annyeong~, maaf di part ini gak begitu banyak karna aku dikejar kejar waktu, kalau ada waktu luang aku usahain kok buat part yang agak panjang :), haha banyak ngomel nih, yaudah selamat baca ya :)
di malam itu juga semua murid sudah terkumpul di aula kirin art school, satu persatu murid dibagikan kamar song ma ji seongsaengnim yang mengumumkan nya, kang seongsaengnim, si hwa dan naeya baru datang dan membuat seluruh orang memperhatikan kedatangan mereka, juri disana juga ada mereka kaget karna kedatangan si hwa dan naeya salah satu calon murid kirin yang gagal audisi,, "mianhamnida, kami terlambat" si hwa dan kang seongsaengnim meminta maaf dan menunduk, "bukankah mereka?" kata jonghyun terbata bata karna kaget, "mereka murid kelas admisi" jawab kang seongsaengnim sambil menunduk, 'mwo? kata nya murid spesial? maksud nya? kelas admisi? kelas buangan?' tanya si hwa dalam hati, "katamu aku dan dia adalah murid spesial" naeya teriak memecahkan kesunyian di aula, naeya sangat marah karna telah dibohongi ia hanya bisa menghela nafas "aku sudah terjebak di sekolah sampah seperti ini" lanjut nya tanpa merasa bersalah, "hya! neo" kepala sekolah song ma ji menunjuk naeya dan menyuruh naeya keluar, "kang seongsaengnim apa kau sudah gila?" tanya taeyeon dengan agak emosi melihat naeya dan kang yang hampir di pecat, "kau yang gila" kata naeya cuek, eunhyuk dan jonghyun sudah ingin mendekati naeya karna sikap nya itu tapi badan mereka tertahan dengan tangan presdir bae yong joon, "aku yang menyuruh kang ssi mencari mereka berdua, jika kalian marah pada kang ssi, itu bukan salah nya, marahi saja aku" kata yong joon tenang, semua guru menunduk karna mereka takut pada presdir bae yong joon, yong joon lalu mengambil kertas yang di pegang kepala sekolah song, "mian, karna ulahku pembagian kamar ini tertunda, aku yang akan memilihkan kamar untuk kalian semua" kata yong joon sambil merobek kertas yang berisi kamar untuk murid baru, ia memilih dengan mata nya.. sudah beberapa menit kemudian murid murid sudah memasuki kamar mereka yang baru dibagikan, yang tersisa sekarang hanya enam orang, "sisa satu kamar untuk murid biasa, dan satu kamar untuk kelas admisi" kata yong joon, yong joon mendekati keempat gadis yang tidak jauh dari nya, "siapa nama mu?" tanya yong joon pada gadis cute yang sedang menatap nya sekarang, "im bom ra" jawab nya polos, "kau akan sekamar dengan choi ji ra dan lee jae hee" kata yong joon sambil melihat name tag choi ji ra dan lee jae hee "pergilah ke kamar kalian" lanjut nya tenang, "dan kalian, kalian mendapatkan kelas admisi" yong joon menatap ketiga gadis yang masih tersisa di aula itu, para guru yang berada di depan tampak nya merasa puas dengan keputusan yong joon, "cho soo ki, choi si hwa dan cha nae ya, pergilah ke lonteng atas, disana ada 1 kamar, disana juga akan ada teman kalian tapi dia belum datang, mungkin besok" kini giliran kepala sekolah song yang bicara wajah nya sangat senang, soo ki, si hwa, dan naeya pun menuruti kata kepala sekolah song, soo ki dan si hwa mulai menarik koper mereka dan menaiki tangga, kecuali naeya yang sibuk dengan headset nya, "apa gadis itu tidak memiliki pakaian selain seragam sekolah nya" bisik hyoyeon ke taeyeon, "aku mendengar nya" jawab naeya santai, hyoyeon dan taeyeon pun kaget
jira POV
