Kamis, 12 Juli 2012

dream high (ver bego) part 4

annyeong naeya comeback :D, #girang amat, oh iya sebelum lanjut jika ada tanda baca seperti ini ' itu berarti  orang itu ngomong di dalam hati, ini saran dari hwa, mungkin agak bingung sama yang sebelumnya :), oke  selamat baca :)

mulai hari ini anak anak kirin yang lulus audisi terkumpul di aula tengah sekolah, mereka tidak hanya sekolah disana di karenakan sekolah kirin adalah sekolah seni yang sangat terkenal karna sudah mengeluarkan bintang bintang yang sangat terkenal, peraturan tahun ini murid murid disana akan diasramakan, karna adanya pelatihan intensif agar mereka bisa menjadi bintang seperti yang mereka harapkan, setelah mendengar pengumuman dari kepala sekolah song ma ji, mereka pulang untuk membawa barang barang dan segera kembali ke kirin untuk di bagikan kamar asrama, di pagi itu juga guru kang oh hyuk guru yang di predikatkan sebagai guru terburuk dan hampir di pecat diperintahkan oleh presdir sekolah bae yong joon untuk mencari gadis yang mengikuti audisi dengan no undian 154 dan 188, karna kang takut akan karirnya yang terancam ia segera keluar dan mencari alamat kedua gadis itu

kang POV
'choi si hwa, rumah nya disini? seperti nya rumah nya sangat harmonis, di bawah ada toko bunga keluarga choi, di atas adalah rumah nya, gadis ini juga sangat manis tapi kenapa ia bisa tidak lolos? hh' aku menghela nafas untuk menyemangati diriku ini, aku mulai melangkah masuk ke rumah nya "annyeonghaseo" aku menunduk dan memberi salam kepada keluarga nya, "annyeonghaseo, ada yang bisa kami bantu? hari ini kami menjual bunga mawar putih dan warna lainnya" disambut oleh perempuan setengah baya yang menurutku itu sangat cantik, "mianhamnida aku tidak membeli bunga, tapi.." mataku mencari gadis yang ada di formulir itu, "tapi apa?" kini giliran lelaki setengah baya yang menjawab kata kata ku, "aah aku mencari choi si hwa, aku guru dari kirin art school" aku menunjukkan tanda bukti sebagai guru kirin, "kirin?" jawab kepala keluarga choi dengan nada yang lebih tinggi, sejenak aku kaget karna nada bicara nya, "ne" kataku pelan, "anak kami tidak masuk kirin, dan itu membuat anak kami sangat sedih, jangan mengunjungi rumah ini lagi! kami tidak akan mengecewakan anak kami lagi, gada~" appa si hwa marah padaku aku juga tidak tau kenapa, aku harus menyiapkan kata kata, tapi apa?, "a..aku kesini.." kataku terpotong karna appa si hwa mendorong ku keluar, aku terjatuh tepat di depan pintu, 'aku tidak akan menyerah, untuk karir ku, aku akan menunggu si hwa, mungkin si hwa masih sekolah, aku akan tetap menunggu nya, dan hari ini juga aku akan membawanya ke kirin!' kata ku dengan tegas dan berlutut di depan pintu sambil menunggu si hwa, walau udara disini sangat dingin aku tidak akan menyerah

