Cast :
- Cha Sun Woo / Baro (B1A4)
- Lee Do Chan (OC)
Author :
Cha Nae Ya (kania dinata)
Genre :
Romance (?)
Length :
One Shoot Compilation
Words :
1.208
Note :
Halo.. ini ff dibuat
niat tapi gak tau pada dapet feel atau gak, akhirnya aku gak galau lagi. Aku
memutuskan untuk buat ff compilation B1A4 aja, sesuai dengan album baru mereka.
Kebetulan lagi, album itu berisi 5 track, pas noh dengan personel nya ^^. Dan kali
ini aku mulai lewat lagu Good Love, ciah.. ini berasal dari lirik lagu asli nya
ya. Jadi aku cuma memaparkan saja J. Eh iya, kalau bisa baca nya sambil denger lagu
good love nya B1A4 ya, semoga dapet feel deh ^^. Sip dibaca aja ya (walau cuma
seemprit) and..
Don’t be a plagiator!
“aku tahu ini.. tapi
kurasa ini adalah jalan terbaik yang harus kita jalani” – baro
Good Love
“hallo lee do chan”
sapa ku pada gadis kecil yang kini berada disamping ku, kami tengah menaiki
tangga untuk menuju kelas Bisnis
“maaf, aku duluan”
jawab do chan sambil tersenyum padaku, lalu ia meninggalkan ku yang mematung
karena sikap nya
“apa semua ini karena
ku?” gumam ku, aku hanya bisa menatap sendu punggung gadis itu
“hey! Hyung” panggil
gongchan tiba-tiba, teman satu kelas ku di universitas ini
“eh?” sahut ku
“apa kau marahan
dengannya?” tanyanya sambil menunjuk punggung do chan
“tidak, kami baik-baik
saja” jawab ku bohong
“ah.. baiklah, ayo ke
kelas” ajak nya sambil menarik lengan ku menuju kelas, aku hanya menuruti nya
“hey? Ada apa dengan
mu? kenapa lemas sekali pagi ini?” tanya gongchan heran
“tidak.. ” jawab ku
berusaha tegar
Sesampainya di kelas, aku melihat gadis itu lagi. Tidak
seperti hari sebelumnya, aku merasa sangat jauh kali ini. Aku segera menduduki
bangku ku yang tepat berada di sebelah kanan bangkunya, tapi mulai hari ini
keadaannya lain, bangku ku dan bangku nya seperti berjarak 500 langkah. Hey..
aku mengkhawatirkan mu lee do chan.
“hey.. baro hyung, kau
ditegur oleh dosen sinwoo” bisik gongchan yang duduk di belakang ku
“aku tidak peduli”
jawab ku tanpa merubah posisi ku, menatap gadis kecil itu, lee do chan
“baro!” bentak dosen
sinwoo pada ku, entah kenapa hari ini aku tidak takut dengan nya, sama sekali.
“jika kau tidak
memerhatikan pelajaran ku, sebaiknya kau keluar dari kelas ini” lanjut sinwoo
“baiklah” jawab ku
tenang, lalu aku segera beranjak dari kelas itu
Kini dimanapun aku berada, di luar atau di dalam kelas
aku tetap tidak bisa berkonsentrasi. Kadang aku menyesal dengan keputusan ku
waktu itu, tapi.. ini adalah jalan satu-satu nya. Aku berusaha untuk
menenangkan fikiran bodoh ku ini, menyesali apa yang telah ku perbuat. Cih..
sial tapi ini tidak bisa. Tidak terasa aku berdiri di luar kelas selama 3 jam,
dan itu sama sekali tidak membuat ku lelah, itu semua karena memory ku dengan
nya terus terbayang di dalam otak ku.
***
Sekarang
kelas bisnis selesai dan waktu nya untuk istirahat. Dan aku memutuskan untuk
beristirahat di dalam kelas bersama teman-teman ku, aku ingin menenangkan
fikiran ini. Kuharap ini bisa.
“baro-ya, apa kau
sakit?” tanya sandeul, sahabat ku yang juga satu kelas dengan ku dan gongchan.
“tidak, aku baik-baik
saja” jawab ku sambil tersenyum, berusaha menjadi diriku yang sangat ceria
“kau selalu menjawab
‘aku baik-baik saja’ hey hyung.. kau berbohong! Lihat wajah mu itu, kau
terlihat banyak masalah, hey hyung ceritalah pada kami” sahut gongchan
“apa kau ada masalah
dengan.. lee do chan?” sambung sandeul sambil melirik ke arah gadis di samping
bangku ku ini
“tidak, kami baik-baik
saja” jawab ku sambil tersenyum.. oh tidak senyuman ku ini terlalu kaku,
senyuman apa ini?
