Laman

Minggu, 22 Desember 2013

Our Life Eps 27


Our Life Eps 27




Image


“maksud semua ini.. hah? A.. aku masih tidak percaya” Jieun melepaskan kertas yang di pegangnya.
“LEE JI EUN!” panggil Minhyuk keras dari luar kamar.
Jieun tersentak, “ah.. tu.. tunggu sebentar!” sejenak, Jieun menghapus air mata yang tadi sempat turun di pipi nya.
“aku akan berusaha mencari.. saudara kandung ku itu sendiri!” gumam Jieun yakin.



Image


“ayo berangkat!” sahut Minhyuk semangat.
Jieun dan ketiga alien beserta Jongin pun segera beranjak, kecuali.. Baekhyun.
“Baekhyun.. mengapa diam? Ayo berangkat!” Ray membalikkan tubuh nya, ia memanggil Baekhyun yang tengah terdiam seperti.. tengah memikirkan sesuatu.
“a…. ah… baiklah” Baekhyun tersenyum, tepatnya dipaksakan.
“Jongin.. kau tau daerah di sekitar sini?” tanya Kee saat mereka berjalan menuju lobi hotel.
“sedikit, waktu itu ayah pernah bercerita padaku ketika ia dan Ibu sedang berlibur”
“seingat ku, para turis akan berkunjung di sekitar pantai, mungkin kita bisa menemukan Bae Su Ji disana” usul Ray.
“berapa persen keyakinan mu senior?” Jieun menatap tajam Ray.
Yang ditatap hanya tersenyum, “hmm sekitar 80%”
“aku tidak yakin” sahut Baekhyun serius, ia berkata dingin, sehingga yang lainnya menoleh padanya.
“maksud mu?” Minhyuk menatap mata Baekhyun tidak percaya.
“aku juga tidak tahu, mengapa perasaan ku tidak enak” jawab Baekhyun, matanya mengarah kearah Jieun yang berjalan di samping Jongin.
Sadar akan tatapan itu, Jieun angkat bicara, “karena aku?”
Baekhyun terkejut, dengan cepat ia menggelengkan kepala, “tidak, hanya perasaan ku saja”
“a.. aku hanya ingin membayar janji ku pada kalian” gumam Jieun, wajah nya benar-benar mengeras, rahang nya kuat, seakan terbakar emosi mengingat kelakuan jahat Joong Ki terhadap dirinya, ia menyeret kaki nya yang belum begitu pulih.
“apa istirahat mu cukup?” tanya Ray khawatir.
“wajah mu tampak kurang sehat” lanjut nya.
“tidak, aku tidak apa-apa, tidak ada waktu lagi untuk menemukan Suji” Jieun menatap kearah depan, semangat untuk hal ini. Ada banyak sekali cerita yang ingin ia ceritakan pada sahabat nya itu, mulai dari masuk Sekolah Atas, bertemu para pria aneh tetapi sangat baik, bertemu kembali dengan Song Joong Ki yang membuat hidup nya hancur, dan.. bertemu kembali dengan sahabat lama tetapi keadaannya berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, mereka membenci Jieun.
“semoga kau tidak Suji” doa Jieun di dalam hati.

