Laman

Jumat, 07 November 2014

HATE OR LOVE



JUDUL                        : HATE OR LOVE
TYPE                           : One Shoot
GENRE                       : PG 21,FF  NC
AUTHOR                   : JAEHEE (putri iswari )
CAST                          :
1.     Choi Sihwa ( erna )
2.     Xi Luhan
3.     Han Jaehee ( putri ) = cameo
4.     Lee Hyun ki ( novi ) = cameo
5.     Lee Young In ( odiasih ) = cameo
6.     EXO

           Anyyeong readers,jaehee comeback
Ini FF berbau NC,  jaehee lagi coba membuat dan yang menjadi korban dalam peran FF ini adalah CHOI SIHWA aka ERNA SURYANI..
Mian kalau aneh cerita ini ini murni jaehee buat karena terinspirasi dari banyaknya FF NC yang pernah Jaehee baca, jadi malah kepingin buat dech dan kalau ceritanya ada yang sama mohon maaf karena FF ini murni dibuat oleh saya...
NO COPAS ya reader J

 “Happy Reading ~”

Hari ini adalah hari yang special untuk para member exo. Karena mereka memenangkan penghargaan “album of  the year” di MAMA 2013 yg diselenggarakan di hongkong. Semua member sangat senang dan setelah kembali dari hongkong, mereka berencana untuk mengadakan acara kecil-kecilan.
“hyung akhirnya kita balik juga ke korea” kata tao senang
“ayo kita lancarkan rencana kita, let’s go to party...” kai pun semakin semangat dengan rencana mereka.
Sesampainya mereka di dorm, mereka pun menyiapkan beberapa cemilan ringan dan minuman soda. Di tengah kesibukan mereka, tiba-tiba bel berbunyi.
‘ting tong”
“sepertinya ada tamu.. hun-ah tolong bukakan gih” suruh suho
“baiklah~” ujarnya pasrah. Sehun pun berjalan ke arah pintu, lalu membukanya.
“annyeong~” sapa sohee ramah
“eh, kau sohee? Ada apa?” tanya sehun to the point.
“ini aku bawakan beberapa makanan kecil untuk party kali ini.” Ujarnya sopan
“oh, gomawo.. masuklah” kata sehun agak terkesan cuek
“eh sohee? Kau bawa apa itu?” tanya kris
“beberapa cemilan. Bolehkah aku ikut bergabung?”
“tentu saja, ya kan?” tanya luhan kepada member lain
“ayo kita mulai saja” teriak kai senang.
Akhirnya member exo dan sohee berpesta ria bersama.
Di lain tempat, tepatnya di depan sebuah apartement. Terlihat beberapa yeoja tengah kerepotan membawa beberapa makanan. Sepertinya mereka akan memberi kejutan pada orang yang berada di apartement itu.
“Hyun, berat~” rengek jaehee kepada Hyun ki
“sudahlah, tinggal beberapa meter aja,,” kata young in menyemangati
“huh, ne..ne.. kalo bukan untuk sehun oppa, aku tak mau membawa yg berat-berat seperti ini” ujarnya sambil mengerucutkan bibirnya.

<back to dorm>
Sebagai awal pembukaaan, para member dan sohee pun menari bersama. Terlihat dari raut wajah mereka, kalau mereka sangat menikmati pesta. Karena terlalu semangat luhan dan sohee pun terjatuh dengan posisi sohee yg menindih luhan.
Tiba-tiba~
“Annye-...” perkataan sihwa terputus setelah melihat luhan dan sohee. Cake yang dipegangnya pun jatuh seketika
“ hey.. annyeong oppa-.. deul” kata jaehee yg awal’a ceria berubah menjadi diam tanpa kata.
“OMO!!! Apa yg kalian lakukan?” tanya hyun ki histeris. Dan otomatis semuanya menoleh ke arah pintu.
“kalian? Apa yg kalian lakukan disini?” tanya chanyeol gugup
Luhan yang melihat sihwa pun mulai beranjak bangun dengan mendorong sohee.
“hwa-ya.. ini tidak seperti yg kau lihat” kata luhan mulai mendekati sihwa, tapi sihwa pun malah pergi meninggalkan mereka semua.
