Taeyeon tampak berfikir..
“karena ini perjalanan ke luar negeri, diantara kami masih ada yang belum memiliki passport, ku mohon, kami tidak ingin lagi di kejar oleh si brengsek Joong Ki” lanjut Ray meyakinkan, ia berusaha keras untuk bicara walau mulut nya sangat bengkak.
“hm.. baiklah, tapi ku rasa Jieun ikut dengan ku saja, tinggal di apartement ku agar lebih aman”
jawab Taeyeon.
Jieun tersenyum sambil menitikan air mata, “terima kasih”
06.00 AM
“KEE! Buruan bawak Minhyuk ke kamar mandi! Tampang nya udah kurang meyakinkan!” teriak Baekhyun sehingga ia menjadi pusat perhatian di bandara.
“APA LUWAK MINHYUK KE MANA? KAMAR MANDI?” tanya Kee balik, penuh penekanan.
Baekhyun sempat jatuh, lalu terbangun, “gila, loe budek?”
“gak, Cuma pura-pura gak denger aja”
GUBRAK!
“udah buruan bawa si Minhyuk ke Toilet!” ujar Baekhyun. Ia mengambil koper Minhyuk yang memiliki beban sekitar 29,876593 kg yang hanya berisi pampers dan pakaiannya.
“kenapa gak loe aja sih?” sahut Ray.
“kenapa harus gue?” tanya Baekhyun polos.
“loe buta atau pura-pura gak liat sih, si Minhyuk lagi loe gendong! Pelis deh!!” Kee menunjuk Minhyuk yang lagi tidur atau pura-pura tidur di punggung Baekhyun.
“eh masak iya? Pantes kayak ada bau yang gak enak” kata Baekhyun sambil mengendap-endap.
“buruan deh bawa die ke kamar mandi, loe dari tadi jadi perhatian tumis! Malu gue, malu!” suruh Ray galak.
“tumis? Siapa gerangan?” tanya Baekhyun dramatis.
Ray menunjuk para turis yang sedang berjalan lalu lalang di bandara, “noh”
“wooooiii! Loe bego atau pura-pura bego sih? Mereka TURIS bukan TUMIS!” teriak Baekhyun frustasi.
“ahh turis, gue kira kumis” kata Minhyuk yang antah berantah tiba-tiba bangun dari.. pingsan? Atau tidur nya? atau.. entahlah.
“WOI! Loe lagi, loe ngapain lengket-lengket sama gue? Ngapain loe nempel di punggung gue? Kalau loe suka kenapa gak ngomong dari dulu! Sekarang udah telat hyuk.. te~ lat!” seperti remaja labil di Indonesia, Baekhyun ternyata salah satu korban qurban sinetron.
“Jieun.. apa yang mereka lakukan?” tanya Jongin heran.
“mencari perhatian” jawab Jieun lemas.
“ke siapa?”
“ke penonton, karena kita balik lagi” jawab Jieun girang.
Jieun dan Jongin pun joget ala pacar ku lima langkah.
SKIP!
“hey guys, this TAXI! Where you from? I will bring you to the beach, get in! I give the cheap price for you guys, hm.. discount! Ok?” ini adalah salah satu dari beberapa supir taxi yang sudah mencoba merujuk Jieun, empat alien dan juga Jongin untuk masuk ke dalam taxi. Tapi.. mereka berenam memutuskan untuk berjalan dari bandara sampai hotel yang telah di pesan Tiffany bersama teman-teman nya.
“ah.. kita kere sih” gumam Minhyuk.
“eh uang kita habis gara-gara loe!” Kee menginjak kaki Minhyuk.
“iya bener, kita harus manfaatin uang yang kita punya sebaik-baik nya, Minhyuk loe jangan jajan bacem-bacem ya!” ancam Baekhyun.
“macem-macem hyung” sahut Jongin.
“eh iya, itu maksud gue”
“habis, gue kira makanan di pesawat tadi itu gratis sih”
“ah dasar, mata gratisan loe” ejek Baekhyun.
“biarin, bukannya loe juga ya”
“ahh.. udah ah, gak usah bahas itu, gue bingung kita mau kemana”
“mencari Bae Su Ji” jawab Jieun cepat, walau tangan dan badan nya terlihat tidak sehat, tapi dia satu-satu nya orang yang terlihat paling bersemangat untuk berjalan ke.. hotel.
“a.. aku tahu itu, tapi bisakah kita sedikit berefleksi?” tanya Minhyuk manja.
“hm” Minhyuk pun tersenyum mendengar jawaban berupa gumaman dari Jieun.
