendirian” jawab eunji sambil memainkan gelas yang
merupakan pesanan nya
“kkk, kau ini jika
sedang jatuh cinta sangat berbeda!” cibir ku sambil menahan tawa
“ya! apa kau pernah
jatuh cinta? Tidak pernah kan! Maka dari itu jangan mencibir ku!” lawan eunji
“a.. ah baiklah aku
kalah” oh tidak aku kalah, aku akan pasrah jika melawan gadis super cerewet
seperti eunji ini
“hey, kalian ini
sudahlah, berhenti bertengkar” ujar yoona melerai, itu selalu.. ia selalu
melerai ku dan eunji maka dari itu kami menganggap nya sebagai kakak sendiri
“lalu bagaimana dengan
minhyuk oppa?” tanya kami bertiga kompak pada yoona
“ah~ kami baik-baik
saja” yoona eonnie terlihat malu
“kau harus sering
berkencan dengan nya eonnie” suruh suji layaknya ia mengerti cinta sepenuh nya
“aku malu pada lainnya”
jawab nya tapi dengan ekspresi berbeda, ekspresi sedih
“bukankah cinta itu
tidak mengenal usia?” sahut eunji setelah menyeruput habis pesanannya
“sudahlah, yang penting
ia mencintai mu dan kau juga mencintai nya, sudah selesai kan?” lanjut eunji,
bahkan aku tidak diberi kesempatan untuk berbicara
“baiklah, aku akan
berusaha untuk berkencan dengannya” akhirnya yoona eonnie menuruti permintaan
kami bertiga
“lalu dengan mu suji,
apakah kau yakin jika nanti kau kuat jika kau tidak akan pernah bertemu dengan
sahabat mu itu? Oh bukan, maksud ku lelaki yang kau sukai di seoul” tanya eunji
“walau itu sangat
berat, tapi aku harus menjalani nya, lagi pula kami masih bisa berkomunikasi”
jawab suji yakin
Suasana itu sangat menyenangkan, mereka bertiga selalu
membicarakan lelaki yang mereka puja selama ini. Aneh aku tidak sama sekali iri
dengan hal itu. Berbeda dengan ku, aku tidak memiliki lelaki yang ku sukai. Aku
hanya focus pada pelajaran, bukan hanya itu aku juga merasa aku masih belum
dewasa untuk hal seperti itu. Tapi.. menurutku ini adalah hal yang paling
menyenangkan dibandingkan menyukai seorang lelaki, ini menyenangkan jika
seperti ini selamanya hanya bersama mereka.
“hey jieun! Apa yang
kau lamunkan?” eunji mengibaskan tangan nya tepat di depan wajah ku dan
berhasil membubarkan lamunanku
“tidak” jawab ku
menutupi semua
“kau bohong! Kau
tersenyum tidak jelas” sahut suji
“ahh~ apa jangan-jangan
kau menyukai seseorang? Cepat ceritakan!” eunji menggelitikan tubuh ku, aku
hanya tertawa menanggapi itu semua
“tidak, aku tidak
menyukai siapapun! Hey hentikan” bela ku sambil tertawa geli
“cepat katakan apa yang
kau lamunkan!” suruh eunji masih menggelitikan tubuh ku
“hentikan eunji!”
“tidak! sebelum kau
menceritakan lamunan mu itu”
“baiklah akan ku
ceritakan, aku melamunkan kalian, aku ingin seperti ini selamanya bersama
kalian” jelas ku, akhirnya eunji menghentikan aktvitasnya itu yang membuat ku
tertawa geli dan langsung memeluk ku erat, tidak lama suji dan yoona juga ikut
memeluk ku
Hangat, benar itu yang kurasakan. Aku benar-benar dekat
dengan mereka, bahkan lebih dekat dari saudara-saudara ku. Aku berdoa pada
tuhan agar hidupku ini akan terus di hangati oleh pelukan ketiga teman terbaik
ku, salah.. bukan teman, tapi sahabat terbaik ku ini.