Sihwa terus berlari sambil menangis ,di belakang sihwa, luhan mencoba mengejar sihwa, tapi sihwa menaiki taxi yang lewat di depannya.
“aish, mianhae” kata luhan menatap jauh taxi yang dinaiki sihwa tadi.
<back dorm>
“tidak aktif, bagaimana ini ?”tanya young in cemas.
“ini semua salah luhan oppa, kenapa harus bermesraan disini?, apa memang seperti itu sifat aslinya?”tanya hyun ki geram.
“hyun ki-ya, dari tadikan sudah dijelaskan kalau itu kecelakaan!” bela Chanyeol.
“oppa kenapa kau membela wanita itu?”Hyun ki sedih mendengar chanyeol membela sohee, chanyeol yang mengerti kalau dia salah langsung menghibur Hyun ki.
“mianhae ini salahku, seharusnya aku tak disini!”kata sohee meminta maaf.
“aku tidak suka dia oppa, kelihatan sekali kalau dia senang melihat sihwa dan luhan bertengkar!”kata jaehee pada namjachingunya sehun. Sehun yang mendengar melihat sohee sekilas.
“chagi-ya lihat dia bersedih, bukan senang!”jawab sehun.
“oppa tidak akan mengerti!”kata jaehee yang pasrah diiyakan sehun.
“young-ya, apa sudah ada kabar, dimana sihwa ?”tanya chen.
“ani oppa”jawab young in sedih.
“untuk apa kau kembali oppa ?”tanya  Hyun ki pada luhan yang baru datang.
“oppa mana sihwa, oppa sudah menemukannya kan ?” tanya young in pada luhan, melihat wajah luhan yang menunduk menandakan tidak.
“bagaimana ini oppa kalau terjadi sesuatu pada sihwa?”tangis hyun ki pada chanyeol.
“tidak akan terjadi apa-apa, percayalah!” jawab chanyeol menenangkan.
<back to sihwa>
Suasana malam hari sangat dingin disungai han, tidak banyak yang akan pergi ke sana pada saat musim dingin dimalam hari mereka akan berdiam diri dirumahnya masing-masing sambil menikmati hangatnya teh bersama keluarga terkasih. Tapi tidak dengan sihwa saat ia merasa sedih atau merasa sangat terluka seperti ini ia akan tetap kesungai han untuk menenang dirinya dari masalah-masalah yang ia dapati termasuk saat ia dihianati kekasihnya luhan.
“hiks hiks, luhan kau jahat”tangis sihwa menjadi saat ia mengingat apa yang ia lihat didorm exo tadi.
“mianhae hwa-ya”kata luhan tiba-tiba berdiri dihadapan sihwa. sihwa langsung menoleh pada luhan. Namun sihwa langsung memalingkan wajahnya. Sihwa seolah tak peduli dengan keberadaan luhan.
“waeyo kau datang ke sini?” Tanya sihwa ketus. Tangan sihwa bergerak cepat menghapus air matanya yang baru saja turun. Mulai bersandiwara, menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja, menunjukkan dirinya bahwa ia kuat tanpa luhan. Tapi justru, melihat matanya pun luhan sudah tau, sihwa sedih, sihwa rapuh. Dibalik ketegasannya, ada sesuatu tersembunyi. Kepedihan yang mendalam. luhan bisa menemukan itu.
apa salahku padamu oppa, katakan! Aku sakit Karena itu. Aku sakit melihat oppa bersama perempuan lain.” sihwa memukul-mukul pelan dada luhan. Nada bicaranya melemah diakhir kalimat. Air matanya mulai turun kembali. Sihwa merubuhkan benteng keangkuhannya di hadapan luhan. Mulai menunjukkan kenyataan, bahwa ia sakit. sihwa tertunduk. Luhan menarik tubuh sihwa perlahan kedalam dekapan hangatnya. Mencoba menguatkannya yang tengah rapuh karena luhan sendiri. Ini memang bagian dari permintaan maaf luhan pada sihwa, namun ini tak pernah cukup bagi sihwa.
Dia mulai menangis di dalam dekapan luhan. Menumpahkan semua rasa bencinya pada luhan dengan memukul-mukul dada luhan. sihwa terus memukul dada luhan. Walaupun sedikit meringis, luhan tetap memeluknya. Justru luhan mempererat dekapannya. Lama kelamaan dia menyerah. Dan akhirnya luhan menang. Dia membiarkan luhan memeluknya, menumpahkan semua kerinduan luhan padanya.