“tapi aku tidak, aku akan berusaha mencari nya” lanjut Jieun, mata nya berbinar, tidak sabar untuk menaruh tas dan segera mencari sahabat karib nya itu.
Semua terdiam, Minhyuk menyesal telah berkata seperti itu.
“sudah.. lupakan, sekarang diam dan terus berjalan agar segera sampai hotel” ujar Ray, untung Ray bicara sehingga suasana tidak lagi secanggung tadi.
…
“siapa yang mau ngomong sama mba nya ini?” Minhyuk menunjuk salah satu pegawai hotel yang sedang melayani beberapa tamu hotel.
“gue orang korea tulen, jadi gue gak bisa bahasa asing” jawab Baekhyun.
“alah, gak yakin loe orang korea tulen, ngomong masih aksen betawi”
“diem Hyuk!”
“gua bukan HULK!?” teriak Minhyuk tepat dihadapan wajah Baekhyun.
“GUE NYEBUT HYUK BUKAN HULK! SEETREESS GUEEHH” teriak Baekhyun, tanpa mereka sadari, Kee, Ray, Jieun dan juga Jongin telah menuju …. Untuk mengambil kunci kamar yang sebelum nya telah di pesan oleh Tiffany dan beberapa teman nya.
“idih.. kita di tinggal huuhuhuhuh” rengek Minhyuk, ia menangis, Baekhyun berusaha menutup resleting celana nya.. eh? Salah, Baekhyun berusaha menutup rasa malu nya. Maka dari itu, ia pergi menyusul Jieun, Jongin dan juga kedua alien lainnya.
“E.. NYAKKKKK~” teriak Minhyuk histeris ketika ia mendapati dirinya sendiri berada di tengah-tengah loby hotel, sedangkan teman-teman nya berjarak tiga langkah dari tempatnya.
“ya tuhan.. suseh bener ngajak nih bocah” ujar Kee kesal, ia menyeret Minhyuk untuk ikut dalam rombongan dan memasukkan satu lollipop berukuran besar yang tadi baru saja ia beli untuk Minhyuk.
“diem loe” kata Kee galak, Minhyuk hanya bisa mengangguk, tidak dapat berbicara karena tersumbat oleh lollipop berukuran ban sepeda. WOI? Maksud nya, berukuran seperti lollipop-lollipop pada umumnya. Tapi, tiba-tiba Minhyuk tersedak dan secara paksa untuk menelan lollipop yang baru saja ia makan, ia tersedak karena mendengar kalimat yang Baekhyun ucapkan.
“neng, kite disini mau ngambil kunci kamar hotel yang udeh lame kita pesen” kata Baekhyun pada … yang sedang melayani mereka. Sejenak, Baekhyun mengambil kamus yang ada di tas nya.
“kite..” Baekhyun berusaha mencari kata untuk diterjemahkan di kamus yang ia pegang.
Ray melihat cover kamus yang Baekhyun pegang, “itu.. i.. itu KAMUS BETAWI! WOI KITE LAGI ADA DI LOS CITY! AMERIKA!”
“ABANG RAY! KITE LAGI ADA DI LOS ANGELES, BUKAN DI LOS CITY! ARGHH.. GUE BENER-BENER PENGEN LONCAT DARI PUNGGUNG SEMUT KALAU TERUS-TERUSAN KAYAK GINI! GUE STRESS!” teriak Kee frustasi.
“sorry, what’s happen?” tanya perempuan yang menjadi ….
“ah.. nothing, we just want to take the key for our bedroom” jawab Jieun lancar.
Seketika, empat alien dan juga Jongin yang dari tadi hanya bisa diam melihat Jieun dengan tatapan tidak percaya.
“L.. Lee Ji Eun? Menguasai Bahasa Inggris?” tanya Jongin heran.
“sedikit” jawab Jieun.
“kenapa gak bilang dari tadi.. gue udah susah payah untuk terjemahin kata-kata tadi” ujar Baekhyun menyesal.
“dari tadi gue udah persiapin nih kata untuk si gule ini” lanjut Baekhyun dramatis.
“dia sule bukan gule….. Baekhyun loe makan apa sih, kenapa gak nyambung gini” jawab Kee.
“Kee.. loe juga salah, yang bener itu bule, bukan sule maupun gule!” koreksi Ray.
Jongin menarik baju Ray yang berada di depan nya, “eh.. hyung.. lihat Minhyuk hyung, dia dari tadi jadi pusat perhatian, mulut nya berbusa”
“wadaw.. LEE.. MIN.. HYUK~ BANGUN LOE! JANGAN TINGGALIN GUEHH!” teriak Ray berlebihan.
