Laman

Kamis, 04 April 2013

Three






Title                 : Three
Author             : Nia Dinata (Cha Nae Ya)
Genre              : Romance
Length             : One Shot

Cast                 :
Lee Tae Min (Shinee)
Bae Su ji / Suzy  (Miss A)

           

          Nia balik lagi nih, sekarang sambil gandeng fanfiction nya Taemin-Suzy, ini request juga sih, semoga suka ya T^T. Aku mohon di komentar ya, aku pengen tau apa kekurangan ku, kalau bisa juga share kemana gitu ya. Eh iya, Title nya aneh gak sih? Buekeke tenang, buat para readers penasaran dulu deh, gak tau nih aku buat chapter atau one shot, tergantung pembaca nya nih, kalau banyak yang suka, nanti di lanjutin ^^, oke banyak banget opening nya nih, oke langsung aja baca ya, cekidot~ 



2005

“satu.. dua.. tiga”
“hey, Lee Taemin! Kenapa kau tidak konsentrasi? Apa ada pekerjaan rumah yang belum kau kerjakan?” tanya lelaki yang kini berada dihadapan taemin, lelaki yang ia bentak
“aku minta maaf, tidak ada pekerjaan rumah lagi” jawab bocah kecil, lee taemin
“baiklah, maafkan aku jika nada bicara ku terlalu keras” kini lelaki yang tadi membentak taemin meminta maaf
“baiklah guru, ayo kita latihan lagi, aku akan berusaha untuk konsentrasi!” kata taemin penuh dengan semangat
“nah, lebih baik seperti ini, aku suka dengan kau yang seperti ini” jawab sang pelatih sembari memperlihatkan sederetan gigi-giginya yang putih
           
            Lee Taemin, bocah kecil yang baru saja diterima di sebuah perusahaan terbesar di Korea Selatan, Ya SM Entertaiment. Walau badan nya masih sangat kecil, ia tidak diragukan lagi keahlian menarinya.
“guru, aku pulang dulu” pamit taemin saat jam menunjukkan pukul 8 malam
“baiklah, hati-hati taemin” jawab pelatih nya
           
            Diluar perusahaan, terlihat gadis kecil sedang berdiri sambil menekan tombol-tombol telefon yang ada dihadapannya, lalu menempelkan gagang telfon pada telinga nya, tapi sedetik kemudian gadis itu memarahi gagang telfon yang ia pegang

“hey, apa yang kau lakukan disana?” tanya taemin pada gadis yang sedang memaki-maki gagang telfon yang ia pegang
“akh! Aku ingin menelfon ibu ku dirumah, tapi.. telfon ini tidak berfungsi! Ukh” jawab gadis itu sambil menaruh gagang telfon ditempatnya dengan keras
“ai.. aigo” gumam taemin kaget
“apa kau sudah memasukan koin kedalam nya?” tanya taemin
“koin?” tanya gadis itu, kini ia menatap lawan bicaranya itu
“hey janga bilang kau tidak memasukkan koin kedalam nya?” tanya taemin menahan tawa
“ah.. tidak, aku tidak punya koin untuk itu” jawab nya sambil menunduk
“hahahahaha, kau i.. ini haha.. lu.. lucu se.. hahaha lucu sekali kau ini” tawa taemin
“hey! Berikan aku yang kau sebut tadi, apa.. ehh.. koin.. ya koin! Berikan aku!” palak gadis itu
“baiklah, hmph..” jawab taemin yang menahan tawa nya, lalu ia memberikan koin pada gadis itu, lalu gadis itu cepat-cepat mengambil koin itu dari tangan taemin
“hey, tidak sopan!” sahut taemin menyindir
“terima kasih” kata gadis itu, lalu kembali menekan-nekan tombol telefon
“baiklah, aku pulang dulu” kata taemin
“…”
“senang bertemu dengan mu” lanjut taemin
“…”
“lee tae min”
“…”
“baiklah, aku pergi” kata taemin sambil melangkah kan kaki nya
“hey.. aku..” teriak gadis itu, otomatis taemin membalikkan badannya dengan tatapan bahagia
“ya?”
“bae su ji”
“wah, senang bertemu dengan mu suji-ya” kata taemin dengan sangat senang
“pergilah” jawab gadis kecil yang terlihat lebih muda dari taemin itu dengan nada, dan tatapan yang datar
“shh! Hey kau, bersikap lah lebih sopan pada ku! Kau tau! Aku lebih tua darimu bocah!” bentak taemin pada suji, hey taemin bukankah kau sendiri bocah?
“… sudahlah ku bilang pulanglah, ini sudah malam bodoh” jawab suji tidak berbeda dari sebelumnya, datar
“ya! Aku akan pulang!” jawab taemin dengan nada yang tinggi, ia marah, lalu tanpa basa basi lagi ia segera meninggalkan gadis itu sendirian
“aku tidak peduli dengan gadis itu lagi!!” teriak taemin



