Minggu, 29 Juli 2012

dream high (ver bego) part 6

maaf ya yang udah nunggu, maaf banget comeback nya lama banget -- disini ada ide kreatifnya bom ra juga, jadi bukan keseluruhannya ide ku :) penasaran ya? hayo? tunggu sesaat lagi.. "nyot dikenyot nyot" #anak siape nih? main nyelonong aje  , langsung aje cekidot :)


"apa yang kalian lakukan disini?" teriak bom pada naeki, "kami pulang malam" jawab naeya sambil berdiri mengacak rambut nya dan mengucek matanya, "apa yang kau lakukan disini?" tanya soo ki polos, "mwo?" bom ra hanya terbengong melongo mendengar pertanyaan soo ki, "tadi aku bertanya pada kalian, kenapa kau bertanya padaku lagi?" kata bom ra agak sedikit kesel, "ah, mianha" jawab soo ki innocent, "apa pintu nya bisa kebuka?" lanjut nya dengan wajah yang amat polos, "jika pintu ini terkunci kenapa aku bisa ada di luar bersama kalian?" sabar bom ra, "ah geuraedo" jawab soo ki polos sambil mengangguk anggukan kepalanya, 'hh, gilak ini orang, minta diajar cara cara memukul?' batin bom ra kesel, naeya sudah masuk terlebih dahulu ia berfikir santai dan tidak ingin memperpanjang masalah sepele seperti tadi, lagi pula ini juga sudah malam. mereka bertiga pun masuk dan berjalan bersama menuju kamar mereka masing masing, "ah jadi seperti itu" kata soo ki tiba tiba sambil mengangguk anggukan kepalanya, bom ra menoleh ke arah soo ki, dan naeya yang berada di samping soo ki yang tidak memperhatikan soo ki dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun, "mwoya?" tanya bom kesal perasaan bom saat itu kesal dan penasaran, "pintu itu ternyata dari tadi tidak terkunci, kami tidak mengecek nya, haha uri baboya" jawab nya sambil tertawa dan merangkul akrab naeya, dan langsung saja naeya menolak menerima rangkulan gratis soo ki, tapi aneh soo ki masih tertawa, "hh, apa ada yang lucu?" tanya bom ra, "ne, tadi lucu sekali" jawab soo ki sambil tertawa kecil, "kau sangat kekanak kanakan" kata bom ra sambil melipat tangannya dan berjalan memimpin naeki, "hya agassi! aw.." teriak soo ki tapi itu terlambat untuk bom ra, "JEDUG!" suara ya.. yang begitu keras membentur kepala bom ra, ia tertabrak tembok yang tidak seharusnya ia lewati, dan saat itu juga soo ki langsung tertawa puas "buakakakakaka" tawanya yang membuat naeya tertawa kecil, bom ra terlihat manyun dan malu sambil memegang kepala nya, tapi dia rasa ini.. ini lucu juga bom ra akhirnya ikut tertawa, dan mereka sukses membuat keributan di malam hari pertama di asrama
...