27,9 minutes later..
“ini kunci kamar kalian, kamar yang di pesan hanya ada empat, jadi tolong di bagi, ini kamar 567 adalah kamar ku, aku akan tidur sendiri, ini sisanya” kata Jieun sambil membagikan ketiga kunci, kunci yang bertuliskan angka ‘567’ telah di pegang nya.
“aku akan mengambil kamar 568, aku akan tidur bersama.. Jongin” Baekhyun cepat-cepat mengambil kunci kamar yang berada di telapak tangan Jieun. Jongin yang disebut nya hanya mengangguk nurut, seperti nya ia kelelahan.
“aku akan tidur bersama Kee saja, aku ambil kamar 569” Ray mengambil kunci kamar yang tertera angka ‘569’.
“t.. tapi, Minhyuk? bagaimana?” tanya Kee khawatir.
“a.. aku takut kalau sendiri” jawab Minhyuk yang sudah sadar dari pingsan ‘keselek lollipop’.
“kamar 570 berada di lantai yang berbeda dari kamar no 567, 568 dan 569” tutur Jieun.
“ENYAK! MINHYUK GAK MAU TIDUR SENDIRI! ATUT!” rengek Minhyuk.
“stt.. Atut?”
“akhirnya dia mau menuruti perintah KPK untuk memenuhi panggilan”
“permisi abang, disini bukan gosip berita-berita politik, disini Our Life” potong Ray.
“eh iya, amnesia gue” ujar Kee sambil menepuk dahi nya.
“ya sudah, lebih baik Minhyuk bersama Kee” Ray menukar kunci kamar no 569 menjadi kunci kamar no 570.
“arghh.. jangan, gue bareng Jieun aja” potong Minhyuk cepet. Dan dengan secepat kilat, kalimat yang baru saja diucapkan Minhyuk langsung disambar oleh ketiga alien lainnya dan juga Jongin.
“iye-iye, maapin gue, gue tau gue salah, kalau gitu gue tidur di kamar no 567 aja ya” ujar Minhyuk memelas.
“WOI! KAMAR 567 itu kamar milik JIEUN!”
“WALAH-WALAH, MINHYUK LOE BENER-BENER BEGO”
“BEGO?” tanya Minhyuk seneng.
“bener banget, gue Be.. Good banget” lanjut Minhyuk gembira.
“kayak nama merk susu tuh” sahut Baekhyun.
“Real Good bang!” jawab Jongin.
Dan akhirnya, Jieun tidur sendiri di kamar no 567, Baekhyun dan Jongin di kamar no 568, sedangkan Kee dan Minhyuk di kamar no 569, dan sisanya.. Ray di kamar no 570.
“setelah istirahat, jam satu siang kumpul di depan kamar Jieun, kita akan berusaha mencari Bae Su Ji berdasarkan info-info yang kita dapatkan, manfaatkan waktu istirahat kalian” ucap Ray tegas.
“wokehh bang~” jawab ketiga alien dan juga Jongin kompak. Sedangkan Jieun hanya bisa mengangguk, menahan rasa sakit yang terus menyiksa dirinya.
…
Jieun menempatkan dirinya di kasur yang sangat empuk, merogoh seluruh isi tas nya, kemudian memeluk buku lusuh dan juga bingkai foto yang telah menjadi perhiasan terindah milik nya di kamar asrama sekolah.
“ibu.. ayah.. mengapa jalan hidup ku seperti ini?”
“Yoona eonnie dan Eunji tidak lagi mengingat ku sebagai sahabat nya”
“ibu.. ayah.. apa yang harus kulakukan sekarang?”
“setelah aku berhasil menemukan Suji, apa yang harus ku lakukan untuk bertahan hidup dan menjauh dari si brengsek Joong Ki! Apa yang harus ku lakukan?”
Jieun, gadis itu terus menangis.
“aku banyak berhutang budi pada keempat alien, Jongin dan juga Seung ho..”
“apa yang harus ku lakukan untuk menebus semua itu”
“me.. mereka sangat baik untuk ku”
Air mata itu telah membasahi bingkai foto dan juga buku lusuh yang Jieun peluk. Setelah sadar akan kesalahan nya, Jieun cepat-cepat melepas kedua benda itu dari pelukan nya. Kemudian kedua benda tua itu ia taruh di kasur, tanpa sengaja saat Jieun hendak menaruh buku lusuh milik kedua orang tua nya itu, terdapat kertas yang jatuh.
Entah lihat atau tidak, tapi Jieun lebih memilih tidur untuk memulihkan perasaan dan rasa sakit yang menghantam seluruh tubuh nya.