“pantai~” teriak Minhyuk dari jauh.
Jieun menatap wajah Minhyuk dari samping, terpancar aura keinginan dari wajah itu, Jieun merasa bersalah jika melihat wajah Minhyuk, gadis itu melihat wajah dari pria lainnya, Jongin.. Ray.. dan Kee menunjukkan mimik yang sama dengan Minhyuk. Kecuali pria itu.. Baekhyun, Jieun menatap Baekhyun.
“ada apa dengan nya?” tanya Jieun dalam hati.
            Wajah Baekhyun benar-benar masam, entah ada yang di kesali nya atau tidak. Jieun tidak tau pasti itu. Tapi.. gadis itu hanya bisa menebak nya, mungkin saja tebakan nya nanti benar.
“mungkin karena itu” gumam Jieun dalam hati.
“ada apa?” tanya Baekhyun yang ternyata memperhatikan tingkah Jieun terhadapnya.
Jieun menggelengkan kepala nya, “tidak.. hm.. Senior bisakah aku bicara sebentar”
Keempat alien dan Jongin pun menoleh pada Jieun.
“aku berjanji setelah hari ini berakhir, entah akhirnya menemukan atau tidak menemukan Suji. Aku akan membawa kalian ke pantai ini, dan.. dan.. dan aku berjanji untuk memberi kalian hiburan disini” ucap Jieun, agak tersendat memang, itu karena Jieun merasa kurang untuk membayar hutang kebaikan dari kelima pria yang ada di hadapannya. Sangat kurang, hanya memberi mereka hiburan semata di pantai, itu.. masih kurang.
“benarkah?” tanya Minhyuk dengan mata yang berbinar.
Jieun hanya bisa menganggukan kepalanya. Saat itu juga, Minhyuk melompat girang.
“ayo! Kita cari Bae Su Ji!” teriak Minhyuk semangat, sedetik kemudian Kee, Ray, dan Jongin juga berteriak semangat untuk membantu menemukan keberadaan Bae Su Ji, Sahabat Jieun.
            Mereka berenam memutuskan untuk mencari di sekitar trotoar sepinggir pantai, mungkin ada, harap mereka.
“bagaimana wajah Suji?” tanya Ray penasaran.
“sangat cantik, wajah nya putih, kulit nya juga sangat putih, dulu.. ia berponi tengah, rambut nya juga panjang, tapi.. entahlah aku tidak tahu sekarang” jelas Jieun, ia berusaha mengingat fisik Suji yang sudah lama tidak dilihatnya. Aku sangat penasaran dengan wajah mu Suji..
“seperti nya sangat cantik” sahut Minhyuk, tadi.. ia sempat membayangkan wajah Suji.
Jieun tersenyum, “tentu, aku selalu iri padanya. Dia benar-benar cantik”
“benarkah? Ah.. aku benar-benar tidak sabar untuk melihatnya” jawab Minhyuk.
“tapi..” Baekhyun akhirnya membuka suaranya. Aneh, dari tadi ia hanya diam, biasanya ia akan memotong atau membully Minhyuk.
Sekarang, semua mata terarah padanya, “tapi apa?”
Pipi nya memerah, sekilas ia melirik Jieun, “tidak! Tidak ada! Aku hanya ingin bernyanyi”
“ahh.. Byun Baek Hyun, kau benar-benar aneh” ujar Kee heran, ia menepuk pundak Baekhyun agak keras, bermaksud untuk segera bangun dari sikap nya yang kian aneh.
“tapi tadi hyung terlihat baik-baik saja” sahut Jongin bingung, ia melirik Baekhyun.
“seperti ada yang di sembunyikan” lanjut Ray.
Baekhyun menatap teman-teman nya itu satu persatu, “hahahaha kalian ini, tenang.. aku tidak apa-apa”
Hening.
“ahhh!” teriakan Minhyuk membuat para pejalan kaki di sekitar mereka pun ikut menoleh padanya.
“jangan merendahkan diri mu di negara orang!” bisik Kee pelan.
“aku tidak ingin pendek! Aku lumayan tinggi!” tampak Minhyuk menjijitkan kaki nya, entah kalimat Kee terlalu berat untuk masuk ke otak Minhyuk atau karena Minhyuk susah menangkap kalimat yang terlalu sulit? Ahh.. inti nya IQ Minhyuk memang rendah.
Kee menghembuskan nafas sebelum menjawab, “sudahlah.. apa maksud mu berteriak? Apa kau memiliki ide?”
“bukan itu maksud ku Kee! Tapi.. Aku tau mengapa Baekhyun muram seperti itu!” ucap Minhyuk mantap, matanya memancarkan cahaya bintang seperti seekor Elang menemukan mangsa nya.
“Baekhyun? Apa kau tidak rindu padanya?” tanya Minhyuk penasaran, wajah nya sangat dekat dengan wajah Baekhyun. Sangat penasaran.
“padanya? Siapa?” tanya Baekhyun balik, entah pura-pura tidak tahu atau benar tidak tahu.
“B A E S U J I” eja Minhyuk pelan dan keras.
DEG!
BUG!
Barusan..
Barusan..
Baekhyun menghantam pipi Minhyuk, sehingga Minhyuk terjatuh ke trotoar, beberapa detik kemudian, Baekhyun dan Minhyuk menjadi pusat perhatian di sana.
“ah.. nothing!”
“in here nothing!”
“ah.. ahh mengapa Minhyuk dan Baekhyun.. aargh.. nothing!”
            Jongin, Kee, dan Ray berusaha mencairkan suasana dengan menyuruh para masyarakat yang tengah menonton perkelahian Baekhyun-Minhyuk agar segera bubar walaupun bahasa Inggris mereka agak sedikit buruk, mereka hanya pintar dalam teori, untuk percakapan.. hmm.. tidak, ok mereka harus membubarkan para masyarakat asing ini sebelum Polisi datang dan menahan mereka. Hey guys.. disini Los Angeles, Amerika! Berbeda dengan Negara kita!
“Minhyuk bangun!” suruh Jieun, ia menatap Baekhyun tajam. Minhyuk segera berdiri, ia dibantu oleh Ray dan juga Jongin, Kee bertugas untuk menahan Baekhyun takut emosi pria itu kembali naik.
            Beberapa menit berlalu.. hening. Dan akhirnya, berangsur-angsur para masyakarat pergi meninggalkan segerombolan orang asia ini.
“APA KAU GILA BAEKHYUN?” teriak Jieun, ia marah. Sekali lagi untuk memperjelas, Jieun marah dengan keadaan yang kurang sehat.. ia masih bisa untuk berteriak.
Baekhyun menatap Jieun tajam, air matanya hampir jatuh, “diam kau Jieun”
“tidak seharusnya kau menggunakan emosi mu dalam kondisi seperti ini!”
“tapi Minhyuk banyak bicara! Tidak berpengaruh sama sekali dalam pencarian Suji, dia malah memperlambat kita untuk melakukan pencarian ini!”
Minhyuk ingin melawan Baekhyun, ia tidak terima dengan perkataan Baekhyun, awal nya ia kira Baekhyun akan menjadi teman karib nya, tetapi.. hanya karena pertanyaan itu..
“tenang Minhyuk.. Baekhyun dalam keadaan tidak stabil” bisik Ray pada Minhyuk.
“hh..” Minhyuk hanya bisa menghela nafas, ia berusaha mengontrol emosi nya.
“Ray, Kee, Jongin.. tolong bawa Minhyuk ke..” Jieun melihat keadaan sekitar.. kemudian ia melihat..
“aku minta tolong bawa Minhyuk ke cafe itu” Jieun menunjuk salah satu cafe yang berinterior santai, mungkin itu bisa menolong Minhyuk untuk meredamkan emosi nya.
“aku akan bicara pada Baekhyun, kami akan segera kesana” Jieun menarik kemeja biru yang dikenakan Baekhyun, gadis itu menarik menjauhi cafe yang akan menjadi tujuan Minhyuk, Kee, Ray dan juga Jongin.
“hey! Lepaskan!” bentak Baekhyun.
Jieun malah menggenggam erat kemeja itu, walau ia harus menyeret kaki nya, ia juga harus menyeret Baekhyun.