05.30 "kringgg~" suara itu berada di dua tempat, kamar kelas admisi dan kelas unggulan, di kamar kelas unggulan itu seluruh siswa siswi sudah bangun dan segera mandi dan mengganti baju seragam kirin art school yang mereka dapat kemarin, seragam baru semangat baru~ ^^ #maklum member bego anak baru nih, kita udah SMA (promosi silahkan di coret)

jira POV
'gilak ni anak, mau kesekolah isi acara beribet begituan lagi, apaan tu yang mencolok, apaan lagi sih tu yang di poles di wajah?' tanya ku di dalam hati sambil melihat bom ra menggunakan make up sederhana seperti layaknya remeja di korea, tapi bagiku alat seperti itu sangat asing, bagiku alat itu 'ih banget' aku melanjutkan memakai dasi dan merekat kan tali rambut yang sudah lusuh, "yang itu buang saja, ini aku punya banyak" tawar bom ra sambil memperlihatkan karet rambut yang sangat cute yang tertata rapi di kotak karet, aku tersenyum lalu menjawab "ani, gomawo" jawab ku, tapi entah kenapa apa bom ra tuli atau ya.. tapi dia mendekati ku dan melepas karet rambutku dan menyisir rambut ku dengan serius, "su.." aku ingin mengatakan sesuatu padanya tapi dia sudah melarangku duluan, ya apa boleh buat aku menuruti katanya, "jae hee" panggil ku, "kau sedang apa? apa yang kau pakai?" tanyaku sambil dikuncir oleh bom ra, "na?" jawab nya sambil menata dirinya serius di cermin, "hya, jawablah~" paksaku karna aku penasaran, dia mengedip kedipkan matanya dan menoleh ke arah ku sambil tersenyum, 'ahh gilak, yeppeoo~, kalau aku cowok udah ku sambet tu jae hee' batin ku, "mian, tadi aku menggunakan lensa mata" jawab nya ramah sambil membereskan barang keperluan untuk nanti di kelas, "oh iya seingat ku, kau dulu menggunakan kacamata ya?" tanya bom yang masih mengunciri ku, "ne" jawab jae hee, "tapi kalian berdua mau diapakan saja memang sudah sangat cantik" kataku ceplos dengan nada sedih tadinya kata ini akan ku bicarakan di dalam hati, mereka tersenyum dan menghentikan aktifitas mereka sebentar "neodo" kata mereka kompak, aku bengong karna kata mereka, 'yeppeo?' tanyaku dalam hati

si hwa POV
"cho soo ki, ireonayo" aku membangunkan soo ki, dia terlihat sangat cute 'nah lho? gadis itu mana? eh.. maksud ku cha nae ya, eodiyo?' tanyaku dalam hati, ya walau sikap nya seperti itu tapi aku sedikit memperhatikannya, "hyaa~ ireonayo!" teriak ku, soo ki mulai bangun dan duduk, "omo" kataku pelan dan kaget, naeya ada di bawah soo ki? soo ki tidur diatas naeya?, dan sekarang naeya tidur sangat pulas, "naeya eodiyo? sudah bangun?" tanya soo ki polos, aku mengedip kedipkan mata karna aku kaget mendapatkan teman kamar seperti mahluk yang ada di hadapan ku sekarang, "hya? jawablah" tanya soo ki lagi, "disana" aku menunjuk naeya yang berada di belakang soo ki, "ah? disana" soo ki mulai tertawa saat melihat naeya, "jadi tadi aku tidur diatas nya? haha pantas saja nyaman" katanya sambil tertawa, aku memejamkan mata dan membalikkan badan untuk membereskan keperluan nanti, "hya? kau sudah siap?" tanya naeya yang skarang sudah duduk anteng di smping soo ki, "ne" jawabku, "apa benar?" tanya nya lagi yang membuat ku ingin memarahi nya, "hm" jawab ku hanya berdehem padahal di batin ini sudah menumpuk kata kata untuk naeya, "rok mu dimana? hilang? kau akan menggunakan celana piyama itu?" tanya naeya yang sudah tertawa kecil, soo ki pun tertawa puas lagi, 'ahh~~' aku menutup wajah ku dengan bantal suriken naruto yang ku punya, dan mengambil rok ku ke kamar mandi dan menggantinya. anggota kelas admisi sudah siap, aku choi si hwa yang