"siapa nama mu?" tanya ku pada gadis berambut pendek dan berwarna coklat itu, "lee jae hee imnida" jawabnya sambil tersenyum, 'wah dia sangat manis, bom juga seperti itu, mereka sangat cantik dan manis, ah kenapa aku di tempatkan di kamar ini bersama mereka? aku iri' rengek ku, segera aku merapikan barang barang ku, jatah ksur ku di bawah kasur bom, bom memilih bagian atas, entahlah apa yang dia fikirkan dan gadis yang baru ku kenal ia tidur sendiri di kasur yang berhadapan dengan pintu masuk, aku menaruh bingkai foto keluarga di meja di samping kasur, di laci nya aku menyimpan beberapa keperluan ku, aku menyimpan baju ku di lemari tengah, karna yang di kanan sudah di pakai oleh bom dan yang di kiri sudah di pakai oleh jae hee, sambil melipat baju kami mengobrol, "kenapa banyak sekali buku yang kau bawa?" tanya ku kepada jae hee, dia tersenyum lalu menjawab "karna itu hobi ku" jawab nya lembut, "mwo? kau sangat suka membaca? nado, tapi aku tidak begitu menyukai pelajaran matematika" kata bom ra sedikit terkejut karna hobi nya sama dengan jae hee, 'benar, aku sangat tidak menyukai belajar tapi kenapa mereka? ah sudah cantik, pintar, ahh!' aku mengeluh di dalam hati,sekarang aku tidak mendengar apa yang mereka bicarakan, "bagaimana dengan mu jira?" tanya jae hee tiba tiba yang membuatku agak terkejut, "mwo? mwoya" tanyaku balik sambil tertawa, "mian, aku tidak mendengarkan apa yang kalian bicarakan" lanjut ku merasa bersalah, "ah kau sangat polos, na johayo!" kata bom cute sambil memelukku, "hya, lepaskan!" aku geli dengan sikap bom, jae hee hanya tertawa lepas, 'ah aku salah menilai mereka, mereka sangat menyenangkan, seharusnya aku tidak boleh berfikiran negatif pada mereka sebelum aku mengenal nya lebih dekat' aku menyesal karna perkataan ku tadi. "sudah malam, kalian pasti lelah tidurlah, selamat tidur~" kata bom dari atas setelah katanya itu ia menutup matanya memakai penutup mata doraemon biru, "ne" jawab ku kompak dengan jae hee, aku tidak bisa tidur ku lihat suasana kamar yang tadi nya sepi sekarang sangat ramai, aku melihat ke atas, sprai yang di pakai bom adalah warna putih sama dengan wajah nya putih sangat bersih, dia juga banyak punya boneka doraemon, disamping nya buku buku tertata rapi, lalu aku melihat ke tempat tidur jae hee, "neo? kau belum tidur?" tanya ku kaget karna melihat jae hee berada di meja belajar, "lalu apa yang kau lakukan? kau juga belum tidur?" tanyanya balik, "ah~ mungkin hari ini aku tidak bisa tidur aku sangat senang disini, apa bom sudah benar benar tidur?" tanyaku sambil mendekati jae hee dan melihat ke tempat tidur bom "aigo" kompak ku bersama jae hee, 'bom sudah duduk dan meletakkan tangan nya di pagar tempat tidur nya', "nado, aku tidak bisa tidur" katanya lemes, "kau mengantuk?" tanyaku, "ne" jawabnya lemah, "tidurlah, nanti kau akan memiliki mata panda" jae hee menakuti bom sambil menahan tawanya karna melihat sikap bom yang setelah mendengarkan kata mata panda ia lekas tidur, "haha lucu sekali bocah itu" kata jae hee sambil mengerjakan sesuatu, aku melihat nya 'wah tempat tidur nya sangat segar sprai nya biru langit, ia juga sangat rapi, ah benar benar mreka seperti malaikat saja' tawaku dalam hati, "apa yang kau buat?" tanya ku sambil melihat apa yang sedang di kerjakan jae hee, "ah ini, aku juga senang menggambar, aku menggambar kartun favoritku, lihat ini fairy tail, neo johayo?" tanya nya sambil menatap ku dn tersenyum, "ne, johado" jawab ku, 'akhirnya ada kesamaan juga' lega ku dalam hati, "kau mau ikut menggambar?" tawarnya, "oh? ne" aku segera duduk di samping nya dan mulai menggambar