Kemudian dia melepaskan pelukannya pada luhan, dan menghapus air matanya.
“lepaskan  aku.” Ujarnya lemah kemudian berlari meninggalkan luhan sendirian disungai han. luhan tak ingin mengejarnya. Mungkin sihwa ingin menyendiri tanpanya.
Tiba-tiba air hujan membasahi bumi. luhan dongakkan kepalanya, merasakan air yang menghujanninya dengan titik-titiknya yang kian lama kian deras. Hujan pasti marah padanya karena kau telah membuat Sihwa menangis. luhan tau itu. Hujan seperti mengutuknya. luhan pun akhirnya basah kuyup.
Sihwa menenggelamkan wajahnya pada bantal merah kesayangannya. Hatinya tengah merasakan apa yang dinamakan ‘galau’. Sejenak ia berfikir untuk kembali. Namun fikiran itu langsung berubah mengingat sakit hatinya yang amat dalam. Rasa cintanya memang tak pernah berubah sedikit pun. Hanya saja kini hatinya tengah sakit. Begitu sakit. Hatinya tengah merasakan cinta dan benci. Dia benci seperti ini. Diantara dua pilihan. Dimana ia harus memilih satu dari dua pilihan tersebut. Dan ia tak dapat memprediksi konsekuensi yang akan ia dapat bila memilih salah satu dari pilihan itu.
Tiba-tiba handphone Sihwa berdering. Terdengar lagu Don’t Go dari Exo mengalun dari handphone putih Sihwa. Segera Sihwa  menyambar handphonenya itu dan menekan tombol hijau.
“yeoboseyo?”
“Hah?”
“Ne, aku akan segera kesana.” sihwa langsung memutuskan sambungan teleponnya. Dengan tergesa-gesa ia langsung berganti pakaiannya. Langsung ia sambar kunci mobilnya dan bergegas pergi meninggalkan kediamannya
Sihwa berlari saat sampai didorm exo Ia begitu khawatir. Sosok yang dicintainya ternyata tengah sakit. Ia begitu panik saat mendengar kabar dari Young in. Dengan berlinangan air mata, Sihwa  membuka pintu kamar luhan. Ia mendapati sosok yang ia cinta tertidur dengan wajah sedikit pucat. Ia menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Rasa tak percaya menyeruak dalam hatinya. Ia masih tak percaya bahwa sosok itu tengah terbaring lemah di ranjang tempat tidurnya. Luhan membuka matanya melihat sihwa yang sudah menangis.
“Mianhae oppa..Aku tidak tau kamu sakit..mian..” dia berkata dengan sesenggukan. Aku tersenyum. Kubelai rambut panjangnya.
“hwa-ya Aku yang salah. Mianhae ne Sihwa. Aku dan sohee hanya teman tidak lebih, Jeongmal Mianhae dan kejadian tadi murni kecelakaan, percayalah hwa-ya”.
“ne  oppa. Aku sudah memaafkanmu dan aku percaya padamu oppa..” sihwa menganggukkan kepalanya. luhan tersenyum senang. sihwa telah memaafkan luhan.
“eehhmm, kalian tidak menganggap kami ada ?, baiklah sepertinya kami harus keluar membiarkan pasangan ini melanjutkan rindu-rinduan mereka!”kata kris diiyakan dengan yang lainnya.
 “sihwa-ya…” luhan memanggil nama sihwa.
SIHWA POV 
     Chupp…
  Sebuah ciuman mendarat di bibirku, ringan namun detik berikutnya semakin panas. Perutku semakin bergejolak. Ku rasakan tangan luhan meremas punggungku dan menekan tengkukku sehingga ciuman kami semakin dalam dan dalam. Mataku terpejam merasakan sensasi aneh yang kini sedang terjadi. Aku ingin memberontak, tapi entah kenapa aku malah menikmatinya. Tanganku malah memeluknya erat. Aku ingin berteriak tapi kenapa teriakanku malah keluar sebagai lenguhan dan decapan-decapan aneh.