sudah menggunakan rok yang benar, cho soo ki ya.. yang agak aneh, dan cha nae ya yang menurutku es nya sudah mulai mencair, "gaja!" ajak soo ki, soo ki memimpin jalan mereka bertiga, tapi disaat itu soo ki terpelest kedepan dan membuatku tertawa sangat keras, naeya juga tertawa puas, aku puas, sekarang giliran soo ki yang mempermalukan dirinya sendiri, di kamar admisi sungguh ribut tiba tiba.. "tok tok tok", "naeya tolong buka pintu nya, aku akan membantu soo ki" aku menyuruh naeya sambil tertawa melihat soo ki yang sekarang sedang mencium lantai dibawah dan mulai membantunya

naeya POV
'mwo? tadi aku tertawa?' tanyaku dalam hati, 'ini kejadian langka, biasanya.. aku akan bisa beradaptasi sampai 2 tahun, tapi.. ini baru sehari?' aku bingung dan membukakan pintu, "oh?" aku kaget melihat seseorang menundukkan kepala dan membiarkan rambut nya yang panjang terurai ke depan, aku takutt~, "nu..nugu?" tanya ku sambil menelan ludah, 'ini masih pagi, tapi kenapa sudah ada..', seseorang itu menaikan wajah nya, wajah nya sangat kocak padahal ku kira ia orang yang seram, "na, kim kyun mo imnida" jawab nya agak keras, "aku ketua asrama baru disini, kamar ku ada di depan kamar kalian, aku orang yang sangat galak, dan jangan membuat keributan seperti tadi, itu sangat bising dan menganggu ketertiban asrama ini, jika aku marah.. kalian pasti tidak akan mengulangi kesalahan kalian lagi, hihihi~" tawanya yang seperti hantu dan berjalan moon walk ke dalam kamar nya dan menutup pintu kamarnya, "michisseo?" kataku pelan dan akan membalikan badan, tapi aku mendengar suara pintu terbuka, "ani! aku masih waras!" teriak nya dan menutupi pintu kamarnya, aku bengong 'pendengarannya sangat tajam seperti kelelawar'. aku menceritakan ketua asrama yang bodoh itu ke si hwa dan soo ki selama di perjalanan menuju kelas admisi

author POV
sudah cukup lama murid murid kirin yang lolos dalam audisi mendapatkan pelajaran dan beradaptasi dengan lingkungan mereka. saat istirahat si hwa, naeya, soo ki melewati kelas unggulan, didepan pintu kelas itu sudah sangat ramai karna sudah dikerubuni oleh banyak siswa siswi karna melihat eunhyuk, dan hyoyeon yang mulai hari ini mengajar kelas unggulan, "hya? eodiga?" tanya naeya kepada sihwa dan soo ki, mereka terus berjalan mendekati, sekarang mereka sudah menempel di kaca dan menonton eunhyuk ssi dan hyoyeon ssi mengajari anak anak kelas unggulan, "beda sekali dengan kelas kami, kelas itu sangat bagus, kelas kita banyak coretan yang tidak jelas, kelas itu juga sangat jelek" kata soo ki sambil melihat ruangan kelas unggulan, si hwa hanya menatap tajam, "kelas admisi masih ada disini? bukankan mereka terbuang? berani berani nya mereka menginjakkan kaki di halaman kelas unggulan seperti ini?" bisik gadis yang tidak jauh dari si hwa dan soo ki, "mwo?, apa yang kau katakan tadi?" si hwa mendengar perkataan tadi dan bertanya kepada gadis itu dengan emosi nya, "woh? bukankah kau murid kelas admisi? apa yang kau punya? bakat mu dimana? teman teman mu juga TIDAK AKAN PERNAH SUKSES sama sepertimu" jawab nya dengan nada bicara keras dan membuat orang orang berganti perhatian dari kelas unggulan ke kedua gadis itu, si hwa malah menatap tajam gadis itu, naeya hanya melihat gadis itu dan si hwa dari kejauhan, lain dengan soo ki, soo ki melihat kedua gadis itu di hadapannya soo ki terlihat sangat takut, "hh, sekarang dia tidak bisa menjawab apapun" kata gadis itu remeh sambil melipat tangan nya, si hwa lari dari kerumunan itu soo ki pun mengikuti nya. di