“satu..
dua..
tiga..”
“ya, bagus, gerakan mu semakin hari semakin bagus taemin”
“gamsahamnida” jawab taemin senang sambil menundukkan kepalanya 90 derajat
“pulanglah, maaf karena latihan tambahan ini kau pulang agak telat”
“tidak apa-apa, mungkin bis malam masih ada”
“baiklah, hati-hati ya”



“hey, lee tae min”
“ye?” jawab taemin kaget
“hya! Shh, ada apa kau kesini?” tanya taemin kesal
“menunggu ibu” jawab suji singkat
“oh” jawab taemin tidak kalah singkat
“…”
“ada apa memanggilku?” tanya taemin yang penasaran dari tadi, sebenarnya ia sangat senang di panggil, tapi.. sepertinya taemin masih terlihat kesal dengan kejadian kemarin
“ingin saja” jawab suji padat
“hh.. kenapa kau selalu menunggu ibu mu disini? Apa kau tidak takut? Disini kan banyak orang-orang dewasa berkeliaran” tanya taemin sambil menakut-nakuti suji
“bukan urusan mu” jawab suji jelas
“bodoh” lanjut suji cepat
“ukh!” kini taemin sangat marah, kedua tangannya pun dilipat
“kau tidak pulang?” tanya suji
“tidak, sampai kau pulang!” jawab taemin ketus
“eh? Ke.. kenapa?” tanya suji kaget
“hey, lihatlah kau seorang gadis kecil, sampai malam seperti ini kau belum pulang! Siapa yang tidak khawatir melihat mu disini sendiri!” bentak taemin panjang-lebar
“bukan kah kau juga?” tanya suji balik
“…”
“hey, aku bertanya” sahut suji datar, ia heran kenapa lawan bicaranya ini tidak menjawab nya
“kau.. kau menyebalkan” katanya dengan suara yang bergetar
“aku memang seperti ini” jawab nya datar, kemudian taemin jongkok dan menutup wajahnya
“apa yang kau lakukan?” tanya suji yang sekarang berada di samping taemin, ia heran karena taemin tidak kunjung berdiri
“kau jahat!” kata taemin dengan suara terisak
“hey, jangan bilang kau menangis” kata suji, tetap datar
“kau yang membuat ku seperti ini” kata taemin, sekarang ia memperlihatkan wajah imut nya itu walaupun sudah dibasahi oleh air mata
“sudah ku bilang, aku memang seperti ini, entah kenapa aku tidak bisa mengekspresikan kalimat ku” jawab suji yang sekarang menatap taemin datar
“berhenti menangis” lanjut suji
“suji-ya! Maaf, tadi ibu ada sedikit urusan mendadak, wah apa kau tidak kesepian? Apa dia teman mu? Akhirnya..” kata ibu suji yang baru keluar dari mobilnya
“benar, namanya lee tae min” jawab suji
“kau tidak pulang?” tanya ibu suji pada taemin
“aku menunggunya sampai ia pulang, baru aku akan pulang, tapi.. apa masih ada bis semalam ini?” tanya taemin khawatir
“wah sayang sekali, tidak ada bis semalam ini, dimana rumah mu? Suji akan mengantar mu” jawab ibu suji sembari menyunggingkan kedua ujung bibirnya
“terima kasih ahjumma” kata taemin sambil menundukkan kepalanya



