indonesia raya merdeka merdeka tanah ku negri ku yang ku cinta~ (upacara massal bego), sekarang udah part yang ke 8 disini ada ide nya bom juga :D, sebenarnya yang kemarin juga ada, tapi karna terburu buru jadi gak ketulis, maaf bom T.T, happy reading~ :)
"apa itu benar nenek sihir yang kita kenal?" bisik seorang lelaki yang tampaknya sangat heran dengan sikap naeya, "jika seperti itu dia terlihat manis, sisi nenek sihir nya tidak terlihat" jawab seseorang yang tadi telah dibisikan, "cha nae ya?" tanya bom ra sambil tersenyum, "wae?" jawab naeya datar yang berjalan menuju kursinya, "lagu mu bagus, na joha" kata bom polos, dan sama sekali tidak ada respon dari naeya, bom terlihat cemberut karna tidak ada respon dari naeya, tiba tiba.. "gomawo, neodo, na joha neo norae" jawab naeya yang berbisik di telinga bom, "haha hya kau ini" tawa bom memecahkan suasana, bom terlihat senang karna jawaban naeya itu, dari jarak jaug taemin yang sedang memerhatikan seseorang di dalam kelas tersenyum karna melihat tingkah seseorang yang diperhatikannya, "sudah jangan berisik, tenang.. tenang.. kami akan menentukan nilai untuk masing masing siswa" kata hyoyeon yang membuat seluruh kelas hening seketika, "baiklah.. kim moon kyu nilai mu 75.. bla.. bla.. bla.. choi si hwa 90.." taeyeon seongsaengnim mengumumkan nilai para siswa, spontan si hwa terkejut "jinjjayo?" katanya tidak percaya, si hwa memegang liontin kalung yang diberikan presdir yong joon, "gamsahamnida" ucap si hwa pelan, sedangkan soo ki dan naeya memberi selamat pada si hwa, terlihat jira dan jae hee yang melihat sihwa, soo ki, naeya dengan tatapan tajam, "sudahlah, lagi pula lagu yang mereka ciptakan sangat bagus" bela bom ra yang sekarang sedang berjalan menuju siswa kelas admisi dan memberi selamat, "bom ra, apa yang difikirkannya?" tanya jae hee bingung, "hh jangan dipedulikan, dia hanya perebut saja" jawab jira, jae hee hanya menatap jira dengan tatapan bingung, "lee jae hee 91, choi ji ra 92, im bom ra 89.." lanjut taeyeon seongsaengnim, jira hanya tersenyum, jae hee senyum senang, lalu bom ra sudah jingkrak jingkrak, "sudah ku bilang, kami yang akan menang" kata jae hee sombong, "ehm.. lee jae hee apa bisa kau duduk sebentar" jonghyun seongsaengnim memberi perintah pada jae hee, "hh, ya sudah tidak apa apa kalah, yang penting kami sudah mendapatkan pelajaran berharga" kata si hwa lembut menenangkan naeya dan soo ki, "ne" jawab mereka kompak, "apa? pasti kalian mendapat nilai lebih dari kelas kami" kata bom ra mengejutkan mereka bertiga, "tidak mungkin" jawab naeya datar sambil melipatkan tangannya, "cho soo ki .. " kata taeyeon seongsaengnim terpotong dan membuat soo ki penasaran setengah mati, sepertinya taeyeon seongsaengnim agak berat mengatakannya, "aku tidak yakin" kata soo ki mlemah, "optimis" bom ra menyemangati soo ki, dan brhasil membuat soo ki tersenyum, "95" lanjut taeyeon seongsaengnim, "mwo? 45?" tangis soo ki, "eh bego, 95" jitak si hwa, "mwoya?" teriak soo ki, "gamsahamnida, gamsahamnida" teriak soo ki lagi, dan membuat seisi kelas tertawa karna tingkah soo ki, "cha nae ya.. kau peserta terakhir, lagu mu terinpirasi darimana?" tanya jonghyun seongsaengnim, "kenapa kau menanyakan itu? itu bukan urusan mu" jawab naeya datar, "jika ada yang bertanya seharusnya langsung di jawab tidak perlu berbasa basi lagi, "aku terinpiasri dari soo ki dan si hwa" jawab naeya datar, "mwo? naega?" jawab mereka kompak tapi berbisik karna takut menganggu suasana, "sudahlah, berapa nilai ku" kata naeya dingin dan menatap tajam taeyeon, "eh?" taeyeon seongsaengnim agak terkejut karna tadi ia ikut tenggelam di