“aku hanya ingin memastikan saja! Tapi mengapa Baekhyun memukulku!” Minhyuk memegang luka yang berada di bawah bibir nya.
“apa itu sakit?” tanya Jongin, ia meringis melihat Minhyuk menyentuh lukanya.
“TENTU!” bentak Minhyuk.
Jongin loncat dari tempat duduk nya, ia sangat kaget, “m.. maaf”
“apa ada yang salah dengan pertanyaan itu? Ku kira ia merasakan seperti apa yang pernah ku rasakan, sebelum bertemu kembali.. Aku sangat rindu pada Yoona, bagaimana dengan mu Kee? Apa kau juga merasakan hal yang sama dengan ku?” tanya Minhyuk, tampak nya ia tidak terima dengan luka yang berhasil timbul karena pukulan Baekhyun yang menurutnya tanpa sebab.
Kee terdiam, kemudian.. “hm”
“aku berani bertanya hal itu padanya karena, aku juga merasakan hal seperti itu sebelum bertemu Yoona. Begitu juga dengan Kee, tapi.. erghhh! Mengapa Baekhyun! Ahhh! Aku tidak habis fikir!” Minhyuk menjambak rambut nya.
Ray datang dengan satu nampan yang berisi dengan makanan dan minuman untuk Minhyuk, Kee, dan juga Jongin yang tengah duduk di samping jendela besar yang menghadap langsung kearah pantai.
“isi perut kalian dulu, pasti kalian lupa untuk makan sebelum pergi dari hotel kan?” tanya Ray, ia tersenyum sambil menaruh makanan dan minuman itu di meja.
“ahh! Benar, aku sampai lupa untuk makan” kata Kee sambil menepuk jidat nya.
“sudahlah, apa yang baru terjadi lupakan saja.. cepat makan ini, setelah ini kita akan membantu Jieun untuk mencari Suji, ok?” Ray mengedipkan sebelah matanya.
“hueeekkk.. tidak perlu wink seperti itu!”
“argghhh! Jangan seperti itu! Aku akan kalah!”
“tidak! Jangan lakukan hal itu lagi!”
“hahahaha” Ray hanya tertawa kemudian tersenyum..
“apa yang akan terjadi pada Jieun dan Baekhyun?” tanya nya dalam hati. Ia mulai memakan kentang goreng yang tadi di pesan nya sambil menerawang jauh keluar.