“hey lepaskan! Aku
sesak!” keluh eunji
“seharusnya jieun yang
mengatakannya” cibir suji pada eunji
“haha benar juga ya?”
“ya! seharusnya kalian
yang memberi pelukan pada lelaki pujaan kalian!” goda ku
“JIEUN!” teriak mereka
bertiga, mereka tampak malu jika membicarakan lelaki pujaan mereka itu
“walau aku tidak tahu
siapa ketiga pria itu, tapi aku yakin ketiga lelaki itu akan menjaga kalian
dengan baik” batin ku
…
“dan akhirnya aku
menyadari nya, bahwa ketiga pria yang sering ku dengar itu adalah kalian, kalian memang menjaga
mereka dengan sangat baik” ujar jieun yang duduk di pinggir tempat tidur nya
“…” hening
“tapi.. aku adalah sahabat
terburuk yang pernah mereka temui” lanjut jieun
“jieun.. “ ray berusaha
menenangkan jieun
…
Kala itu kami bertiga lulus dari sekolah dasar, dan
menginjak tingkat lebih tinggi, ya sekolah menengah. Eunji terus menceritakan
kencan nya bersama ‘gege’ nya di seoul, mereka saling kenal dari dunia maya.
Menurut ceritanya, pria yang berasal dari china itu menyukai kepribadiannya.
Keke kadang aku tertawa geli mendengar nya bercerita.
Berbeda lagi dengan suji, ia membacakan pesan-pesan dari
sahabat kecil nya itu satu persatu pada aku, eunji, dan yoona eonnie. Pesan nya
sangat lucu, padahal kami ini masih sangat kecil, pria itu terlalu dewasa untuk
menulis pesan itu.
Yoona eonnie dan minhyuk, kekasihnya, tampaknya baik-baik
saja bahkan lebih romantis dari sebelumnya. Tapi entah kenapa, aku tidak
diberitahu siapa nama asli dari pria suji dan eunji itu. Aku hanya mengenal nya
dengan sebutan ‘gege’ dan ‘bacon’ keke aneh sekali nama itu.
Tapi.. tidak lama setelah aku duduk di sekolah menengah,
dunia seakan berubah.
BRUK
“apa kau baik-baik
saja?” tanya seseorang sambil mengulurkan sebelah tangannya padaku
“berdirilah, aku sudah
mengenyahkan orang yang menabrak mu tadi” lanjut nya sambil tersenyum. Aku
berusaha berdiri sendiri dan membungkukan diri tanda berterima kasih dan segera
berlalu. Aku takut menatap orang tadi, entah kenapa kesan ku padanya adalah
‘menyeramkan’. Bukan kali ini saja aku bertemu dengannya, bahkan dari awal ia
terus mencari ku, ia selalu mengatakan ‘mengenyahkan’ pada orang yang menganggu
ku, dan tidak jarang juga aku melihat percikan darah dari wajah nya. Di kelas,
aku menceritakan kejadian itu pada kedua teman ku, tentu saja eunji dan suji.
“hey! Bukankah itu
perkembangan yang baik? Kau disukai oleh orang itu!” ujar eunji menyimpulkan
“hey eunji” jawab ku
malu
“ji.. jieun apa orang
itu yang tadi menolong mu?” tanya suji sambil menunjuk seseorang yang sudah
berada di depan kelas kami, aku dan eunji segera melihat orang yang ditunjuk
suji
“be.. benar” gumam ku,
ia mendekati ku
“lee.. ji.. eun”
ejanya, matanya mengarah pada name tag yang bertengger di seragam kebanggan ku
“akan ku tunggu kau
pulang sekolah di gerbang sekolah” lanjut nya sambil tersenyum khas
“song joong ki kelas
3-1” ia mengulurkan tangannya dan lagi.. tersenyum
“lee ji eun” ucap ku
tanpa membalas uluran tangannya
DEG!