aula sekolah, tepatnya di panggung, si hwa mengumumkan sesuatu melalu toa "nyiitt~" suara toa yang membuat semua orang melihat kearah nya, "perhatian! aku choi si hwa, perwakilan dari kelas admisi! kami akan menunjukkan kelebihan kami melalui kelas ini! aku muak terhadap semua omong kosong yang telah kalian ucapkan pada kami, mulai kami menginjakkan kaki kami di sekolah ini, soo ki sudah dilempari telur, di kelas naeya di siram air dan lumpur, sehingga naeya dan soo ki tadi kembali lagi ke asrama untuk ganti baju dan membersihkan badan, apa kalian tidak punya hati?" tanya si hwa dengan emosi yang berapi api, "bukankah kalian sampah?" jawab seorang laki laki yang diam di belakang kerumunan, soo ki sudah mencucurkan air matanya, naeya hampir memukul orang yang berkata seperti itu tapi ditahan oleh soo ki, "geurae, kami sampah" jawab si hwa, sehingga semua orang kaget dengan perkataannya, "stop! apa yang kalian lakukan disini? apa kelas admisi yang membuat masalah seperti ini?" lerai jonghyun seongsaengnim, "jinjja, kelas admisi! apa kalian tidak punya otak? sudah seharusnya kalian senang dan diam di sekolah ini, kalian senang sudah diterima disini, dan hanya cukup diam!, jangan membuat onar seperti ini lagi" kata hyoyeon seongsaengnim melanjutkan perkataan jonghyun, "onar itu hyung gue di shinee neng?" bisik jonghyun, "bego, itu onew" jawab taeyeon #abaikan, suasana hening "hh benar benar sekolah sampah" kata naeya lalu ia pergi entah kemana, eunhyuk sudah ingin mengejar naeya tapi di tahan oleh taeyeon dan hyoyeon, "apa yang kau lakukan disini?" tanya eunhyuk pada si hwa, "bagus, semua terkumpul disini!" kata si hwa tegas, "dengarkan semuanya, di dalam semester ini akan ada ujian, ujian itu membuat lagu dan menyanyikannya.." kata kata si hwa terpotong, "arraseo" jawab jae hee santai, si hwa melirik jae hee 'bukankah dia.. sudahlah' si hwa bergumam di dalam hati, "bagus jika kalian semua sudah mengerti, jadi kami kelas admisi akan menunjukkan yang terbaik dan jika nilai kami melebihi mereka" si hwa menunjuk tiga gadis yang berada tidak jauh dari seongsaengnim sme (eunhyuk, jonghyun, hyoyeon, taeyeon) "ha? uri?" jawab bom sambil melihat kan wajah polosnya, "ne, neo neo neo" si hwa menunjuk bom ra, jira dan jae hee, "wah pasti lagu plagiat yang kalian akan ciptakan!" teriak salah satu orang yang membenci kelas admisi, soo ki hanya menatap sinis orang yang berkata seperti itu, soo ki terlihat sangat beda dengan sebelumnya, kini ia terlihat sangat garang, "akan kita buktikan itu!.." teriak si hwa, saat si hwa ingin mengucapkan kata kata nya lagi, tapi toa yang di pakai di rebut oleh kang seongsaengnim, "mianhamnida, mianhamnida, jheongmal mianhamnida, ini kesalahan ku tadi aku membelikan pesanan yang di pesan oleh guru guru yang lain" kang seongsaengnim menunduk minta maaf sangat terlihat polos ia memegang kresek yang penuh dengan makanan, pesanan guru guru lain, ia mengerjakan pekerjaan ini untuk mendapatkan uang lebih khusus untuk keperluan kelas admisi, sedangkan yang lain nya menahan tawa dan jijik terhadap kelas admisi beserta gurunya, "hm.. aku minta maaf, kami tidak akan meng.." kata kata kang songsaengnim terpotong, "ah kami terima tawaran taruhan mu, aku lupa menjawab ini, jika kami kalah bagaimana?" jawab jae hee, semua jadi penasaran dengan jawaban yang akan diberi oleh si hwa, si hwa menarik toa yang masih di pegang guru kang (pake guru kang aja ya, kalau seongsaengnim kepanjangan ^^), guru kang hanya melongo karna tidak tau apa apa, "kami