…
“eomma, disana baik-baik kan?” Jongin melihat foto keluarga yang ia bawa.
Baekhyun yang lagi merebahkan dirinya di kasur hanya bisa melirik junior nya itu, “hey.. loe gak capek broh?”
“kagak bang, tidur aja bang” jawab Jongin, ia tidak menatap lawan bicara nya, ia terus menatap foto yang ia pegang.
“siape yang lu liat? Pacar ya?”
“aduh.. gue belum pernah ke arab bang, jadi gue belum pernah pake pacar, apalagi gue ini kan cowok! Aduhh..”
“ya ampun, bukan itu maksud gue, maksud gue itu loe lagi liat foto kekasih loe ya?”
“kagak bang, gue lagi liat foto emak gue”
“loe kangen?”
“he-eh, gue kangen banget, udah setahun gak ke jeju”
“…”
“abang gak kangen sama emak abang?”
“.. gak”
“kenape?”
“ahh kagak, udah ah gue ngantuk, lu juga jangan bengong aja, manfaatin waktu istirahat lu untuk tidur, nanti kita nyari suji”
“suji? Abang gak kangen sama suji?”
“gak, rasanya pahit”
Jongin membulatkan kedua matanya, “emang.. apa hubungan abang sama die?”
“ya ampun, gue kan manusia die tumbuhan!”
Jongin semakin bingung dengan jawaban yang dilontarkan Baekhyun, “maksud loe apa bang?”
“loh, maksud loe duluan apa?”
“heh?”
“heh lagi, gue gak ngelawak”
“gue gak ketawa”
“itu apa maksud nya Jongin”
“ahh.. abang dulu yang klarifikasiin”
“awal nya loe nanya apa sih?”
“abang kangen gak sama suji?”
“ah.. itu..” Baekhyun diam sejenak
“emang tadi abang denger apa? Kok jawaban nya pahit sih”
“AHAHAHAHAH gue kira loe nanya ‘bang, loe kangen gak sama biji’” jawab Baekhyun.
“ya jelas lah, rasa biji itu pahit, hahahahaha” lanjut Baekhyun dengan tawa yang terkesan di paksakan.
“ahh.. makanya di gali dulu kotoran di telinga abang”
“widih horror abis bahasa lu ngin”
“eh ngin ngin, emang gue masuk aNGIN?”
“bukan, loe pohon beriNGIN!
“eh awas lu bang!” teriak Jongin, ia lompat ke kasur untuk menghantam Baekhyun.
…
“boleh, tapi jangan nanya tips jitu biar kentut ada suara nya sama bau nya mantap, itu tips rahasia gue, loe gak boleh nanya tentang begituan! Hukum nya HARAM!” jawab Minhyuk sambil merapikan isi koper nya.
“ya ampun, siapa juga mau nanya begituan. GEER banget sih lu” ujar Kee sambil memukul kepala Minhyuk pelan.
“woit.. sante broh”
“makanya loe sendiri jangan geer, bikin gue ngamuk aja”
“widih.. king kong dong”
“eh.. eh.. ngejek gue, gue peluk nih”
“eh gue kira gue bakal di usir, yaudah gue ejek loe terus ya”
“eh salah! maksud gue, kalau loe ngejek gue terus, gue bakal tendang loe keluar kamar ini, PAHAM?”
“he-eh, jadi… loe mau nanya apaan sih?”
“ah.. kenapa loe kalau latah ngomong nya ‘enyak’ atau ‘emak’ apakah ada alasan tertentu?”
“tentu” jawab Minhyuk tegas.
“apa gerangan?”
“logat loe gak perlu ngikutin si.. si.. ki.. kian rantang itu!”
“maaf mas, kian santang. Eh.. iya, apa alasan loe?”
“oh.. simple aja” Minhyuk tersenyum.
“karena gue sayang dan cinta banget sama enyak gue”
Hening.
Kee tersenyum, “jaga enyak loe baik-baik ya”
“pasti”
“loe gak pengen balik ke China?”
“ah? Kagak ah”
“nape?”
“..hmm… eh kapan-kapan ajak gue ke enyak loe ya, kenalin gue, oke?”
“eh, emak gue udah tua, dia gak mau brondong kayak loe, gue juga gak mau punya bokap baru kayak loe, idih.. KING KONG!”
“EH MINHYUK! AWAS LU! GUE TENDANG NIH!”
“AMPUN TUAN”
“DAM DAM SUT.. DAM DAM.. PERGI SANA” teriak Kee.
“DAM DAM SUT.. DAM DAM AMPUN TUAN” jawab Minhyuk.