Saat itu, aku ditemani suji untuk menemui pria tadi.
Eunji tidak bisa menemani ku karena ada keperluan di club nya.
“lee ji eun..” panggil
joong ki
“wah~ jieun, kau dicari
senior, uhh beruntung sekali kau jieun, aku iri denganmu” ujar gadis berambut
panjang dengan warna coklat yang indah, suji
“hey.. berhentilah
menggodaku” jawab ku malu
“a.. ada yang ingin ku
katakan padamu” sahut joong ki malu
“ehmm.. sebaiknya aku
pergi dulu” sahut gadis yang tadi berada di samping jieun
“hey.. suji!” panggil
ku, tapi tetap saja suji terus menjauhi ku
“aku menyukai mu”
lanjut nya sambil tersenyum khas.
DEG!
1 detik itu, aku merasa jantung ku berhenti tiba-tiba.
Tidak mungkin, lelaki yang sama sekali belum ku kenal menyatakan cinta pada lee
ji eun seperti ku ini.
“ma.. maaf aku belum
mengenal mu” jawab ku memberi keputusan setelah membungkam sejenak
“kau tidak perlu
mengenal ku, anggap kau sudah mengenal ku beribu ribu tahun yang lalu” bela nya
masih dengan senyuman nya. Kau gila.
“hm.. lalu apa jawaban mu? Kau tidak perlu
mengenal ku, sudah ku bilang anggap kau mengenal ku beribu tahun lalu” joong
ki, lelaki aneh itu tersenyum lagi, seakan perkataannya itu memaksa ku untuk
menerima nya
“maaf, beri aku waktu”
jawab ku kemudian segera berlalu dari tempat itu
…
“cih.. joong ki”
baekhyun tampak kesal mendengar nama itu
“baekhyun.. kembali
dengarkan jieun” suruh ray
…
Dua hari kemudian, joong ki mendatangi ku lagi, tepat di
kelas ku. Ia menagih hutang ku itu. Dan jujur aku belum berfikir untuk
menerimanya.
“joong ki-ssi maaf,
beri aku waktu satu bulan lagi” aku memutuskan waktu selama itu untuk lebih
mengenal nya , bukan hanya itu.. aku merasa ada yang ganjal dari sikap nya
“baiklah” jawab nya
Keesokan hari.. lusa.. bahkan hampir setiap hari, ia
terus berada di sisiku hal itu sangat membuat ku merasa risih. Eunji dan Suji
hanya bisa menenangkan ku, bahkan waktu ku bersama mereka pun tidak pernah
kurasakan lagi, aku hanya menggunakan waktu ku untuk bersembunyi dari song
joong ki itu. Tolong hentikan ini.
Yoona eonnie, eunji, dan suji sempat menyarankan ku untuk
menerima nya. Karena mereka senang jika aku memiliki lelaki sama seperti mereka
bertiga. Oh tidak.. aku tidak ingin memiliki seorang lelaki. Aku hanya ingin bersama
kalian~
Sehari sebelum aku memberikan jawaban pada joong ki, aku
memutuskan untuk menceritakan semua ini pada kedua orang tua ku. Mereka berdua
menyarankan agar tidak menerima pernyataan dari joong ki, karena selama ini aku
tidak pernah menyukai nya.
“ibu..” panggil ku, aku
tidak dapat tidur, ingin rasanya malam ini tidak segera berakhir. Inti nya aku
tidak ingin hari esok
“ada apa jieun?” tanya
ibu yang menghampiri kamar ku
“aku tidak bisa tidur”
ibu mendekati ku dan duduk disamping ku, dengan sigap ia mengambil buku cerita
peterpan kesukaan ku
“jika ibu
membacakannya, pasti kau akan tidur” ibu membelai rambut ku, ah tidak.. aku
merasa menjadi seorang bocah berumur 5 tahun.