soo ki POV
"aku pulang~, eomma aku akan tinggal di asrama di kirin, aku akan membawa poster kyuhyun dan sandeul oppa, tolong siapkan baju ku, aku harus mencabut poster dengan hati hati, gomawo eomma" kataku manja, "baiklah sayang" jawab eomma, di kamar aku mencabut poster dengan hati hati di kamar aku memiliki 10 poster kyuhyun dan sandeul oppa, aku sering bicara dengan poster itu, mungkin disana adalah tempat curhatku yang paling nyaman, karna mereka menatap ku sangat dalam hh walau itu hanya poster, eomma masuk ke kamar ku dan mulai mengepakan baju baju ku, "disana kau harus makan yang sehat, eomma harap kau akan menjadi bintang seperti orang yang sedang kau cabuti itu" kata eomma ku dengan lembut dan penuh harapan, 'aku terharu mendengar nya aku tidak ingin bilang jika aku masuk kelas admisi, atau buangan, itu akan membuat eomma sangat sedih padaku' aku memeluk eomma "aku sangat menyayangi eomma" kataku bisik di telinga nya.. setelah beres beres aku sudah membawa 1 koper penuh dengan baju ku, 1 tas keperluan ku, dan 2 koper barang barang yang berhubungan dengan kyuhyun dan sandeul oppa, eomma mencarikan ku taxi setelah berpamitan dengan eomma aku masuk ke taxi, 'appa? appa sibuk dengan pekerjaannya, sampai sampai tidak tau jika aku lolos audisi kirin eh apa dia tau jika aku akan ikut audisi? dia tidak memperdulikanku, eomma bagaimana? kenapa aku baru menyadarinya? di rumah eomma sendiri? jika ia sakit? eotteokhae?' aku menatap wallpaper ponsel ku, kalian tau kan foto siapa? tentu kyuhyun dan sandeul oppa, mereka memberikan senyuman padaku, dan mereka menyemangatiku

jae hee POV
setelah pengumuman itu, aku langsung pulang, di perjalanan pulang aku terus memikirkan bagaimana aku akan keluar? kemarin saja.. 'ah apa yang kufikirkan? sudahlah itu kan kemarin, sekarang ya sekarang, semakin hari harus lebih baik' aku tersenyum dan berjalan semangat menuju rumah, "huft~ untung saja dirumah sepi" kata ku sambil menghela nafas, aku langsung mengepak baju ku aku usahakan agar tidak ketahuan, ini jam eomma ke supermarket untuk mengecek barang barang yang hari ini di kirim oleh pabrik, geurae.. eomma dan appa adalah pembisnis terkenal di korea, aku adalah anak tunggal, karna mereka tau aku tidak tertarik dengan dunia bisnis mereka mengijinkan ku untuk menjadi seorang dokter profesional, karna otak ku ini.. semua karna otak jenius ku! ah kenapa aku menjadi pewaris supermarket itu? jika aku memiliki adik.. adik ku akan menjadi presdir menggantikan appa, dan aku, tentu saja aku akan menjadi seorang entertain terkenal, 'ah itu khayalan ku, sudahlah lupakan, sekarang waktu ku hanya untuk mengepakkan barang' kataku dalam hati, kini aku ada diluar rumah, surat sudah ku tinggalkan di meja disamping tempat tidur orang tua ku, tenang aku akan menjumpai kalian lagi, tapi dalam jangka waktu yang agak lama, ku bawa koper dan mulai berjalan ke halte, 'walau aku tergolong keluarga yang cukup tapi aku berusaha sederhana mungkin, karna mewah bukan gaya ku' tawaku dalam hati, saat dijalan aku menghentikan langkah ku di hadapan cermin, aku melihat diriku, oh~ aku seperti ini? rambutku terurai panjang, apa aku harus mengubah gayaku? gaya gadis jenius akan berubah menjadi gadis hip hop haha, aku mampir ke salah satu salon terdekat dari tempat ku berdiri tadi, aku duduk di hadapan cermin dan menatap wajah ku yang.. ya kalian tau kan bagaimana gadis jenius? ya seperti itulah aku, aku meminta agar rambutku di pendek kan, dan diwarnai itu akan terlihat sangat berbeda, aku juga akan melepas kacamata ku, 'annyeong~' kataku tanpa rasa sedih, kacamata ini sudah jenuh berada di kedua mataku, aku juga sangat jenuh, setelah beberapa menit, aku sedikit terkejut dengan wajah ku yang ada di cermin, rambut pendek dan diwarnai dengan warna coklat? apa ini lee jae hee? wah aku benar benar sudah berubah, aku merasa lebih percaya diri dengan diriku yang sekarang, aku segera keluar dan menunggu bis dan segera pergi ke my school~ ne kirin art school, ah "aja aja hwaiting!" sambil mengepalkan kedua tangan ku