Jieun menatap Baekhyun tajam, nafas nya terengah-engah, lelah untuk berjalan sejauh ini. Di gang sempit yang menjadi penghalang antar toko kue dan barber shop.
“eh.. apa kau baik-baik saja?” tanya Baekhyun khawatir, ia melihat wajah Jieun yang semakin pucat.. Pria itu baru ingat bahwa Jieun masih sakit dan harus kabur, ia yakin.. gadis ini pasti sudah banyak kehilangan darah nya.
“itu tidak penting! Apa yang membuat mu untuk melakukan hal bodoh seperti tadi Byun Baek Hyun?” tanya Jieun keras, ia marah.. sangat marah.
Baekhyun membuang wajah nya, “….”
“Baekhyun!” panggil Jieun, gadis ini benar-benar penasaran akan jawaban Baekhyun.
“apa perasaan mu padanya saat ini berubah?” tanya Jieun, ia gemas dengan tingkah Baekhyun yang dari tadi hanya terdiam.
Baekhyun menoleh sangat cepat, tatapannya berubah menjadi sangat tajam, ia mendekatkan wajah nya ke wajah milik Jieun.
“sekarang.. ku mohon jawab” ucap Jieun pelan, ia tidak takut dengan sikap Baekhyun. Bahkan.. gadis itu sudah menempel di dinding karena terus menerus mundur sekedar untuk menghindar dari Baekhyun.
“kurasa tebakan ku benar” gumam Jieun dalam hati.
“hm!” kedua tangan Baekhyun kini menjadi penghalang, kedua tangan nya ia tempelkan di dinding. Jieun.. di dalamnya.
“aku sudah menjawab nya” ucap Baekhyun dingin.
“lalu.. apa mau mu?” lanjut Baekhyun, masih.. dengan tatapan dan suara yang dingin.