“DAM DAM SUT! DAM DAM YES TOS!” teriak Kee dan Minhyuk bersamaan.
…
“HYUNG! HYUNG! JANGAN! MAAFKAN AKU HYUNG!”
“hh.. hh.. hh.. untung.. itu mimpi..”
“hyung..”
“kau benar-benar lupa dengan ku?”
“apa sebegitu benci nya?”
“sampai sekarang aku tidak tahu, kesalahan fatal yang membuat mu seperti ini”
“maafkan aku kak”
“Ray.. sudah jam satu! Ayo ke depan kamar Jieun! Kita harus mencari Bae Su Ji!” teriak Kee dari luar.
“ah! Tunggu sebentar!” teriak Ray, ia segera memakai kemeja dan menggendong tas ransel merah milik nya, baru beberapa langkah, ia kembali untuk mengambil dompet nya yang lupa ia bawa. Sejenak ia menatap serpihan guci yang ia simpan di dalam dompet nya
“RAY! BURUAN! GUE KEBELET BEOL!” teriak Minhyuk dari luar.
“WOI! KALAU MULES, KELUARIN DULU GIH!” jawab Baekhyun dari luar.
“hyung.. aku hanya ingin minta maaf” gumam Ray, jika dilihat dari dekat.. di pipi Ray terdapat butiran air matanya, ia.. menangis.
“HYUNG! BURUAN! JANGAN SAMPAI MEMBUAT JIEUN MENUNGGU KITA!” teriak Jongin.
“YA!” jawab Ray sambil menyeka air mata yang telah mengering.
…
“JI~EUN!” panggil Baekhyun.
“JIN~ IPRIT!” panggil Minhyuk.
“KECEPIRIT!” panggil Minhyuk lagi.
“eh Minhyuk, kalo loe mules buruan ke kamar, sambil nunggu Jieun bangun” omel Baekhyun.
“ah.. eh.. iya deh, tunggu gue dulu ya” dengan kecepatan lamborgini, Minhyuk berhasil masuk ke kamar milik nya untuk….. ya loe sendiri juga pada tau kan.
“Lee Ji Eun~ bangun! Kite cari suji nyok~”
“nyok~”
Jieun terbangun mendengar suara bising dari luar yang ia yakin, pemilik suara itu adalah Byun Baek Hyun. Seketika, ia bangun dari kasur dan hendak berganti baju, tapi.. matanya terarah kepada kertas lusuh yang berada di bawah.
“huh? Apa itu?” Jieun mengambil kertas yang telah menguning karena dimakan usia. Ia membuka lipatan dari kertas itu dan membacanya,
“hari ini.. hari ini hari Selasa dan tanggal 21.12.93
Anak kedua kami telah lahir, ahh sungguh lucu, bayi perempuan ini kami beri nama Lee Ji Eun, Pagi ini benar-benar sangat cerah, pagi seperti ini akan ku ingat sepanjang usia ku, karena di pagi yang cerah ini anak perempuan kami lahir!
Walaupun anak pertama, tidak sempat kami rawat dengan lama..”
“i.. i.. ini terpotong..”
“a.. apa m.. maksud dari semua ini?”
TES!
“i.. ini tulisan milik ibu?”
“jadi.. aku memiliki s.. seorang kakak?”
To Be Continue…
Hello.. I’am comeback and I bring OUR LIFE!
YIPPI!
Ada yang suka?
Kalau gak ada yaudah gue ngambek >.<
Hehehe bercanda, nah lho pasti pada nanya ya kenapa gue bawa Our Life kenapa gak 4 Seasons With..?
Hehehe jawaban nya adalah.. Our Life yang awal nya pengen ku buatin novel udah ada 60 lebih halaman. Tapi karena kemakan waktu untuk belajar, dan pasti nya untuk Semester 2 aku akan lebih fokus ke pelajaran. Jadi.. ya aku lanjutin aja, hahaha setelah sekian lama akhirnya aku kembali kekekeke.
If you like, you must to Comment!
If you like, you must to Like this!
#pemaksaan..
Silahkan gorok gue kekekekeke ^^
Ahh gue bahagia sekali bisa buat karakter nya Minhyuk lagi.
Eh iya, untuk ep kali ini, sebenarnya konflik baru ini adalah konflik yang muncul di novel Our Life gue, dan berhubung project Novel tersebut gagal, ya.. gue masukkin aja konflik yang gak kalah seru ini hehe.
Keep Watching and.. Please your Comment and Subscribers, ok? ^^
Salam..
Our Life
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
isi nama kalian ya :) komen apapun juga, kritik juga gak apa kok :D