jira POV
"eomma, aku akan diasrama" kataku pelan, sebenarnya aku tidak ingin bicara ini, ini akan membuat keributan, "mwo?" jawab eomma dengan pukulan sendok yang ia pegang, "ne" jawab ku, "apa kau tidak tau biaya di kirin? aku tidak bisa membiayaimu! sudahlah, hari ini kau pergi sekolah, belajar dengan biasa, hanya uang itu saja yang eomma miliki untuk biaya pendidikan mu, aku tidak ingin mendengar kata kirin lagi" kata eomma, segera aku pergi ke kamar dan mengambil celengan radio ku, "plang~" suara celengan radio yang sangat ku sayang itu pecah dan mengeluarkan beberapa won, uang itu ku kumpulkan sejak lama, sejak aku bercita cita menjadi seorang bintang, kuharap uang ini bisa menjadi bekal ku untuk di kirin "ini uang ku, aku mengamen di jalan dan menghasilkan uang ini, ini uang ku, uang ku.." kataku terpotong karna aku tidak sanggup melanjutkan kata kata itu, aku menangis karna sedih, "mianhamnida" aku berlutut dihadapan eomma, "aku bersalah padamu karna aku tidak bisa menjadi anak yang baik seperti apa yang eomma harapkan padaku, tapi ku mohon ijinkanlah aku untuk bersekolah disana, ini impian ku, eonni dan oppa menjadi apa yang mereka harapkan dan eomma tidak melarangnya, appado!, geundae.. tapi kenapa aku yang harus menuruti apa kata eomma, aku ingin menjadi bintang dan membantu eomma, itu harapanku! jebal eomma, jebal" aku memohon sambil menangis di hadapan eomma, eomma juga menangis aku bisa merasakannya karna air matanya jatuh di kepala ku, appa mendekatiku ia mengelus kepalaku dengan lembut dan penuh kehangatan, "appa?" kataku bergetar yang sambil menangis, appa datang appa sudah datang dari kerja segera aku memeluk appa "bogo sipeun" kataku, aku rindu sosok appa, appa bekerja di pembangunan di busan dan hanya beberapa kali setahun ia pulang kerumah, ia seorang arsitek, "ah aku cengeng" kataku sambil tertawa, eomma dan appa tersenyum, kurasa mereka akan menerima ku sebagai siswi kirin "apa benar kau akan menolong eomma?" kata eomma pelan, "geureom!" kataku semangat, "asalkan kau ingat kembali kerumah ya" kata ayah ku, 'yipi~ aku di ijinkan masuk kirin!', "eomma, appa aku tidak akan melupakan janji ku pada kalian, yaksok!" kataku penuh janji, "aku tidak akan mengecewakan kalian" lanjutku. "eomma, appa, annyeong" aku melambaikan tangan ku dan mulai menjauh dari mereka, "choi ji ra hwaiting" kataku sambil tersenyum