“terima kasih sudah mengantar taemin kami, kami benar-benar tidak bisa menjemputnya” kata ibu taemin yang terus berterima kasih
“tidak apa, jika taemin selalu pulang semalam ini, suji akan senang hati mengantar nya pulang” jawab ibu suji dengan ramah
“wah, benarkah? Apa suji selalu pulang semalam itu?” tanya ibu taemin
“iya, ia pulang dari kursus piano nya jam 8 malam, dan menunggu ku di depan kantor sampai aku pulang” jawab ibu suji
“ahjumma.. apa kau bekerja di perusahaan?” tanya taemin pada ibu suji
“ya, apa kau.. ahh maaf aku baru ingat, kau lee tae min trainee baru di perusahaan?” tanya ibu suji
“benar” jawab taemin dan ibu taemin bersamaan
“wah, kalau begitu suji dan taemin akan sering bertemu, aku akan mengajak suji masuk untuk bertemu dengan mu, sebelumnya ia tidak pernah mau untuk masuk ke kantor, mungkin ia sangat malu, karena selama ini ia tidak pernah memiliki teman, aku sangat berterima kasih padamu, karena kau adalah teman pertamanya” jelas ibu suji sambil melihat anak nya di dalam mobil yang tertidur pulas
“benarkah? Baiklah, taemin akan menjadi teman suji dan menemani suji sampai besar nanti” jawab ibu taemin
“ahh, eomma!” taemin menarik baju ibu nya, tanda nya ia tidak menyetujui perkataan ibu nya, ibu nya hanya tersenyum melihat tingkah anak nya itu



“suji-ya! Kau disini?” tanya taemin saat ia akan pulang
“ya, aku menunggu ibu” jawab nya, tidak perlu di jelaskan lagi, setiap perkataan suji selalu datar T^T
“ah, aku juga menunggu ibu mu” kata taemin lalu ikut duduk disamping suji
“hm”
“hey, berapa usia mu?”
“12 tahun”
“aku 13 tahun, huh sudah ku bilang kau lebih muda dari ku, jadi kau harus sopan, panggil aku oppa, coba katakan.. oppa” pinta taemin
“taemin..”
“oppa”
“taemin.. ssi”
“hey, aku suruh ‘oppa’ bukan ‘ssi’ emang nya kau kira aku setua itu” cibir taemin
“aku tidak bisa”
“pasti bisa!”
“taemin..”
“ayo.. ayoo.. o.. o.. oppa”
“taemin.. akh tidak bisa!”
“-.- baiklah”
“wah, kalian sedang membicarakan apa? Sepertinya sangat serius?” tanya ibu suji yang keluar dari ruang rapat di perusahaan
“tentang ‘oppa’” jawab taemin polos
“hmph.. maksudnya?” tanya ibu suji yang belum mengerti
“sudahlah ini tidak penting” kata suji memotong pembicaraan
“hey suji tidak boleh seperti itu” jawab ibu suji
“tidak apa, aku sudah terbiasa dengan sikapnya” potong taemin dengan nada super ceria
“baiklah, ayo kita pulang” ajak ibu suji pada anak nya dan taemin
“ye” jawab kedua nya




“benarkah? Padahal baru ini mereka saling mengenal”
“sebenarnya aku ingin menolak tawaran ini, tapi demi suji juga, jika aku tidak menghasilkan uang, aku tidak bisa membiayai anak ku ini, maka dari itu aku akan mengambil penawaran itu” jelas ibu suji
“baiklah, mungkin suji akan mendapatkan banyak teman disana” kata ibu taemin
“benar, terima kasih banyak kami tidak akan melupakan mu dan taemin, kami sangat berterima kasih pada nya, tolong sampaikan ini padanya jika kami berdua sudah pergi, ini permintaan suji, suji tidak ingin jika taemin sedih” pinta ibu suji pada ibu taemin
“ye, akan ku sampaikan” jawab ibu taemin sambil tersenyum
           