akan menerima cemohan kalian semua, kami tidak akan membalas" jawab si hwa tenang, ketika jae hee akan menjawab "tapi jika kami yang akan menang, kami harap kalian jangan melakukan bullyan seperti ini terhadap kami, karna kami bukan sampah seperti yang kalian anggap, kami sampah yang dapat di manfaatkan lagi dan akan bermanfaat bagi orang orang, bukan sampah yang menjijikan" lanjut si hwa yang tidak mengijinkan jae hee bicara, kemudian si hwa memberi toa itu kepada guru kang, dan pergi bersama soo ki. seluruh siswa kembali ke kelas masing masing dan belajar seperti biasa

jae hee POV
'hh, anjoha!' keluhku dalam hati, "aku benci mereka semua" kataku, aku ingin bercerita pada jira dan bom ra malam ini, malam sabtu kami sering bercerita kejadian apapun, ini kebiasaan kami, "benci? kau membenci siapa?" tanya jira yang sedang membaca buku di kasur nya, "kelas admisi" jawabku, bom ra dan jira kaget, "se.. sebenarnya aku juga tapi soo ki itu teman kami, tapi kurasa dia berbeda dari yang ku kenal, dia tambah bodoh apa itu pengaruh dari kelas admisi?" tanya bom ra, "ne, nado, aku membenci kelas admisi" jawab jira, "kenapa mereka bisa menyebalkan seperti itu?" tanyaku, "sudahlah, hal itu sudah terjadi beberapa hari lalu, yakin lah, kami pasti menang, kami di kelas unggulan sedangkan mereka di kelas admisi, kelas kami berbeda sangat jauh dengan mereka" jawab jira panjang lebar sambil tersenyum, "ah kau pintar" kata bom ra semangat lalu turun dari kasur nya dan duduk disamping jira, "hya? kyeopta" kata jira sambil mencubit pipi bom ra, aku hanya tersenyum melihat tingkah mereka 'rasanya nafsu ingin marah karna mengingat kelas admisi sudah terhapus dengan sangat singkat dan cepat karna melihat jira dan bom ra, ku lihat jira semakin cantik walau tampilan nya sangat simple tapi dia memang cantik, sebelumnya dia sangat pemalu karna tampilannya, apa di sana ada baju yang cocok untuk mereka? aku ingin membelikan mereka baju, besok hari minggu kan? aku akan bermain kesana, ayah dan ibu pasti tidak akan marah lagi padaku, ayah dan ibu sudah menyetujui ku masuk sekolah ini walau itu sangat berat bagi mereka, beberapa hari lalu kedua orang tua ku datang ke sekolah ini mereka langsung berhadapan dengan kepala sekolah ma ji, karna hubungan ku dengan kepala sekolah dan guru guru sme, guru guru yang mengajariku, mereka semua membela ku agar aku tetap disini dan akhirnya orang tuaku mengijinkan ku, ahh itu adalah impian ku, aku terharu saat kedua orang tuaku mengatakannya padaku secara langsung' tanpa terasa aku menangis, 'ahh aku cengeng' aku nyengir sendirian, jira dan bom ra tau jika aku nangis mereka tau kalau aku sangat merindukan orang tua ku, mereka mendekati ku dan memelukku, 'ahh tuhan, terima kasih kau telah menciptakan mahluk seperti mereka ini' syukurku dalam hati
....
keesokan harinya aku pergi ke supermarket ayah ku, tenang aku tidak bolos ini kan hari minggu jadi hari minggu murid kirin boleh berjalan jalan atau pulang kerumah untuk mengobati rasa rindu pada keluarga, ya aku juga manusia biasa aku sangat rindu pada orang tua ku, aku pergi ke supermarket menggunakan taxi yang tadi ku stop sendiri, supermarket yang ayah buat, wah aku salut pada ayah, dia sangat bekerja keras untuk itu semua, tidak heran banyak yang mengunjungi supermarket itu, karna supermarket itu barang nya bagus bagus dan harga nya terjangkau lho (promosi). sesampainya di sana aku berpenampilan sangat sederhana jika diketahui oleh pegawai ahh malas, mereka akan membungkukkan badan