“ah benarkah? Ah iya! Lalu
kenapa tadi kau tidak takut dengan dosen sinwoo?” tanya sandeul pada ku
“hey, dari awal aku
tidak pernah takut padanya, dan tadi aku ingin memperlihatkannya pada kalian
sebagai bukti jika aku tidak takut padanya” jawab ku santai, tapi tidak dengan
hati dan otak ku
“wah, ini baru baro
yang ku kenal” kata gongchan sambil menepuk pundak ku, aku membalasnya dengan
senyuman. Tiba-tiba gadis yang membuat ku berubah seperti ini menghampiri ku
“baro oppa” panggil nya
“ada apa lee do chan?”
tanya ku, oh tidak.. matanya sangat buruk, mungkin kemarin ia tidak berhenti
menangis, apa kau menangisi ku? Mungkin.
“aku ingin bicara berdua
dengan mu di kantin” jawab nya pelan, tidak ada tenaga seperti tidak makan
berhari-hari
“hm.. baiklah” jawab ku
***
“habiskan kopi mu, baru
bicara” suruh ku padanya
“ne” jawab nya.
Keadaan
kantin sangat ramai, tapi khusus meja yang ku duduki ini sangat hening, berbeda
sekali dengan keadaan sekitar ku. Ia tidak berbicara, padahal kopi itu sudah
habis diminum nya, aku hanya dapat menatapi nya, tapi tatapan ini lain, bukan
seperti dulu lagi, bukan tatapan untuk orang yang ku cintai, tetapi tatapanku
sekarang padanya ini berarti untuk orang yang batasnya sebagai kenalan ku saja.
Aku tahu, kami ini sangat menahan diri.
TES
“oppa..” kini suara nya
mulai memecahkan kesunyian selama 20 menit. Suara nya bergetar, ia mulai
mengeluarkan air matanya
“…” aku tidak bisa
menjawab nya, rasanya sangat sakit jika melihat gadis yang dulu kucintai
menangisi ku karena kesalahanku
“berhentilah
berpura-pura” lanjut nya, tidak.. air matanya turun sangat banyak
“maksudmu?” tanya ku,
aku kurang paham apa maksud nya itu
“berhentilah
berpura-pura jika ini baik-baik saja” jawab nya
“…” tidak.. seorang
baro yang di cap sebagai salah satu mahluk tercerewet di dunia kali ini tidak
dapat menjawab pernyataan dari seorang gadis
“katakan saja pada
teman mu itu tentang kejadian kemarin” katanya masih dengan air mata yang
menempel wajah cantik nya itu
“.. yang kau maksud itu
benar, aku membohongi diriku sendiri agar bersikap baik-baik saja, tapi hal itu
yang membuat ku semakin gelisah. Aku malu jika aku memberitahu mereka bahwa
cinta kita ini.. datang dan pergi sangat cepat” papar ku
“…” ia masih menangis
“maaf.. aku tahu aku
adalah pria yang buruk, aku adalah pria yang jahat, aku adalah orang yang
membuat mu menangis. Aku tahu ini.. tapi kurasa ini adalah jalan terbaik yang
harus kita jalani. Sekarang.. aku tidak dapat mengubah keadaan, ku mohon kau
jangan menangis, buang semua fikiran mu itu, karena dengan ini kita berdua akan
menjadi lebih dewasa” jelas ku lagi, akhirnya fikiran ku yang selama ini
menghantui ku, terpaparkan juga
***
Lee Do Chan POV
“lee do chan!” panggil
jinyoung, salah satu senior ku di universitas ini
“oppa~” jawab ku sambil
menggandeng lengan jinyoung
“ketika itu berlalu.. aku harus menghapus kenangan
ku bersama mu bahkan momen terbahagia kita. Bahkan jika kamu dipelukan orang
lain, aku mohon.. kau bahagialah bersamanya seolah kau memamerkannya padaku” kata-kata baro oppa yang masih sangat lekat
menempel di otak ku ini ia jelaskan tepat satu tahun yang lalu, saat kami
berbicara satu sama lain di kantin.
“lee do chan!” panggil
seseorang di belakang ku
“eoh? Siapa itu?” tanya
jinyoung oppa pada ku, kemudian aku menoleh kebelakang untuk mendapati orang
yang memanggil ku..
“baro oppa?” gumam ku
nyaris tidak terdengar
“kau melakukannya
dengan baik!” teriak baro, karena jarak kami sangat jauh
“terima kasih oppa! Kau
sudah mengajari ku agar aku menjadi lebih dewasa..” jawab ku dengan suara yang
tidak kalah keras
“dan kau.. kau juga
telah mengajari ku tentang.. tentang ‘good love!’ aku sangat berterima kasih
pada mu oppa!” lanjut ku dengan suara yang semakin keras
“ne~” jawab nya sambil
tersenyum padaku
Good Love End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
isi nama kalian ya :) komen apapun juga, kritik juga gak apa kok :D