“wahh~ Baekhyun! Jieun! Kemari!” panggil Kee, ia adalah orang pertama yang melihat Jieun dan Baekhyun yang baru masuk ke dalam cafe tersebut.
“wah? Mereka sudah datang?” tanya Jongin.
Ray memastikan, ia menoleh kearah pintu masuk, “benar, itu mereka”
“cih..” Ray membuang wajah nya, tiba-tiba wajah nya masam setelah melihat Baekhyun dan Jieun yang semakin mendekat kearah mejanya.
Tampak, Baekhyun membantu Jieun untuk berjalan. Baekhyun menggenggam tangan Jieun, sekedar untuk membantu nya berjalan.
“maaf menunggu lama” ucap Baekhyun ketika ia dan Jieun telah sampai di meja Kee, Ray, Minhyuk dan Jongin. Mereka berempat sedikit bingung dengan tingkah Baekhyun yang tiba-tiba berubah.
“Lee Min Hyuk.. maaf, tadi aku terlalu terbawa emosi” Baekhyun menunduk 90 derajat.
Minhyuk membesarkan kedua matanya, ia kaget, “tidak perlu seperti itu Baekhyun!”
“tolong maafkan aku” kata Baekhyun masih di posisi yang sama, menunduk.
“arghh.. cepat duduk!”
“hey! Aku minta maaf!”
“cepat duduk dan makan itu, sebelum aku memakannya!” Minhyuk menunjuk piring berisikan burger.
“ahhh BURGER!!” Baekhyun langsung duduk kemudian makan dengan lahap.
            Yang lain hanya tersenyum, mereka lega.. akhirnya mereka rujuk.
Kee menatap Jieun, ia mengedip-ngedipkan sebelah matanya, menunjukkan isyarat, ‘apa yang terjadi padanya?’
Jieun hanya tersenyum, “apa aku bisa makan ini?” gadis ini menunjuk kentang goreng yang berada di depan Jongin.
“oh.. tentu, ini” Jongin menyodorkan piring yang penuh dengan kentang goreng.
“makan sepuasnya, setelah itu kita akan mencari Suji” sahut Ray yang baru saja meneguk segelas air putih.
“hm!”
“Baekhyun..”
“ahh.. aku akan jelaskan kalian nanti di hotel, aku akan berusaha berkonsentrasi pada burger ini” Baekhyun memotong perkataan Kee,  ia tau Kee sangat khawatir padanya.
20 Minutes Later..
“ahh.. kenyang!”
“siapa yang bayar ini semua?”
“RAY!”
“ahh.. baiklah, tunggu sebentar, aku akan bayar ini” Ray beranjak dan segera membayar makanan maupun minuman yang telah dibeli nya.
“waktu itu.. Yoon Eun Hye bicara apa saja mengenai Suji?” tanya Kee, tangan nya menjadi penopang wajah nya, ia berfikir.. Dimana Suji berada?
“seingat ku.. ia hanya bilang bahwa Suji berada di Amerika, aku sempat menyogok nya untuk mengetahui lokasi persis dimana Suji tinggal, tapi.. Ia hanya bilang, Los Angeles, Amerika” jawab Jieun.
“perasaan ku.. kita tidak jauh dari jarak nya” kata Baekhyun yakin.
“apakah benar?” tanya Minhyuk tidak percaya, ia merebahkan dirinya ke kursi yang di duduki nya. Ia melihat lingkungan sekitar nya, argh.. wanita disini lumayan..
“Jongin.. apa Suji pernah menceritakan tentang keberangkatan nya ke Amerika?” tanya Kee penasaran.
Jongin tampak berfikir, “tidak”
“argh.. dimana harus mencari nya?”
“hh.. sekarang sudah pukul tiga siang, hari akan semakin gelap”
“bagaimana jika be..”
“tidak Minhyuk! aku tidak akan membuang-buang waktu!” potong Jieun cepat.
Dengan cepat, Jieun menoleh kearah Baekhyun, “ada apa?” tanya Baekhyun kaget.
“pinjam ponsel mu”
“u.. untuk apa?” baru saja Baekhyun mengambil ponsel dari kantong celana nya, Jieun langsung merebut nya, kemudian gadis itu menatap Jongin penuh dengan harapan.
“Jongin.. a.. apa kau tau no ponsel Pysikolog Yoon Eun Hye?”
Jongin sedikit terkejut karena.. wajah Jieun berada tepat di hadapannya, “ya”
Jieun memundurkan posisi nya, ia kembali duduk dengan normal, “bisa aku minta?”
“sebentar” Jongin mengambil ponsel nya, kemudian menunjukkan nya pada Jieun.
“aku akan menelfon nya” ujar Jieun ketika ia telah selesai menulis no Eun Hye di ponsel milik Baekhyun.
Baekhyun, Minhyuk, Kee dan juga Jongin menatap Jieun dengan penuh harapan, ‘semoga ada jalan keluar dan segera menemukan Bae Su Ji’
“.. b.. bagaimana menggunakan ponsel ini?” tanya Jieun polos.
GUBRAK!
“sini, biar aku yang menelfon nya” Baekhyun mengambil ponsel milik nya dari Jieun.
            Dua detik kemudian, wajah Baekhyun melemas.
“kenapa? Apa yang dikatakan Eun Hye?” tanya Minhyuk penasaran.
“aku belum membayar tagihan” jawab Baekhyun.
“jadi, ponsel ku tidak bisa digunakan” lanjut nya.
GLEK!
“ada apa ini?” tanya Ray yang baru kembali dari kasir.
“mencari keberadaan Suji” jawab Jongin lemas.
“ah iya! Aku baru ingat, kita berada di Amerika, sedangkan Korea itu sangat jauh, dan kebanyakan ponsel tidak bisa digunakan dengan jarak sejauh ini, kita harus membeli no disini” sahut Kee.
“arghh.. aku bodoh, mengapa aku tidak menahan kalian dari tadi ya” lanjut nya.
“tunggu sebentar, tadi..” Ray kembali pergi.
“ada apa dengan nya?”
“tidak tau”
“argh.. membuat penasaran saja”
“sudahlah lupakan, ayo kita cari cara lain”
“hm!”
5 Minutes later..
“maaf, menunggu lama, aku mencari nya” ujar Ray, nafas nya terengah-engah, kali ini.. ia tidak sendiri, ia membawa seorang.. gadis?
“ka.. kau membawa siapa?” tanya Kee.
“d.. dia siapa Ray?” tanya Minhyuk penasaran.
“penolong kita” jawab nya sambil tersenyum.
Gadis itu hanya terdiam, tampak nya ia terkejut..
“tadi aku bertemu dengan nya di kasir, ternyata dia juga orang Korea tapi sudah lama tinggal disini” jelas Ray, dan langsung di sambut positif oleh ketiga alien, Jieun maupun Jongin.
“maaf, tapi.. bisakah menolong kami?” pinta Jieun.
“me.. menolong apa?” tanya gadis itu gugup, ahh.. gadis ini rupanya pemalu.
“tolong pinjamkan kami ponsel” kata Jieun sambil menundukkan kepala nya. Hanya dia satu-satu nya harapan kami.
“ya! Tolong pinjamkan kami!” Jongin, ia juga menundukkan kepala nya.
“hm! Tolong pinjamkan kami! Kami dalam keadaan yang mendesak!” Minhyuk dan Kee, mereka kompak untuk menundukkan kepalanya.
“hm! Tolong Min-ssi!” Ray yang berada di samping nya menundukkan kepala nya.
Baekhyun yang melihat keadaan hanya bisa terdiam, mereka lagi-lagi menjadi pusat perhatian..
“tolong kami” akhirnya, hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Baekhyun.