bom ra POV
"oppa~" teriak ku di dalam rumah, "oppa, aku akan di asrama" aku curhat padanya karna dia adalah oppa yang paling ku cintai, "jinchayo?" jawabnya kaget, "apa kau tidak percaya?" aku mulai menunjukkan bakat ku haha aegyo, kini yang ku tunjukkan aegyo sedih, "hyaa~ neomu giyeoweo" jawab seseorang yang bernama im chan ra, chan ra adalah oppa ku yang tampan! dia mencubit pipi ku karna terlalu gemasnya padaku, 'ini menggelikan' tawaku dalam hati, "tapi kurasa kau akan kabur dari asrama" katanya yang membuat tubuhku merinding, 100% kata chan ra oppa memang selalu benar dia seperti seorang peramal, "mwo?" hanya kata itu yang bisa ku jawab aku benar benar tidak percaya, "itu feeling ku saja, sudah jangan difikirkan" katanya sambil mengacak rambutku, "ne, oppa?" kataku sambil menatap nya, chan ra oppa menatap mataku dan berhenti memainkan boneka ku, "ne?" jawabnya, "hm.. apa aku benar memiliki bakat? aku mengikuti kirin hanya karna seorang lelaki? apa aku salah?" tanya ku polos, chan ra oppa menatap ku dan tersenyum, 'ahh beruntung nya seorang im bom ra memiliki kakak seorang im chan ra dia benar benar
tampan!', "itu tidak salah, tapi nanti kau akan berterima kasih padanya, kau memang memiliki bakat seni sayang" ia tertawa karna kata kata nya "kau sangat berbakat, wajah mu juga sangat persis dengan ku kau sangat cantik dan cute" lanjut nya, aku mulai mengerti apa yang dia maksud "aku juga tidak memiliki perasaan pada lelaki itu" aku menjawab dengan serius, "baguslah, kau masih kecil dan sekarang kau akan berubah, tidak seperti dulu lagi fikiran mu hanya cinta" chan ra oppa mendorong kepala ku pelan sambil tertawa, tapi memang benar juga dulu aku seperti itu, walau aku tidak pernah pacaran tapi aku hanya memikirkan cinta, tapi sekarang aku akan berusaha memikirkan cita cita ku

si hwa POV
aku berjalan dari sekolah kerumah, jarak nya memang tidak jauh tapi karna banyak fikiran aku merasa jarak itu sangat jauh
"sungguh bosan, aku sudah berlatih keras tapi kenapa gagal? eunhyuk ssi! jika aku bertemu dengan mu, jangan harap kau akan bisa bernafas lagi!" emosi ku sambil menendang salju yang berada di jalanan, 'opps, ku rasa salju itu mengenai seseorang' felling ku, aku melihat kearah depan dan aku mundur karna kaget dugaanku benar di sana ada seseorang yang sedang berlutut di depan pintu ruko ku, aku segera menghampiri orang itu yang berlutut di depan pintu ruko "hya~ kau seperti orang gila, apa yang kau lakukan disini?" bentak ku sambil berkacak pinggang, 'oh? aku marah? ini kejadian langka, mungkin karna emosi ku tidak lolos audisi', "oh? kau.." kata orang gila itu sambil melihat formulir dan wajah ku secara bergantian, "mwoya?" tanyaku kesal dia benar benar orang gila, "permisi, jangan mengganggu jalan umum, kau bisa mengganggu bisnis kami, gada" aku pergi masuk dan membelakangi nya, "cheogiyo choi si hwa!" katanya teriak, aku sedikit bingung karna ia mengenali ku, "aku guru dari kirin!" teriak nya sekali lagi, "sudahlah biarlah orang seperti itu, dia seperti orang gila, sudah 5 jam dia berlutut di depan pintu" eomma menyarankan ku untuk tidak mendengar orang aneh itu, "cheo..cheo..cheogiyo" katanya melemah. "mwoya?" kataku teriak setelah mendengar guru kang memberi alasan kenapa ia ingin menemui ku, sekarang guru kang sedang berada di hadapan ku, ia minum kopi hangat yang tadi ku buat haha itu adalah kemampuan ku yang tidak kalah hebat lho, eomma dan appa juga merasa bersalah sama seperti ku, aku tidak akan mengulangi nya lagi, seharusnya aku mendengarnya terlebih dahulu sebelum memarahinya, tapi kini aku sangat senang karna aku diterima di kirin, "tadi kau pingsan di depan, apa kau sadar?, tapi benar kan anak kami bisa bersekolah di kirin?" kata appa meyakinkan kata yang tadi guru kang katakan, "sudah ku bilang, choi si hwa akan menjadi murid spesial disana" kata guru kang, "spesial?" kata eomma senang, "sekarang kau harus mengepakkan baju, karna kau akan diasrama" kata guru kang sambil membenarkan selimut kesayanganku, "ah aku juga akan mencari gadis beruntung sepertimu, apa kau ingin ikut denganku? agar sekalian ke sekolah? aku akan menunggumu" lanjut nya, appa dan eomma setuju, segera aku mengepakkan barang, appa dan eomma juga membantuku. "annyeong~" aku melambaikan tangan melalui mobil guru kang yang sekarang aku tumpangi, appa dan eomma juga melambaikan tangan padaku, 'hh~ eomma, appa aku janji akan membahagiakan kalian'