  Dia menggigiti bibirku, menghisapnya… dan kini kurasakan lidahnya masuk ke dalam mulutku, menghisap lidahku. Kami saling berebut untuk menghisap. Pelukan kami semakin erat. Aku ingin mengakhirinya tapi kenapa aku semakin mendekapnya.
 “Euhhh…” lenguhku kemudian saat dia melepaskan ciuman panasnya dariku. Ku buka mataku perlahan namun aku tak berani menatap wajahnya. Nafas kami saling memburu. Dia masih terdiam menatapku yang berada di pelukannya.
 Dan sensasi aneh itu datang lagi, kali ini lebih hebat dari sebelumnya. Kurasakan payudara ku semakin menegang saat menyentuh juniornya. Ku remas lengan luhan tanpa sadar. Ku rasakan basah di Mis V ku.
Luhan  menunduk dan membenamkan wajahnya di antara bahu dan leherku. Geli, dia mulai meciumi leherku, daguku, tulang selangkaku dan bahuku bergantian. Perlahan mataku terpejam lagi. Apakah ini tandanya aku menikmatinya?
 Aku tak tau apa yang terjadi denganku, kenapa dengan begitu saja aku membiarkan luhan melakukan ini padaku. Dan yang lebih memalukan lagi adalah fakta bahwa aku menginginkannya. Hatiku berkata tidak, tapi tubuhku dan naluriku berkata iya.
 Tidak ada suara yang keluar dari kami selain suara erangan dan lenguhan dari mulutku, berat nafas darinya. Tanganku yang semula mencengkeram lengannya kini beralih ke dadanya dan mencengkeram kerah kemejanya.
 Dan lagi-lagi dia menghentikan aksinya. Perlahan ku buka mataku dan entah keberanian dari mana aku menatap matanya. Mata kami saling bertemu. tidak ada sepatah kata pun. Hanya lewat mata kami berbicara.
Perlahan dia mengecup bibirku lagi, kami saling menyambut, saling mengecup, saling mengulum. Hingga ku rasakan tangannya mengusap pelan punggungku. Aku sedikit terkejut menyadari dia telah membuka kancing bajuku. Namun mataku tak mampu terbuka dan malah semakin menyukainya. Aku menikmatinya.
bajuku dibuang sembarang, aku sadar sepenuhnya. Aku ingin membuka mata dan berkata ‘jangan’ tapi aku malah semakin menikmatinya. Aku bahkan sudah mulai gila. Tanganku mulai nakal meraba perut bidang luhan dan mencoba membuka kancing kemeja dan ikat pinggangnya.
  “Eumhh….” Lenguhan itu keluar lagi dari mulutku saat kurasakan sebuah tangan meremas sebelah payudaraku. Payudaraku semakin menegang. Kemudian tangan itu menyusup melepaskan bra tanpa taliku dan kembali meremas payudaraku bergantian tanpa melepaskan ciuman kami.
 Tubuhku semakin panas. Darahku semakin mendidih. Tanganku beralih ke lehernya, mengeratkan ciuman kami. Dengan perlahan luhan melepaskan kemeja putihnya sembari meniduriku -sihwa dibawah, luhan diatas- tanpa melepaskan ciuman kami yang masih terus berpagut.
  Kurasakan sesuatu mengganjal di bawah sana yang membuat darahku semakin mendidih. luhan beralih menciumi leherku dan mulai turun ke bawah secara perlahan.
 “Eungh…” aku kembali melenguh dan menggelinjang saat kurasakan benda lunak berada di payudaraku dan menghisapnya. Perlahan namun pasti ku rasakan luhan benar-benar membuatku mabuk. Ku remas rambut kepalanya dengan sedikit menekannya kepadaku.
                Chup
                Chup
                Chup
 Luhan beralih menciumi perutku. Apa aku terlalu mabuk sehingga aku benar-benar tak sadar sejak kapan dia melepaskan celana dalamku. Dan aku bahkan tak yakin jika luhan kini juga tanpa sehelai benang pun sepertiku.
 Dia kembali menatapku. Mata kami bertemu. dan kenapa aku tak merasa malu padanya. Ku alihkan mataku menatap tubuhnya yang baru ku sadari sangat sempurna. Kurasakan tangannya menyibakkan anak-anak rambutku yang berantakan menutupi mata dan keningku.