Aku berusaha untuk tidak menutup mata, dan ingin
mendengar cerita peterpan itu sampai selesai. Tapi.. itu tidak bisa, aku selalu
tertidur disaat cerita itu masih jauh dari kata selesai, aku bermimpi jika aku
berada di neverland dan bersama ibu, ayah dan ketiga sahabat ku selamanya.
Keesokan hari nya, untuk melangkahkan kaki keluar rumah
adalah hal terberat saat ini. Entah kenapa, perasaan ku benar-benar tidak enak.
Sudahlah, aku akan memutuskan apa yang ibu dan ayah katakan padaku tadi malam!
“jadi? Bagaimana?”
tanya joong ki yang menjumpai ku di kelas, eunji dan suji sudah kuberitahu apa
keputusan ku nanti, aku juga menjelaskan alasan ku untuk menolak nya, jadi
mereka memutuskan untuk berada disamping ku untuk berjaga-jaga, takut jika
nanti akan ada hal yang buruk terjadi padaku
“maaf..” sulit untuk
mengatakan kalimat selanjut nya
“…”
“aku tidak bisa”
“siapa yang menyuruh mu
untuk menolak ku?” tanya nya geram
“apa mereka?” joong ki
menunjuk kearah suji dan eunji emosi
“bu.. bukan!” jawab ku
gugup, joong ki berubah menjadi seperti.. benar-benar menyeramkan
“lalu?”
“e.. e..”
“ibu dan ayah mu?”
tebak nya masih dengan tangan mengepal dan mata memerah
“a.. bu.. kan!” bela
ku, sulit untuk berbohong
“aku mendengar mu tadi”
ujar nya seram
BRAK
Joong ki memukul meja ku lalu segera pergi dari kelas ku.
Aku berusaha mengejar nya, tapi aku tidak tahu apa yang nanti akan ku katakana,
eunji dan suji juga berusaha menahan ku dan mengatakan jika joong ki butuh
waktu untuk menenangkan dirinya.
…
“a.. apa buku itu buku
yang sering dibacakan oleh ibu mu?” tanya ray sambil menunjuk buku usang yang
ditaruh tepat meja disamping tempat tidur jieun
“hm” jieun mengangguk
“cih song joong ki”
gumam baekhyun
“benar-beanr
menjijikan” lanjutnya
“lalu apa yang terjadi
pada joong ki?” tanya minhyuk
…
Entah mengapa, perasaan ku sungguh tidak enak. Langkah
untuk pulang terasa berat, masih terngiang kejadian tadi, entah kenapa aku
merasa bersalah pada senior itu.
“ji.. jieun-ah?”
“ada apa eunji?” tanya
ku
“kenapa ada song joong
ki di depan rumah mu?” eunji menatap pria itu, aku mengangkat kepala ku untuk
melihat keberadaan joong ki, benar ia memberikan senyuman khas nya padaku. Apa yang kau lakukan pada kedua orang tua
ku!
Aku segera menghampiri rumah ku, terlihat di lantai
banyak darah yang berceceran. Aku berusaha untuk menghilangkan fikiran negative
ku, tidak mungkin ia yang melakukannya.
“aku tidak akan
menyerah untuk mendapatkan mu” ujar song joong ki yang berada di belakang ku
“mana ibu dan ayah ku!”
aku berteriak, emosi ku keluar
“aku akan melanjutkan
nya, kau datang tepat waktu, sayang.. kemarilah ikut aku untuk melihat nya
secara LIVE!!” jawab joong ki masih dengan senyuman nya, lalu ia menarik ku
menuju ruang tengah. Ibu.. Ayah.. darah..
“oh
sayang aku tidak bisa menghentikannya” kata joong ki sambil tersenyum
“jieun!” ibu memanggil
ku. Ibu kumohon jangan bicara, darah mu
itu.. Ibu..
“tolong kami.. tolong
pergi dari sini!” sahut ayah ku. Ayah!