naeya POV
"hh chakapta" aku menggosok tangan ku berulang kali agar tangan ku terasa hangat, 'hari ini sangat lelah sungguh lelah karna kemarin tidak lulus aku dimarahi habis habisan oleh kedua orang tua ku dan seorang oppa yang ku benci, aku menaiki tangga untuk sampai di kontrakan lusuh yang kami sewa dari beberapa tahun ini, karna kemarin tidak lulus aku disuruh menghasilkan uang dengan cara apapun, jadi dari pagi aku membagikan koran dan susu, lalu aku bekerja di mall sebagai cleaning service, aku tidak sekolah karna aku bekerja, ne ini sudah sekian kali nya aku bolos dari sekolah, setelah bekerja di mall aku lari menuju pompa bensin dan bekerja disana, setelah pekerjaan itu selesai aku bekerja di salah satu restoran ayam langganan ku, dulu saat kecil aku suka makan ayam disana, sampai sampai aku mengenal semua karyawan disana, tapi sekarang bukan pelanggan sekarang hanya seorang pembersih piring disana, walau seperti itu pekerjaan yang paling ku cintai adalah di restoran ayam itu karna disana, hanya disana aku bisa menjadi diriku sendiri, tersenyum, tertawa dan bercerita dengan lepas pada sunbae ku', "bruk" aku kaget apa karna tadi aku mengingat masa suram ku? aku jadi menabrak kedua orang asing ini?, aku menyenggol pundak gadis itu dan melanjutkan anak tangga berikutnya, "dimana rumah gadis itu?" si hwa melihat formulir itu sekali lagi, "cha nae ya" kata guru kang, aku terdiam dan membalikkan badan "cheogiyo" kataku pelan, kemudian kedua orang asing itu berhenti jalan, "ne?" jawab si hwa, "apa kalian memanggil nama ku?" aku membuka topi dan masker yang tadi ku pakai, tampak nya kedua orang asing itu terkejut melihat ku, "mwoya?" tanyaku dingin, "itu.. itu cha nae ya!" teriak gadis yang pernah ku lihat beberapa hari lalu di bis, ku lihat seragam sekolah nya aku juga melihat name tag yang di pakai oleh orang yang disamping gadis itu 'choi si hwa dan kang.. kang oh hyuk' aku sempat bingung mereka siapa? tapi mereka mungkin hanya seorang rentenir yang menyuruhku membayar hutang aku segera pergi tapi mereka menarik ku kebawah. di bawah kontrakan guru kang menjelaskan tujuan nya mencari ku, si hwa juga membujukku agar aku ikut bersamanya ke kirin, "mwo murid spesial?" tanya ku, "ne, kau akan menjadi murid spesial!" jawab kang penuh semangat, "baiklah, sekarang kita pergi" ajak ku, "kau tidak bawa pakaian?" tanya si hwa kaget, "oh? aku tidak punya cukup pakaian, aku juga malas masuk rumah jadi ini bisa ku maksud sebagai pelarian atau kabur dari rumah" kataku sambil berjalan dan masuk mobil guru kang lalu mendengarkan lagu menggunakan headset

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

isi nama kalian ya :) komen apapun juga, kritik juga gak apa kok :D