si hwa POV
kami bertiga sampai di kamar admisi, "mwo? ini di sebut kamar? ku kira ini penjara, anak tangganya sangat banyak" keluh soo ki, naeya lalu membuka pintu aku melihat wajahnya mungkin ia sangat lelah dan kesal, 'kamar ini? ini sangat buruk' keluh ku dalam hati, "baiklah taruh barang kalian, lalu kita bereskan tempat ini, aja aja hwaiting!" aku memberi semangat pada mereka, soo ki dan aku mulai menaruh barang dan membersihkan kamar itu, naeya memang sudah dari tadi membersihkannya, karna ia tidak membawa barang apapun kecuali dirinya dan baju yang di pakai nya. 2 jam berlalu, "sekarang kamar ini sudah sangat tidak jelek, gwaenchana, yang penting kami dapat kamar dan tempat tidur" aku menawarkan tangan kanan ku, "high five" soo ki menepuk tangan ku dengan semangat, kini aku menawarkannya pada naeya, "mwoya?" tanyanya dingin, 'ahh mahluk ini, dingin sekali' aku menepuk tanganku sendiri dengan tangan kiri ku, aku menarik tas ku dan mulai merapikannya, ku lihat soo ki juga melakukan hal yang sama dengan ku, tapi tidak dengan mahluk dingin yang berasal dari kutub utara atau selatan entahlah aku tidak ingin memikirkannya. "apa kalian memiliki kain lebih?" tanya naeya, 'hehehe ternyata dia bisa bicara dengan baik juga', "eobseoyeo" jawab ku, "ah isseyeo!" jawab soo ki, "berikan padaku" paksa naeya, "untuk apa?" tanya soo ki sambil membawa kain, "untuk tempat tidur" jawab naeya, "apa kau tidak memiliki baju lebih?" tanya ku sekarang, "aniyo, wae? kau ingin memberikannya padaku? sini berikan padaku" jawabnya santi, 'hh gadis buruk ini benar benar!', "ani" jawabku, "neo? agassi, berikan padaku kain nya" naeya mengambil kain dari soo ki, "kau benar benar tidak punya? apa kau memliki uang?" tanya soo ki, 'sepertinya soo ki memperhatikan naeya, lihat saja wajah nya dia tampak kasihan pada naeya', "ah, ini uang gaji ku di pom bensin" jawab naeya, "mungkin ini tidak seberapa, untuk apa?" lanjutnya, "ahh, kau ini, setelah selesai merapikan ini, aku akan mengajak mu keluar" jawab soo ki dengan serius, "apa kau ingin ikut hwa?" tanya soo ki, sekarang wajah nya tampak cute, 'ah soo ki memiliki wajah bunglon? ekspresi nya selalu berubah ubah', "mwo? ikut?" tanya ku karna tadi aku tidak konsentrasi, "ne, ikut keluar" jawabnya sambil melipat pakaian nya, "hm.. ani, aku tinggal di sini saja, bukankah jam 10 malam pintu nya sudah ditutup?" kataku, "aku punya cara, tenang saja" kata soo ki sambil mengedipkan sebelah matanya, "kau ini" tawaku. "kami pergi dulu ya, kami tidak keluar lama lama kok, jadi tenang saja" teriak soo ki dari luar pintu, naeya mengikuti soo ki, aku menutup pintu kamar, lalu duduk di tempat tidur, "wah bocah itu memang sangat cute, siapa mereka?" aku melihat poster yang tadi di tempel di tembok di dekat tempat tidur soo ki, aku mendekatkan wajah ku ke poster ini "hh, kyuhyun super junior? ahh jika aku mendengar kata super junior, aku mengingat kejadian itu lagi, eunhyuk ssi, aahhh" aku mengingat kejadian audisi lalu, 'lupakan!' aku melihat background tempat tidur soo ki, warna pink, 'kyaa~ dia benar benar sangat cantik, dia sangat cute' aku melihat sprai yang soo ki pakai dan sprai yang ku pakai, 'pink? hitam?' lalu aku melihat kasur yang akan ditempati naeya, naeya tidur di bagian atas, 'sejenak aku memikirnnya, apa dia sangat sekarat? sampai pakaian saja tidak punya, aneh sekali orang itu daripada aku memikirnya lebih baik aku menulis lirik dan menggambar' aku menarik kursi di meja belajar yang sangat lusuh, dan aku mulai menggambar untuk mendapatkan inspirasi membuat lagu