“Yoon Eun Hye-ssi! i.. ini Jieun”
“ah… ada apa Jieun?”
“k.. ka.. kami ingin menanyakan sesuatu padamu”
“tentang apa?”
Jieun menghela nafas, ia berdoa.. semoga Eun Hye tau jawabannya, “apa kau tau dimana tempat tinggal Bae Su Ji?”
Min.. Pemilik ponsel yang tengah digunakan Jieun melebarkan kedua matanya, Bae Su Ji? Tanya nya dalam hati.
“… halo? Eun Hye-ssi? Apa kau dengar aku?” Jieun berusaha mengeraskan suaranya, keempat alien dan Jongin pun terlihat tampak tegang.
“tunggu.. Jieun-ssi? Sekarang.. kau berada dimana?”
“a.. ah.. kami sedang berada di Los Angeles”
DEG!
“Jieun! Tolong di loudspeaker! Kami juga ingin mendengar nya!” suruh Jongin.
Karena tidak terlalu paham, Baekhyun yang berada di samping Jieun membantu untuk menuruti perintah Jongin tadi.
“ya.. ada apa Eun Hye-ssi?” tanya Jieun takut.
“h.. h.. hati-hati, penjahat itu ada di sekitar mu”
DEG!
TIT!
“ahh.. maaf, tapi aku sedang terburu-buru, teman ku sudah menunggu ku diluar” Min, si pemilik ponsel itu mengambil kembali ponsel nya, entah sengaja atau tidak Min memutuskan sambungan itu. Sebelum keluar dari cafe itu, ia menunduk tanda perminta maafan nya.
“ahh.. mengapa nihil?” ujar Ray kesal.
Baekhyun merebahkan dirinya ke kursi yang di duduki nya, kemudian menghembuskan nafas sambil melihat kearah jendela yang mengarah kearah pantai, ia melihat Min bersama..
Baekhyun membulatkan kedua matanya, kemudian berdiri, “itu.. Bae Su Ji!” Baekhyun berlari kearah luar.
            Tanpa basa-basi, Jieun, Jongin dan ketiga alien lainnya ikut berlari mengikuti Baekhyun.
“Jieun.. apa kau baik-baik saja?” tanya Jongin, ia memelankan langkah nya.
“hm” jawab gadis itu lemas.
“pegang tangan ku!” Jongin mengulurkan tangan nya.
Jieun menatap tangan itu sekilas, “tidak! Aku bisa sendiri”
“aku akan menggendong mu!”
“jangan! Diam dan cukup ikuti Baekhyun!”
Jongin menggigit bibir bawah nya, walaupun sebelum nya di tolak, ia tetap memegang tangan Jieun, mencoba membuat gadis itu menjadi lebih kuat.. Jongin.. pria itu tidak tega melihat wajah pucat Jieun.
“akan lebih baik seperti ini, diam.. dan cukup ikuti Baekhyun!”
“m.. maafkan aku Jongin”

Pantai.. 05.00 pm
“BERHENTI KAU BAE SU JI!” teriak Baekhyun.
SRET!
            Gadis berawakan tinggi itu menoleh kearah Baekhyun, benar. Itu Bae Su Ji.
Mata Baekhyun memerah, ia mendekatkan diri pada Suji yang berdiri tidak jauh dari nya, di samping nya ada Min.
“KEMANA SAJA KAU SELAMA INI?”
“Byun.. Byun Baek Hyun?”
“JAWAB AKU!”
“a.. ada apa dengan mu? hey!”
Baekhyun menarik kerah kemeja yang tengah digunakan Suji, “CEPAT JAWAB AKU!” teriak Baekhyun penuh amarah.
“BAEKHYUN HENTIKAN! LEPASKAN SUJI!” teriak Jieun, suara nya serak karena menangis, akhirnya.. aku menemukan mu Suji.
Tanpa menoleh, Baekhyun sudah tau pasti siapa yang mencoba menghentikan aktifitasnya, itu pasti Jieun. Karena dia.. Baekhyun melepaskan kerah Suji. Suji terjatuh dan menatap Baekhyun dari bawah.
            Dengan secepat kilat, Jieun, Jongin dan juga ketiga alien telah sampai di tempat Baekhyun, Suji dan juga Min berdiri.
“SUDAH KUBILANG JANGAN MELAKUKAN HAL BODOH LAGI BAEKHYUN!” teriak Jieun, air matanya jatuh ke pasir pantai.
Baekhyun menatap tajam Bae Su Ji, “Suji.. CEPAT JAWAB! APA KAU TEGA MENINGGALKAN SAHABAT MU INI SENDIRI? BUKAN HANYA KAU YANG MENDERITA! DIA JUGA SANGAT MENDERITA! JIEUN SANGAT TERTEKAN! APA KAU BISA MELUPAKAN SAHABAT MU INI MENDERITA! HAH?!” urat di leher Baekhyun tampak jelas terlihat, Ketiga alien dan Jongin berusaha menahan emosi Baekhyun. Akhirnya.. mereka tau sebab Baekhyun ia memukul Minhyuk.. perasaan buruk nya sebelum mencari Suji.
“SUDAH KU KATAKAN! JANGAN MELAKUKAN HAL BODOH LAGI BAEKHYUN!” teriak Jieun, ia kesal karena Baekhyun telah melanggar janji padanya.