dan menuruti apa yang ku inginkan, itu yang membuatku agak malas kesini jadi aku menyamar menjadi pengunjung biasa dan naik ke ruang ayah, "appa~" kataku sambil memeluk ayahku tercinta, hh walau rada susah ke sini karna make penyamaran terus main nyelonong ke ruangan presdir hehe aneh juga kan? tapi setelah aku perlihatkan wajah ku walau itu berat ya akhirnya nyampe juga disini hh ketauan juga nih kalau gue ada disini mau ini itu terlalu dimanja please deh --", "eh eomma? eomma isseoyo?" tanyaku setelah aku melihat ibu ku sedang duduk anteng di sofa aku melepaskan pelukan ayah dan bergantian memeluk ibu ku, aku bercerita panjang lebar tentang sekolah kirin aku juga menceritakan taruhan kelas ku dan kelas admisi itu, ayah dan ibu sangat bersemangat mendengar ceritaku, sudah siang aku ingin membantu pegawai dan mencarikan baju untuk jira dan bom, ayah mengijinkanku tapi setelah makan siang. setelah makan siang yang ibu buat dari rumah karna kemarin aku sudah menghubungi ibuku karna aku akan ke supermarket jadi ibu membuat makanan kesukaanku dirumah dan dinikmati bersama di ruangan ayah, lalu aku mengganti baju, seragam sama seperti yang di pakai oleh pegawai lainnya, aku turun kebawah lalu menaruh naruh barang ke tempat yang stock nya sudah habis, hehe ternyata banyak juga yang stock nya habis, habis disini murah meriah sih (promosi lagi) saat aku menaruh barang barang aku mendengar pegawai yang lagi ngegosip "tau gak leeteuk suju sering kesini lho, dia sering beli makanan yang ku jaga, ahh dia lebih tampan di bandingkan di tv" kata pegawai yang menurutku centil, "kau kira kau saja, aku pernah sengaja menyentuh tangannya lho, ahh tangannya lembut seperti kain wol" kata si pegawai yang menurutku lebay, 'hh ada2 aja' setelah selesai aku segera ganti baju dan mengambil baju untuk jira dan bom ra lalu berpamitan dan berjanji aku akan kembali kesini setiap minggu, ah rasanya berat ninggalin mereka berdua tapi apa boleh buat ini sudah malam aku harus kembali ke asrama sebelum jam 10 malam

jira POV
di hari minggu ini membosankan, jae hee pergi menemui orang tua nya, bom ra jalan jalan karna rindu dengan sungai han, "ah lebih baik berlatih" kataku sambil mengikat tali sepatu dan mengambil tas lalu pergi ke sekolah, 'sekolah sangat sepi tapi aku yakin disini pasti banyak yang mengalami kebosanan akut seperti yang ku alami, aku berjalan ke arah kelas dance, hehe kelas ini aku sangat menyukai nya, selain karna dekorasi nya tapi aku juga sangat menyukai orang yang mengajari ku, eunhyuk oppa, setiap hari aku selalu memperhatikannya dia baik terhadap ku dia sering mengoreksi kesalahan ku, bercanda dengan ku, jika mengingat itu aku bisa tersenyum sendiri, bahkan aku sudah merubah penampilan ku yang seperti gembel ini menjadi secantik mungkin, pernah aku menggunakan pakaian yang berlebihan aku menggunakan dress yang ku pinjam dari bom dan bom me make up ku sedikit, padahal aku tau pelajaran saat itu pelajaran dance, jadi aku sedikit malu karna yang lainnya hanya menggunakan pakaian biasa yang nyaman untuk dance, tapi ini hanya untuk eunhyuk ssi seorang, aku melakukan hal yang tidak ku suka hanya untuk nya, ya walaupun aku merasa bersalah pada bom karna dress nya robek karna dipakai saat dance, aku menangis karna teman teman yang lain mengejekku karna aku aneh menggunakan dress disaat yang tidak tepat, tapi eunhyuk ssi menghiburku, sampai saat ini aku tidak akan melupakan kenangan itu, tapi aku juga berfikir eunhyuk ssi bukan baik dihadapan ku saja dia baik