            Sedangkan di luar, terlihat suji dan taemin bermain di halaman rumah taemin, baru kali ini suji terlihat sangat senang walaupun ia tidak tersenyum atau pun tertawa, tapi kali ini ia sedikit berekspresi.
“aku lelah taemin”
“hey, katakan taemin oppa”
“sudah ku katakan, tidak bisa taemin”
“oppa”
“malas” kali ini suji mengembungkan pipi nya, mungkin ia sedikit kesal
“kau sangat lucu” kata taemin sambil mencubit pipi putih suji, suji tersenyum malu
“hey lihat! Kau tersenyum!” tunjuk taemin pada bibir suji
“hentikan” kata suji datar kembali
“baiklah, hahaha.. kau.. benar-benar lucu” kata taemin sambil tertawa
“taemin, terima kasih sudah menjadi teman ku”
“hey, tidak usah berterima kasih, sudah seharusnya aku menemani mu”
“jangan lupakan aku jika aku pergi jauh ya”
“kau akan pergi kemana?”
“pergi.. aku akan pergi pulag” jawab suji gugup
“kau tidak akan pergi kan?”
“hey, bocah lelaki yang gemar menangis, apa aku tidak diizinkan untuk pulang?”
“eh bukan itu maksudku, tapi.. kau tidak akan pergi jauh kan? Misalnya ke jeju, atau busan? Iya kan? Tidak akan kan?” tanya taemin panic
“ye”
“baguslah” kata taemin lega
“tapi, kau tidak akan pernah melupakan ku yang menyebalkan ini kan?”
“tentu, karena kau adalah teman pertama ku yang paling menyebalkan!” kata taemin sambil mencubit hidung mancung suji
“yaksok?”
“ye” taemin mengaitkan kelingking dan jempol nya pada kelingking dan jempol suji
“aku baru melihat suji tersenyum seperti tadi” kata ibu suji yang melihat di depan pintu bersama ibu taemin
“mungkin hanya taemin yang bisa” lanjut ibu suji
“aku yakin, mereka akan bertemu lagi” kata ibu taemin menenangkan ibu suji, tapi tidak hanya menenangkan, ia benar-benar yakin
“ye, aku juga yakin” jawab ibu suji yang tersenyum pada ibu taemin, lalu mereka berdua kembali masuk ke dalam rumah untuk berpamitan pada anggota keluarga taemin lainnya



“chu” suji mencium pipi taemin, seketika pipi taemin berubah menjadi merah
“…”
“itu adalah jimat agar kau tidak sering menangis” lanjut suji
“…”
“suji.. ayo kita pulang” ajak ibu suji yang kini berada di ambang pintu
“ne” jawab suji
“taemin ucapkan selamat tinggal pada mereka” suruh ibu taemin pada anak nya itu
“ye” jawab taemin, ia berlari mendekati suji yang akan menutup pintu mobil nya
“suji-ya! Annyeong!” kata taemin
“a.. annyeong.. tae.. taemin oppa!” kata suji sambil melambaikan tangannya, mata nya berkaca-kaca, entah tidak mengedip beberapa menit atau tidak, lalu ia menutup pintu nya dan membuka kaca mobil nya lalu melanjutkan lambaian tangannya tadi pada taemin dan ibu taemin
“annyeong taemin oppa!” teriak suji
“taemin oppa jangan lupakan aku!” lanjut suji pada taemin
“tiga kali?” gumam taemin yang kaget karena disebut dengan sebutan yang ia inginkan ‘oppa’



Three End

4 komentar:

  1. Kakak...bagus bgt Lucu juga tapi buat Sequel atau jadiin Part aja yah..bagus
    tapi makasih banyak buat kak Nia udah mau buat Request-an aku :D
    Ditunggu eheheheh

    BalasHapus
  2. Makasih ya ^^, aduduh seneng banget, makasih banyak udah komentar, oke nanti aku lanjutin :D, oh iya bisa share ketemen-temen kamu yang kebetulan suka k-pop ya, terus di komentar ^^ hehe biar gak sepi ><

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke kakak :D makasih cepet di lanjutin yah..soalnya kerenn bangett..dan lucu karena taeminnya soplak banget wkwkwkwk trus krakternya si Suzy kaya di Drama Dream High yg asli eehehehhe

      Hapus
    2. makasih banget ya, ini juga karena request dari kamu, blog ini jadi rame T^T, makasih banyak ya, oke ini lagi dalam proses mengetik kok ^^

      Hapus

isi nama kalian ya :) komen apapun juga, kritik juga gak apa kok :D