“pergilah!” sambung ibu
ku. Aku ingin membantu mereka dan pergi dari orang jahat seperti joong ki ini,
aku berusaha untuk membantu kedua orang tua ku tapi..
“jieun! Pergilah! Aku akan melawannya!” bentak ayah
ku, ia sangat mengkhawatirkan ku
“tidak bisa! Aku tidak
mungkin.. tidak! Ibu! Ayah!” aku berteriak penuh dengan air mata. Aku benci dengan mu song joong ki!
“aaaaaa~”
Aku menyaksikan itu semua... aku seperti anak yang
durhaka, tidak.. aku tidak pantas untuk lahir di dunia ini. Di saat itu aku
malah mengutuk diriku sendiri. Aku terlambat, sangat terlambat untuk menolong
kedua orang tua ku yang kini sudah tidak berdaya.
…
“ibu dan ayah mu?”
tanya kee iba
“tewas tepat di depan
mataku” jawab jieun
“m.. maaf” kee merasa
bersalah
“tidak apa-apa”
…
Semenjak itu, aku di urus oleh ibu panti yang tidak jauh
dari rumah ku. Dan saat itu juga aku mengenal yoo seung ho, seung ho yang
mengajak ku bermain dan berusaha menghilangkan kesedihan ku. Tapi.. itu
benar-benar tidak bisa, karena..
“song joong ki
mengincar ketiga sahabat ku” jelas ku pada seung ho
“kita harus menjaga
mereka dari joong ki itu!” kata seung ho tegas
“kau jangan ikut, kau
akan diincar oleh nya”
“tidak, aku ikut!”
“seungho.. dengar kan
aku, kau adalah keluarga ku satu-satu nya, kau jangan sampai terlibat di dalam
masalah ku ini”
“jieun-ah..”
“diam disini”
“ji..
“aku mohon”
…
“kau akan
menghentikannya sendiri?” tanya baekhyun
“cukup dengar kan aku
saja” jawab jieun
…
“yoona eonnie! Cepat
sembunyi di panti, aku akan mengajak eunji dan suji juga” aku menghampiri yoona
eonnie dirumah nya, aku yakin joong ki akan kesini.. aku yakin karena ia ingin
membunuh ketiga sahabat ku ini. Joong ki akan mengenyahkan mereka, dia tidak
segan-segan untuk membunuh orang-orang yang mencoba menghalangi nya untuk
mendapatkan ku
“tidak! Dia sudah
mengetahui tempat persembunyian itu!”
“lalu, kalian akan
kemana?”
“eunji dan suji telah
bersembunyi di salah satu rumah psikolog! Aku yakin joong ki akan takut pada
psikolog itu”
“cepat katakan! Dimana
rumah nya, biar aku yang akan mengantar mu”
“baiklah, cepat keluar
dari rumah ini”
KREK
“cih.. kalian
terlambat, aku mendengar semuanya” joong ki tersenyum, ia telah berada di depan
pintu rumah yoona
“im yoon ah, aku akan
mengenyahkan mu!” lanjut nya sembari mengeluarkan pisau
“eonnie! Lari!” teriak
ku, aku memukul perut joong ki itu agar yoona eonnie dapat kabur dari incaran
joong ki
“hey jieunnie! Apa yang
kau lakukan?” bentak nya, aku tidak membalasnya, aku menatap matanya dengan
penuh rasa menjijikan!
“jangan bunuh sahabat
ku, bunuh aku!” ujar ku setelah cukup lama berdiam diri tepat dihadapannya
“tidak”
“…” aku mengambil pisau
dari tangan nya, aku benar-benar pasrah dengan hidup ku ini. AKU INGIN MATI
“jieun-ah!” tiba-tiba
suara seung ho memanggil ku, ia.. ia datang
“cih, bocah pahlawan..
apa yang kau lakukan disini?” tanya joong ki santai, seperti tidak ada yang
terjadi
“…” seung ho mendekati
joong ki dan mulai memukulnya, setelah terkapar, seung ho melempar pisau yang
berada di tangan ku dan menarik ku
“apa kau gila?” bentak
nya saat ia mengajak ku untuk kabur
“aku ingin mati,
seungho” jawab ku sambil menangis
“tidak ada gunanya kau
mati! Itu tidak akan menyelesaikan masalah!”