naeya POV
"ah ppali!" teriak soo ki menyuruh ku lari lebih cepat, "michisseo" teriak ku, "aniya" jawabnya sambil memanggilku untuk lari lebih cepat, "kenapa kesini?" aku bertanya dan melihat ke atas, "music bank?" tanyaku reflek karna membaca tulisan yang ada di atas, "ne~, aku akan mengajak mu menonton B1A4, ini kesempatan emas untuk ku, jadi ku mohon, temani aku untuk menemui sandeul oppa di belakang panggung, sebenarnya ini di bilang nekat, tapi.. jebal karna aku mencintainya" kata soo ki sambil menahan air mata nya, "hya, apa yang kau lakukan? menangis?" tanyaku datar lalu aku melihat nya, "hm.. aku akan menemanimu" aku tersenyum karna kasihan padanya dia sudah membelikan pakaian padaku bahkan keperluan yang sangat tidak penting, karet rambut dan jepit? untuk apa?, "oh? jinchayo?" tanya nya tidak percaya, "ne, ppali sebelum fikiran ku berubah" aku mengancamnya 'haha ini mengasyikkan karna melihat wajahnya yang panik, hehe', "ah ne" jawab soo ki cepat dan menarik tangan ku ke dalam, aku tidak pernah melihat ini sebelumnya 'wow, tempat apa ini? banyak sekali orang yang sangat cantik dan tampan', "hya soo ki, ini tempat apa? kenapa banyak orang yang seperti artis?" tanya ku pada soo ki yang sedang sibuk mencari seseorang, "stt, aku mencari B1A4" jawabnya yang tidak serius menjawab pertanyaan ku, "B1A4? nugu?" tanyaku polos soo ki tidak menjwab ku, lalu aku melihat ke hadapan ku 'woh? nuguseyo?' aku sedikit kaget melihat segerombolan lelaki, "annyeonghaseo" sapa seorang yang menurutku paling tua, "ada apa?" tanya seorang lelaki sambil tersenyum, aku melihat soo ki sudah mengeluarkan air matanya, "hya?" aku bertanya padanya, "oppa~, saranghae" soo ki menangis dan memeluk seseorang yang bertanya tadi, 'ah aku mengerti, dia sandeul B1A4' aku hanya tersenyum melihatnya 'dia benar benar menyukai nya, bagaimana rasanya jatuh cinta?', aku membiarkan soo ki mengobrol dengan sandeul ssi, aku melihat seseorang yang berada di boyband itu, dia lelaki tertinggi kedua setelah pria yang berkacamata, kurasa dia memerhatikanku terus, aku menatap nya dengan polos dia tersenyum padaku, "nugu?" tanya ku dengan dingin, "kenapa kau memerhatikan ku? ada yang salah dengan ku?" tanyaku datar, aku mendengar mereka kecuali orang yang memerhatikan ku tertawa kecil, "urideul B1A4 imnida, na jinyoung imnida, aku leader" jinyoung memperkenalkan diri, "ah, mian, aku tidak bertanya padamu" aku menatap jinyoung sekilas dan berkata datar padanya, semua tertawa kecuali jinyoung yang mnunduk karna wajah nya merah karna malu, "na.. gongchan imnida" katanya pelan, "hh, aku tidak yakin kau seorang lelaki, suaramu seperti perempuan" aku mengejek nya karna aku benar benar tidak suka di perhatikan, aku yakin dia pasti tidak akan memerhatikanku karna perkataan ku tadi, aku pergi ke tembok terdekat sambil menaikkan kaki di tembok, aku melipat tangan dan melihat gongchan ssi apa dia masih memerhatikan ku? aigo~ dia memerhatikan ku, ah biarlah, aku menunggu soo ki bersama sandeul ssi, ku lihat dia sedang meminta tanda tangan