“aku sudah menjawab nya” ucap Baekhyun dingin.
“lalu.. apa mau mu?” lanjut Baekhyun, masih.. dengan tatapan dan suara yang dingin.
“aku tau perasaan buruk mu itu”
“hah? Maksud.. maksud mu?”
“kau khawatir padaku kan jika kita berhasil menemukan Bae Su Ji.. ia akan membenci ku? sama seperti Eunji dan juga Yoona eonnie?”
Baekhyun terdiam, “mengapa kau tau itu?”
Jieun hanya tersenyum, “jangan khawatir tentang itu”
“a.. apa maksud mu?”
“Bae Su Ji tidak seperti itu”
“hey! Kau dan Suji tidak pernah bertemu selama beberapa tahun ini! Bisa saja Suji berubah, sama seperti Eunji dan juga Yoona!”
“aku tidak yakin jika pria ini adalah pria yang disukai Suji?”
“hey Jieun! Jangan kaitkan aku dengan Suji, aku tidak menyukai nya!”
Jieun tersenyum, “dia adalah gadis yang pernah kau sukai”
“diam! Jangan bahas itu!”
“percaya dengan ku! Gadis itu tidak akan berubah, Suji pasti akan kecewa jika melihat mu seperti ini”
“….. a.. aku benci dia”
“janjilah padaku”
“hh.. m.. maksud mu? berjanji apa?”
“jika kita berhasil menemukan Suji, kau.. jangan termakan oleh emosi, keluarkan isi hati mu.. aku tau.. kau sangat rindu padanya”
DEG!
Baekhyun.. ia menangis, “a.. aku juga sangat khawatir padamu!”
Jieun tersenyum, “jangan membohongi dirimu sendiri Baekhyun, wajar jika kau rindu dengan nya.. sama seperti ku, aku sangat rindu padanya.. karena kami adalah teman”
“aku tau, kau menyukai seseorang.. aku tau perasaan mu akan dilemma jika kau bertemu dengan Suji, gadis yang pernah kau sukai, maka dari itu kau membohongi dirimu dengan berkata jika kau membenci dirinya, kau tidak usah khawatir.. aku juga tau jika kau rindu padanya.. tapi kau sendiri tidak tau rindu itu bermakna apa, rindu karena masih menyukai nya atau rindu hanya karena sebatas teman masa kecil? Itu semua ada pada dirimu sendiri, kau.. jangan mudah terbawa emosi, kau hanya perlu menutup mata selama tiga detik dan tanya pada dirimu, dan aku yakin.. kau akan menemukan jawaban itu” Jieun tersenyum..
Baru kali ini, Baekhyun mendengar Jieun berbicara sepanjang ini hanya untuk nya.. Seakan baru ditampar, Baekhyun baru sadar akan kalimat Jieun itu adalah kenyataan yang tadi dialami nya.
“hm.. aku berjanji” jawab Baekhyun mantap.
“berjanji padaku juga, setelah ini.. kau harus meminta maaf pada Minhyuk”
“hm”

Baekhyun terdiam, ia baru sadar.. “ma—“
PLAK!
Semua nya terkejut.
“BAE SU JI!” Baekhyun berteriak, ia menjauhkan Jieun dari Suji.
“SUDAH KU BILANG SUJI AKAN BERUBAH!” teriak Baekhyun, tangan nya bergetar karena emosi.
Jieun memegang pipi kiri nya, pipi yang baru saja di tampar oleh Suji.
“ku.. ku.. ku kira.. hanya kau yang tidak membenci ku”
“LEE JI EUN! CEPAT PERGI DARI HADAPAN KU! KAU TELAH MEMBUAT KELUARGA KU HANCUR! KELUARGA KU TERTEKAN KARENA DIRIMU! INI SEMUA KARENA MU! PERGI! CEPAT PERGI!” usir Suji.
“Bae Su Ji.. ku.. ku mohon! Maafkan aku! Maafkan aku!” Jieun bersimpuh, ia memegang lutut Suji.. bermaksud untuk meminta maaf.
            Min, gadis itu sangat tegang, ia membantu Suji untuk memaafkan Jieun. Sepertinya ia tahu tentang masalah ini.
“KAU TAU! AKU PERGI KESINI DENGAN HASIL TABUNGAN KU! AKU.. A.. AKU BERUSAHA MENGHINDAR DARI MU!” Suji berusaha untuk melepaskan tangan Jieun yang berada di kaki nya.
“SUDAH KUBILANG JIEUN! DIA.. DIA PASTI BERUBAH!” Baekhyun juga berusaha membuat Jieun kembali berdiri.
            Kali ini.. mereka kembali menjadi pusat perhatian di pantai.
“Lee Ji Eun.. kasihan sekali dia” gumam Minhyuk prihatin.
            Ketiga alien dan Jongin hanya berusaha membantu.
“BYUN BAEK HYUN! CEPAT BAWA GADIS MENJIJIKKAN INI..!” teriak Suji tepat di hadapan Baekhyun.
DEG!
Baekhyun melepaskan tangan nya, ia berhenti membantu Jieun untuk berdiri, ia menatap Suji dengan tajam, “JANGAN.. SEKALI-KALI MENYEBUT LEE JI EUN GADIS YANG MENJIJIKKAN!” Baekhyun mulai mendorong Suji kearah laut.
“BYUN BAEK HYUN! KU MOHON! KU MOHON JANGAN!” teriak Jieun, ia berusaha berdiri untuk menahan Baekhyun yang sedang terbakar emosi.
“BAEKHYUN!”
“JANGAN MELAKUKAN HAL GILA!”
“SADAR! DIA PEREMPUAN!”
“HYUNG! INGAT IBU MU DIA JUGA PEREMPUAN!”
.
.
.