dihadapan semua orang kecuali orang yang ia tidak sukai, kelas admisi, karna sifat nya itulah aku merasa bingung, dia menyukaiku atau tidak? tapi.. sudahlah jangan difikirkan jauh seperti itu', aku bengong dan berdiri selama 10 menit sambil melihat ruang latihan itu, aku menaruh tas ku dan mulai menyalakan lagu di iphone yang ku punya, aku dance dengan mendengarkan lagu melalui headset. sudah berjam jam aku dance seluruh lagu yang tadi ku dengar lalu aku berlatih gerakan baru yang di ajari oleh eunhyuk ssi waktu itu tanpa menggunakan lagu, "gerakan itu salah" suara itu yang membuat ku belakangan ini senyum senyum sendiri,"m..mw..mwoya?" tanyaku kaget, gugup, salting, gr, dsb karna melihat eunhyuk ssi yang ada di belakang ku, aku melihat nya dari cermin yang ada di hadapanku, "gerakan yang benar itu seperti ini" eunhyuk ssi langsung memegang tanganku dan mengajari ku cara dance yang diajarkannya dengan benar benar. "ah mianha, aku merepotkanmu, karna aku jadi seongsaengnim mengajariku, padahal ini bukan waktunya kau mengajariku, ini kan hari libur" kataku malu sambil mengelap keringat ku, "gwaenchana, aku juga sedang bosan makanya aku kesini, dan kebetulan gerakan mu salah fatal ya jadi apa salahnya ku ajarkan" jawabnya tersenyum, 'waduh salah fatal? jadi salah nya banyak? terus bener nya kagak ada gitu? heh? >,<, ah tapi liat dia tersenyum mau marah jadi gak jadi ^^' kicauanku dalam hati, aku dan eunhyuk ssi mengobrol, lalu tanpa sadar aku mengambil buku not dan membuat lirik lagu, walau saat itu aku sedang bicara dan menulis lirik lagu fikiran ku tidak pecah karna inspirasiku ada di hadapan ku, "mian, aku harus pergi sekarang, karna aku ada janji dengan seseorang yang spesial dia telah menunggu ku di sungai han" katanya senang, 'hantu.. hancur hatiku T.T' isak tangis ku.. tentu di dalam hati, "hiks.." tanpa sadar aku nangis cemburu, 'walau aku sama sekali gak tau orang yang akan di temui nya itu, ah? apa bom ra? bom ra juga sedang jalan jalan di sungai han' tiba tiba jantungku berdetak cepat antara kesal, cemburu dan marah


soo ki POV
"si hwa kau ikut? naeya ikut?" tanyaku kepada mereka yang sedang sibuk, "ani" jawab mereka kompak, "naeya ikutlah dengan ku!" paksa ku sambil narik narik baju naeya, "liburan ini kita tonton super junior di bioskop" lanjutku teriak, "aniyo! arayo! kau hanya melihat spanduk nya saja kan, aku kapok!" jawab naeya teriak, "krik.." pintu terbuka sendiri, "apa kalian tau jika kalian berbuat ribut seperti tadi?" kata seseorang disana, "hya! aku tidak dapat berkonsentrasi untuk membuat lagu! aku tidak ribut! mahluk disana yang ribut! kau diam saja!" teriak si hwa, teriakan ini melebihi naeki lho o.o, "kyun mo" kata naeya menunduk melihat kyun mo yang berdiri di pintu kamar kelas admisi. "ah ini sudah keberapa kali nya?" keluh si hwa, "ini menyenangkan tau" jawab ku, "ini ke 8 kali nya" jawab naeya dingin, "bersihkan yang diujungnya juga" perintah laki laki setengah baya, "aih ini bau!" keluh si hwa, "makanya sudah ku bilang jangan sekali kali ribut dan terdengar oleh ku" kata kyun mo yang sedang membaca koran dan mengawasi ku, si hwa dan naeya membersihkan kamar mandi, "tenang, nanti ku ajak kerumah kang oh hyuk dan makan ayam disana" lanjutnya, "jinjjayo?" jawab kami semangat, "geureom" angguknya pasti, aku paling semangat membersihkannya, tapi ku lihat si hwa yang dari tadi mengeluh jadi lebih semangat, lalu naeya ku lihat dia sangat mengharapkan ayam, "hya? semangat sekali? apa kalian belum makan?" tanya kyun