soo ki POV
"gamsahamnida, semoga kita bisa bertemu lagi, oppa.." kata kata ku terpotong karna aku menangis tidak ingin mereka pergi, "aku yakin, kita bisa bertemu lagi" sandeul opps merendahkan badan nya dan tersenyum tepat di wajah ku, "aku pingsan" kataku pelan sambil bengong. "mian, kami harus perform" kata jinyoung ssi, satpam mengetahui itu dan mengusir kami dari sana di saat itu juga, di luar aku menangis, aku tidak mempedulikan naeya sekarang atau siapa yang berada di dekat ku, "aku ingin lebih dekat dari tadi, tapi di sisi lain aku juga sangat senang karna bisa bertemu dengannya, tadi pelukannya sangat hangat, aku ingin menciumnya!" teriak ku sambil menangis aku baru sadar jika ada naeya yang tadi menemaniku lalu aku melihat ke sampingku, "naeya? eodiga?" aku kaget karna naeya tidak ada, "nappeun neo!" teriak ku sambil menangis dan menutup wajah dengan kedua tangan ku, "hya, apa yang kau lakukan?" tanya seseorang yang suara nya sudah tidak asing lagi ia juga menendang kaki ku, aku membuka kedua tangan ku, "naeya?" aku kaget melihat nya tersenyum dan memberi ku kopi hangat, "ini ambil" naeya memberikan kopi hangat padaku, "gomawo, jadi.. tadi kau pergi membeli ini?" tanya ku dengan suara bengek ahh sebenarnya malu, "hm" naeya hanya berdehem, "apa kau pernah melihat kau tersenyum? tadi ku kira kau dewi yang turun dari langit yang akan membantuku untuk bisa bertemu dengan sandeul oppa" aku bicara seperti kereta api haha itu bakat ku juga~, "ani" jawab naeya singkat sambil meminum kopi hangat yang dibeli nya tadi, "ah padahal tadi aku bicara sangat panjang kau hanya menjawab nya seperti itu" kataku agak sedikit kecewa dengan sikap naeya, "hehe mian" katanya sambil tertawa kecil, "bicara hanya akan ku keluarkan jika aku butuh" lanjut nya, "jadi? aku?" aku menunjuk wajah ku, aku sadar jika aku agak sedikit.. eh bukan sedikit tapi memang cerewet, "selain kau, biasanya aku mendengar orang bicara panjang itu membuat ku ingin membunuh orang itu" kata naeya yang membuat ku agak menjauh dari nya, "tapi tenang, jika kau bicara panjang, sepanjang apapun aku tidak merasakan ingin membunuhmu, kau sangat cute" lanjutnya, "mwo? hanya karna cute?" aku menjawab bingung, "kau teman pertama ku, sudahlah ini sudah malam, gaja" naeya berdiri dan jalan duluan, aku mengikuti nya dari belakang, "hya? apa maksudmu? trlalu cute?" tanya ku penasaran sambil berjalan mengikuti naeya, "sudah diam saja" jawabnya. di depan asrama, aku dan naeya sedang melihat pintu di tutup dengan rapat "pintu sudah semua ditutup" kata ku agak sedikit lemah, "kau kan punya cara?" tanya naeya datar, "mwo? ah, tadinya kurasa seperti itu, tapi.. setelah melihat ini sepertinya tidak bisa masuk" kataku yang membuat bulu kuduk ku berdiri karna aku takut di luar apalagi malam malam ahh hii~
bom ra POV
aku turun dari kasur ku, aku ingin buang air kecil, ahh kebelet!, "ahh leganya" aku bicara sendiri di kamar mandi, "hm.. apa di luar ada udara segar? jira, jae hee aku keluar sebentar" ijin ku pada mereka yang sedang brada di dream land, aku keluar kamar dan menuju pintu luar, aku membuka pintu itu 'oh? tidak terkunci?' aku membuka pintu dan.. "ahhhhhh~" aku teriak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
isi nama kalian ya :) komen apapun juga, kritik juga gak apa kok :D