 Kami masih terdiam. Perlahan ku raba dada bidangnya dengan penuh takjub.  “AHHH…” dengan reflex aku menjerit kecil dan mencengkeram bahu kekar luhan ketika ku rasakan sesuatu masuk di Mis Vku, Sakit. Ini sangat sakit. Aku bahkan tak tau bagaimana caranya menghilangkan rasa sakit ini.
                Chupp..
Luhan menciumku ringan namun mampu membuatku membuka mataku dan menatap manik matanya. Ku rasakan benda itu masih ada di sana. Kakiku masih tegang menahan serangan luhan yang begitu tiba-tiba. Kugigit bibir bawahku menahan rasa yang baru kali ini ku rasakan.
 Mata luhan berkata padaku ‘Tenanglah!’ aku yang hampir menangis menarik nafas dalam dan membiarkan luhan melakukan lebih.
  “Euhmhh…” aku memejamkan mataku lagi dan kembali mencengkeram bahu luhan ketika ku rasakan benda itu bergerak keluar masuk. Perih yang semula ku rasakan kini berangsur berubah menjadi rasa geli yang aneh.
 “Ahhh…” aku mengejang lagi ketika kurasakan perih yang bertambah lagi di Mis V ku. Sesuatu masuk lagi ke tubuhku. Aku merasa Mis Vku benar-benar terkoyak sekarang.
Aku tak yakin pasti benda apa itu hingga ku rasakan sebuah tangah mendekap Mis Vku.  Ku tatap luhan kembali, dia hanya mencium kedua pelupuk mataku sekilas kemudian ku rasakan benda itu bergerak maju mundur kembali. Perih sekali. Namun tak berapa lama aku merasakan sensasi aneh dalam diriku. Semakin lama luhan semakin cepat menggerakkan benda itu hingga aku terus saja melenguh dan merintih di antara desah nafas berat luhan. Hingga akhirna ku rasakan Sesuatu dalam perutku menyeruak ingin keluar. Tubuhku mengejang dan ku remas lengan luhan sangat kuat bersamaan dengan keluarnya cairan itu, aku tak mampu menahannya. Tubuhku pun terkulai lemas. Peluh mulai keluar di keningku. Panas kembali merayapi tubuhku.
                Chu
                Chu
                Chu
 Luhan  mencium bibirku dan leherku ringan bergantian. Namun setelahnya kurasakan dia menggigit kecil leherku sambil meremas-remas payudaraku bergantian, membuatku menginginkan lagi hal yang lebih.
 Tangan luhan perlahan berpindah mengusap perut bawahku membuatku merasakan banyak kupu-kupu berterbangan di sana. Geli. Dia kembali menciumi payudaraku dan menghisap-hisap pelan membuatku melenguh dan menggelinjang tak karuan.
“Akh…”
 Belum hilang perasaan melayangku, sesuatu yang tegang terasa menyentuh bagian bawahku dan digesek-gesekkan di sana. 
 “Eunghh…” dan untuk pertama kalinya ku dengar lenguhannya. Dan ini reflex membuat hatiku berdesir.
  “AAHH… OPP….PPAAHH…” aku menjerit pelan memanggilnya ketika benda panjang itu berusaha menerobos masuk. Dan ini lebih sakit dari sebelumnya. Tanganku bergerak mencari pegangan untukku bertahan.
“Apa kau percaya padaku?” luhan merengkuh wajahku dan menatapku lekat. Nafasnya begitu memburu. Aku tak menjawab, aku hanya memejamkan mataku mencoba menahan sakit dan bersiap akan sakit yang lebih hebat yang akan terjadi.
 “Eumhhh…” dan benar saja. Benda itu masuk ke dalam sana. Aku tak berteriak seperti sebelumnya, tapi aku menggigit bibir bawahku menahan sakit yang begitu luar biasa. Tanganku mencengkeram bed cover membuatnya tak berbentuk lagi. Air mataku benar-benar keluar kali ini. sesuatu berhasil masuk dan memenuhi tubuhku untuk pertama kalinya dalam hidupku. Kurasakan sesuatu mengalir di antara perihku.
 Aku sampai tak bisa mengatakan seberapa besar sakit dan nyerinya Mis V ku. Aku terus memejamkan mataku dan terus menangis menahan sakit itu.