mo, "geurae.." jawabku melemah, "kami belum makan 3 kali" lanjutku, "mwo? belum makan sejak kemarin? kalian belum makan? ini makan roti dulu" tanya kyun mo kaget sambil membagikan ketiga roti yang ia punya satu satunya untuk bertahan hidup, "gomawo" jawab kami cute lalu melahap roti yang tadi kyun mo berikan, "ah aku lupa jawab, ani, sekarang kami belum makan 3 kali, biasanya pagi ini kami sudah makan 3 kali, kemarin? haha tentu saja sudah bahkan sampai 7 piring, oh iya 7 piring itu kami habiskan sendiri sendiri lho jika ditotal kemarin sudah habis.. 7 x 3.. 21 piring?" kataku polos, "JINJJAYO~" tiba tiba kyun mo berubah jadi merah, "hya? lihat kyun mo ssi, dia seperti bunglon, wajah nya memerah" kataku menunjukkan wajah kyun mo yang sudah merah dan ber api api, "GADA~" teriak kyun mo. "kenapa dia bisa marah?" kataku polos, "bukankah jika memberi sesuatu, orang itu akan senang karna dapat memberi sesuatu ke orang yang lebih membutuhkan?" lanjut si hwa,"dia aneh" kini naeya yang bicara, aku dan lainnya sekarang sedang menikmati roti yang tadi diberi kyun mo setelah diusir dan kami sedang duduk di depan asrama sambil kedinginan menunggu kyun mo keluar dan ikut bersama kami ke rumah guru kang.
....
"annyeonghaseo~" teriak kami bertiga di depan pintu guru kang, "hayo, kyun mo ssi masih marah pada kami ya?" kataku menggoda tapi dia tetap diam saja terlihat wajahnya gosong mungkin tadi api nya terlalu besar jadi gas nya meleduk, huh siapa suruh emosi sampe ber api api gitu? :p, guru kang membukakan pintu dan menyilahkan kami masuk ke dalam rumah nya, "wah bagus" kata si hwa, "haha biasa saja, jadi kalian kenapa kesini? ah kyun mo? kau juga ikut? ku kira anak anak membawa sesuatu padaku haha ternyata itu kau" kata guru kang, aku melihat kyun mo masih terlihat bt malah sekarang tambah bt hehe, "kyun mo ssi ingin mentraktir kami ayam!" jawab ku, si hwa dan naeya kompak, "MWOYA?" teriak kyun mo. "....." 35 menit koma 9 detik kemudian, "hh hh" kyun mo kehabisan nafas karna baru saja dia mengomel panjang, dan akhirnya semua mengerti maksud kyun mo, "jadi kau kesal dengan mereka? karna kau ingin sedekah sekali kali? jadi kau berikan roti untuk bertahan hidup untuk mereka semua? ternyata mereka rakus? lalu kau mengajak mereka kesini agar kau ingin aku mentraktir mu? jika aku mentraktirmu seorang kau kecewa karna ayam yang ku kasih hanya sedikit dan kau berfikir jika kau membawa mereka kau akan mendapatkan lebih banyak porsi ayam nya? begitu maksudmu?" tanya guru kang panjang lebar, kyun mo hanya mengangguk.
....
"apa sudah puas?" tanya guru kang pada kyun mo dan kami bertiga, "ne~" kami menjawab dengan secute mungkin membayar semua ayam ayam yang udah nyantol di perut masing masing, 'ah senang nya makan siang gratis nan enak' cacing perutku bicara, "ah iya guru, bagaimana cara mendapatkan feel, inspirasi untuk dapat membuat lagu" tanya si hwa yang mengingatkan semuanya bahwa taruhan itu akan berlangsung selama seminggu lagi, aku merasa berdosa karna aku belum menciptakan lagu apa apa, kyun mo ssi tiba tiba menarik papan dan spidol, ia mengajari kami untuk membuat lagu dengan benar, kami memperhatikan nya dengan seksama karna kami ingin kelas kami tidak akan ditindas seperti dulu lagi! 'aku sedikit kaget karna ia pintar di bidang ini, aku sedikit penasaran dengan latar belakangnya? apa dia seseorang yang.. yang 8 tahun lalu itu?' gumamku dalam hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

isi nama kalian ya :) komen apapun juga, kritik juga gak apa kok :D