“ini semua salah ku”
“kau jangan seperti itu”
“semua.. semua takut,
ini karena ku”
“diam!”
“a.. aku juga takut”
“sudah ku bilang diam!”
“aku juga takut
kehilangan mu dan ketiga sahabat ku!” teriak ku
GREP
“aku tidak akan
membiarkan mu sendirian jieun” ujar seungho sambil memeluk ku, ia menenangkan
ku.. Aku berhutang banyak padamu seungho
…
“jadi.. dia selalu
menjaga mu?” tanya ray
“hm”
“ia menyukai mu” lanjut
ray datar
“tidak”
“hey.. lanjutkan” suruh
baekhyun
…
“apa yang harus kita lakukan
eun hye-ssi?” tanya ku pada yoon eun hye, ia seorang psikolog yang merantau ke
pulau jeju
“kau harus pergi” jawab
nya
“pergi?” ulang ku
“lalu bagaimana dengan
eunji, suji dan yoona eonnie?” tanya ku lagi
“ia akan aman, kau
harus pergi” jawab nya lagi
“tidak! Aku tidak bisa
pergi!” bentak ku
“itu akan membuat
ketiga teman mu tertekan” eun hye menatap ketiga sahabat ku yang tengah gemetar
ketakutan, mereka masih bersembunyi di tempat ini
“jieun.. ikuti saja apa
katanya” sahut seung ho
“…” aku hanya bisa
menangis
…
“kau jahat” ujar
minhyuk
“benar, aku mahluk yang
menjijikan” jieun menatap minhyuk tajam
“sudahlah.. jieun,
lanjutkan apa yang terjadi pada mereka” sahut kee
…
“akh!” suji berteriak
“lepaskan
aku!” teriakan eunji juga membuat ku semakin tertekan
Kini,
kami benar-benar tertangkap. Song joong ki menawan kami berempat di ruangan
yang benar-benar tidak ada celah untuk bernafas.
“aku akan
membunuh teman mu!” joong ki tertawa puas
“bunuh aku! Jangan bunuh mereka!” teriak ku
“jieun! Pergilah! Aku akan melawannya!” yoona
mendorong ku untuk pergi dari tempat itu
“tidak! Aku tidak mau!” bentak ku penuh emosi
“jieun..” kini suara eunji, ia juga membantu yoona
mendorong ku
“dengarkan apa kata yoon eun hye-ssi, pergilah dari
jeju” lanjut nya, masih dengan air matanya
“eunji-ya~” aku hanya bisa menangis
“maaf..” lanjut ku
“lee.. ji.. eun..” suji juga membantu yoona dan
eunji untuk mengeluarkan ku dari ruangan ini
“SONG JOONG KI! AKU MEMBENCI MU PEMBUNUH!” teriak ku
“AKU..
PASTI.. AKAN.. MENDAPATKAN
MU.. LEE JI EUN ~” jawab nya dengan nada
yang tidak kalah keras dari ku
Aku
berhasil dikeluarkan oleh ketiga sahabat ku itu.. Mulai saat itu.. aku
benar-benar kehilangan jejak ketiga sahabat ku. Aku tidak tahu.. mereka sudah
menjadi salah satu korban joong ki atau.. hh entahlah, banyak hal yang ingin ku
lakukan saat itu, bunuh diri salah satu nya. Tapi, percobaan itu selalu gagal
karena yoo seung ho yang terus menghalangi ku. Lalu, aku berniat untuk menuruti
apa kata psikolog yoon eun hye itu, aku memutuskan untuk pergi dari jeju dan
tinggal di seoul. Aku meninggalkan pulau ini tanpa jejak.