“ibu.. aku rasa, aku menyukai nya” Baekhyun menunjuk Suji yang berada di hadapannya, mereka sering bertemu karena Kedua orang tua mereka adalah teman baik.
“hahaha Byun Baek Hyun.. kau tau saja mana gadis yang cantik”
Suji kecil hanya tersenyum malu.
= = = = =
“jangan pergi! Aku ingin Suji tetap di Seoul!”
“di.. dia harus mengikuti tempat dimana keluarga nya bekerja Baekhyun!”
“aku! Aku menyukainya!”
“Baekhyun!”
“aku ingin bersamanya!”
= = = = =
PLAK!
“LEE JI EUN! CEPAT PERGI DARI HADAPAN KU! KAU TELAH MEMBUAT KELUARGA KU HANCUR! KELUARGA KU TERTEKAN KARENA DIRIMU! INI SEMUA KARENA MU! PERGI! CEPAT PERGI!”
“KAU TAU! AKU PERGI KESINI DENGAN HASIL TABUNGAN KU! AKU.. A.. AKU BERUSAHA MENGHINDAR DARI MU!”
“BYUN BAEK HYUN! CEPAT BAWA GADIS MENJIJIKKAN INI..!”

“maafkan aku Jieun.. aku melanggar janji itu” gumam Baekhyun.
“AKU MEMBENCI MU BAE SU JI!”
SPLASH!
JBURR!
            Baekhyun mendorong Suji ke dalam air pantai.
“BYUN BAEK HYUN KU MOHON JANGAN MEMBUAT MASALAH!” Jieun berlari, ia berusaha menyelamatkan Suji yang berada di air pantai.
JBURR!
“bertahanlah.. Bae.. Su.. Ji”
“jangan dekati aku!”
“be.. bertahanlah, a.. aku akan melindungi mu”
“JANGAN DEKATI AKU!”
SPLASH!
Jieun terdiam, air yang baru saja di percikan oleh Suji benar-benar membuat nya sakit, “k.. kau tau, betapa sulit nya mencari mu”
“SUDAH KUBILANG! JAUHI AKU!”
“ak.. aku hanya ingin bilang..”
“PERGI! JANGAN DEKATI AKU LAGI!”
Jieun tersenyum, “k.. kau semakin cantik, d.. dari dulu.. a.. aku ingin seperti mu, aku selalu iri dengan mu, aku selalu ingin menjadi seperti mu..
Jeda..
Tolong maafkan aku”
JBURR!!
“LEE JI EUN!”
“JONGIN! KEE! RAY! MINHYUK! CEPAT TOLONG JIEUN!”
“LEE JI EUN! BANGUN!”
“BAE SU JI! KAU BENAR-BENAR!!”

To Be Continue

Note :
Bagaimana untuk ep kali ini?
Once again, Sorry for not joking -_-
Karena ini sudah mulai ke jenjang yang serius.
Nah lho?
Oke..
Please comment and your subscribes ^^
See you next week~

dan..
sorry, bukannya menjelekkan seseorang, ini hanya drama abal-abal saya, jika tidak suka mending gak usah dibaca ^^

credit :  http://kaniadinata.wordpress.com/2013/12/21/our-life-eps-27/#more-135

Untuk yang suka dengan IU, bisa juga kunjungi blog pribadi gueh di www.kaniadinata.wordpress.com thank you ^^

dan jangan lupa untuk membaca cerita-cerita disini :)
terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

isi nama kalian ya :) komen apapun juga, kritik juga gak apa kok :D