 “Shh… Uljimahh…” Suara lembut luhan mencoba menenangkanku dengan mengusap air mataku perlahan. Namun… bukannya aku terdiam, tapi aku malah semakin menangis tanpa suara.
 Luhan langsung mencium bibirku pelan kemudian semakin memanas, dia menghisap lidahku dan mengulum bibirku dalam. Dan sejak saat itu perhatianku teralih dari rasa sakit kerasa ciuman luhan yang begitu memabukkan.
 Luhan melepaskan ciuman kami dan mulai menggerakkan benda yang semakin sesak memenuhi Mis V ku maju mundur. Perlahan… namun akhirnya semakin cepat. Sehingga rasa ang semula perih perlahan berubah menjadi rasa yang begitu memabukkan dan sulit dikatakan. luhan semakin kuat menekan benda itu maju mundur dan membuatku menarik bed cover semakin tak karuan.
 Bahkan ranjang tidur  ikut bergetar begitu kuat mengikuti hentakan-hentakan yang dilakukan luhan padaku.
 “Euhhh…. Ahhh…” teriakan-teriakan kecil yang hanya mampu terdengar seisi penjuru ruangan bahkan mungkin luar kamar terdengar indah bergantian dari mulut kami.
 “Euhhmm…”
  “Eunghhh…”
Lenguhan dan lenguhan terus terdengar bergantian dari bibir kami. Dan suara luhan semakin membuatku melayang kelangit.
 luhan semakin kuat menggerakkan benda yang sudah terasa sangat sesak itu maju mundur. Dan aku pun merasakan panas pada Mis V ku. Aku merasakan akan ada sesuatu yang keluar dan membuncah.
 “Opp…paahh…” Ku cengkeram erat bahu luhan yang penuh dengan peluh dengan sangat Kuat.
 “Eunghhhh sihwaluhan pun melenguh panjang dan menyebut namaku saat kami merasakan cairan itu keluar hampir bersamaan. Cairan luhan terasa hangat masuk ke dalam Mis V ku.
Kami terkulai lemas. luhan jatuh tengkurap di atasku dan membenamkan kepalanya diantara leher dan bahuku.
 “Hosh… hosh… hosh…” deru nafas kami terdengar bersahutan. Luhan mengangkat kepalanya menatapku dan mengusap peluh di keningku. Aku yang mendapatkan perlakuan ini dari luhan hanya tersenyum menatapnya.
“Saranghae Xi Sihwa, jeongmal Saranghae!” Perlahan luhan mengecup bibir dan keningku lama.
“Nado Saranghae Xi Luhan” kataku tersenyum dengan bahagia. Junior luhan masih tertanam di Mis Vku. Kurasakan kaki luhan bergerak menjangkau selimut di ujung ranjang dan menutupi tubuh kami yang penuh dengan peluh dan bergumul dalam kelelahan.
Sihwa Pov end

 Sekumpulan orang yang berada diluar kamar sedari tadi menguping dan mereka  mendengar suara-suara aneh  menjadi Horny.
“Chagi-ya bagaimana kalau kita me-”
“yaa, apa yang akan kau lakukan dengan jaehee, sehun?”tanya Kris Leader exo m pada sehun. Yang ditanya hanya menyengir.
“kau itu masih kecil sehun belum boleh melakukan hal itu, mengerti ?”kata suho menasehati.
“aish, hyung jangan munafik kalian pasti ingin melakukannyakan hyung, tapi sayangnya hyung tidak memiliki pasangan, itu nama NASIBnya!”kata Chen ikut bicara.
“chagi-ya bagaimana kalau kita pergi saja, kita kekamarku saja!”kata sehun akhirnya.
“iya, bagaimana kalau kita juga kekamar chagi!”kata chanyeol pada Hyun ki.
“kita juga ya chagi!”kata chen pada young in.
“Yaa, berani kalian melakukannya!”kata suho dan kris murka dan menjewer sehun, chanyeol dan chen. Yang lain melihatnya tertawa melihat kelakuan Leadernya pada adik-adiknya.

THE END
Mian kalau kurang HOT karena ini baru FF NC pertama saya jadi mohon Comentnya ya J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

isi nama kalian ya :) komen apapun juga, kritik juga gak apa kok :D