…
“sampai saat ini aku tidak tahu dimana keberadaan
mereka bertiga” ujar jieun
“kau boleh menjauhi ku! Kau pantas membenci ku!”
lanjut jieun
“ternyata aku salah” kee membuka suaranya
“benar, kau salah sudah berteman dengan ku” jawab
jieun
“kee.. ini bukan sepenuh nya salah jieun” bela ray
“kau tidak perlu membela nya, ini semua salah jieun”
sahut baekhyun
“…” minhyuk berdiri, lalu keluar dari kamar jieun,
begitu juga dengan baekhyun dan kee
“ray.. apa yang harus ku lakukan?” tanya jieun
lemas, lagi.. air matanya turun
“mereka hanya perlu waktu untuk ini” bisik ray, lagi..
ray memeluk jieun
To
Be Continue
HUT JAKARTA :
M : nyok kita gotong
ondel-ondel
R,K,B : nyok~
M : nyok pade bilang
gue ganteng
R,K,B : kagak!
B : ngacok banget loe
M : kagak! Terus yang
bener kayak gimana?
B : nyok kite gotong si
minhyuk
R,K : nyok~ (semangat)
M : sialan lu!
B,K,M,R,J : kami
segenap pemain our life, mengucapkan selamat hari ulang tahun Jakarta ke 486
M : eh kenapa kite
ngucapin ya?
R : bah bodo lu
M : yaeyalah, secara
gue Flower Boys Stupid! Mau gue katain lagi?
K : stop, gue yang
denger udah enek
M : ray jelasin nape
kite ngucapin
R : karna di setap
scenario kite, kite pade pake bahasa betawi, ah lu bodo sih
M : biarin yang penting
ngeksis
J : eh.. baekhyun mane?
B : (makan kerak telur)
K : baekhyun! Awas lu!
Gak ngajak-ngajak!
M : serbu baekhyun!!
Note :
(celingak-celinguk) ada
orang kagak nih?
Gue takut muncul nih, kagak
ada humor sama sekali ._.
Gimane ne?
Comment aja deh, kritik
gak masalah kok
Udeh sabar ye untuk
episode selanjutnye..
Salam..
Hayo salam apa?
Salam our life ^^
Wah! keren kog,
BalasHapusTT_TT Huaaaaa tuh entr si IU sama siapa y? maunya sih sma Bacon,kog jdi sama Ray XD hadeh..
Smangat!
ntar liat aja kalau masalah couple nya ^^
Hapushuaaaaaa makasih banyak ya udah tersentuh :'(
oke semangat! ^^
Annyeooooong~ ommo jd begitu ceritanya . Bener kata ray, mereka bertiga butuh waktu untuk menenangkan diri. Ya ampuuuun senangnyaaa liat sisi gentle-nya ray disini . Tadi itu si ray kenapa datar gitu pas bilang kalo seungho suka sama jieun? Jealous kah? Kekeke nggak sabar baca chapter selanjutnya . Dan aku suka bgt sm cover barunya lebih fresh . Kekeke :) Keep writing & fighting ^^
BalasHapuswaduh kamu nih tau aja :$
Hapuskeke, iya nih kayaknya agak.. agak.. jea..
ya gitu deh ^^
wah akhirnya ada yang komentar cover, makasih banyak ya ^^
walau pas buat nya ngakak gak nahan tawa gara2 mutilasi kepala keempat alien :D
sip, makasih ya ^^
Hahaha ne, lucu emang covernya. Kalo liat kepala mereka aku malah kebayang telur. LOL aku tunggu next chapnya :) fighting
Hapus-__- telur?
BalasHapustelur apa? telur ayam? bebek? atau pindang? ah.. telur burung unta ya untuk kepalanya minhyuk buaakakaka :D
Buahaahahaha jangan gitu lah thor, kasian si minhyuk di bully terus . Hahahaha *just kidding :D
Hapustau nih udah terlanjur dendam -__-
Hapus