percakapan tadi, "nilai mu.. nilai mu 98" lanjut taeyeon, naeya memelototkan matanya tidak percaya, tapi ia berusaha jaim dan menampakkan wajah yang datar, "gomawo" katanya selanjutnya. "im bom ra, karna nilai mu tidak mencukupi nilai rata rata kelas unggulan, kau di pindahkan ke kelas admisi" kata hyoyeon seongsaengnim yang membuat seisi kelurahan hening, eh salah seisi kelas hening, "ha?" hanya kata itu yang bisa keluar dari kerongkongan bom ra, jira hanya tersenyum sinis "baguslah jadi dia tidak akan mendekati eunhyuk seongsaengnim" kata jira pelan, "mwo?" taemin ikut terkejut dengan keputusan guru guru itu, "baiklah" kata bom ra yang sedikit berat dan tersenyum, 'aku harus senang, senang! jangan menunjukkan kesedihan ku di kelas admisi! bom hwaiting!' kata hai bom yang menyemangati diri nya sendiri, bom ra menatap luar kelas tentu saja menatap taemin, tapi saat itu taemin sedang melayani fans nya, terlihat taemin sedang memberikan permen pada fansnya itu dan fans iitu terlihat menggandeng tangan taemin, dan membuat bom ra menangis dalam tundukannya
naeya POV
'aku tidak percaya, aku mendapatkan nilai tertinggi, ini bohong, ini juga mimpikan? aih', "chukae, chukae, chukae~" kata kata itu yang terus ku dengar dari mereka bertiga, eh bertiga? bom ra juga ikut dengan kami, aku menatap jae hee dan jira yang menatapku tidak suka, ahh what ever, masa bodo, yang penting nilai ku ahh~ haengbokhae. "nyitt~" suara toa yang nyaring itu kembali terdengar di seluruh ruangan, "aku choi si hwa kembali ke panggung ini lagi, dan menjadi yang lebih baik dari yang sebelumnya, apa kalian sudah tau kerja keras kami? apa kalian tau hasil dari kerja keras kami ini sebagai sampah yang kalian anggap selama ini? ini sudah janji kalian kan, aku mohon jangan ada yang membully kami lagi sebagai sampah" kata si hwa keras yang menggunakan toa, "lalu kalian mau apa dari kami?" tanya bom ra sambil tersenyum, "aku tau jika aku salah waktu itu karna ikut tidak menyukai kalia, jadi aku berhutang pada kalian, apa yang kalian inginkan?" tanya bom ra, si hwa tersenyum "kami tidak ingin meminta apapun dari kalian, kami hanya ingin mendapat perlakuan layaknya manusia biasa, itu saja" jawab si hwa, semua terkejut dan mulai membisikkan sesuatu, aku hanya berdiri dari kejauhan aula dan menyenderkan badan ke tembok, aku tersenyum tiba tiba "drrrtt..." aku melihat ponsel ku, ah eomma, aku malas menjawab mereka kan tidak memperdulikanku, tapi.. "drrrtt.." aku melihat layar ponsel itu lagi, ah appa, apalagi dia, aku sangat membenci nya dia memperbudakkan ku, "drrrtt..." aku lihat layar ponsel ku, "aih, oppa?" aku tidak menjawab semua panggilan itu. di kelas sekarang siswa baru bertambah, "annyeong, im bom ra imnida~" bom ra memperkenalkan diri, "aku kesini karna nilai ku yang tidak mencukupi rata rata kelas unggulan" lanjut bom ra senang, "kenapa kau terlihat sangat senang?, bukankah.. jika dimasukkan ke kelas admisi apalagi tadinya dari kelas unggulan lalu ke kelas admisi, apa kau tidak sedih?" tanya kang seongsaengnim, "aku senang karna bisa melihat mereka, aku duduk disebelah naeya saja ya?" jawab bom lalu berlari ke arah kursi yang ada di sampingku, 'bocah ini? aneh sekali?, aduuh kenapa ponsel ini tidak mau diam, terus bergetar, pokok nya aku tidak peduli dengan mereka!'
bom ra POV
"taemin oppa datang, haengbokhae" kataku sambil minum susu di kantin, mulai hari ini setelah ujian dan pengumuman nilai tadi aku dipindahkan ke kelas admisi, aku sekarang duduk sendiri, walau agak sedikit sedih karna berpisah dengan jae hee dan jira, tapi kurasa tadi mereka tidak menunjukkan ekspresi sedih karna kehilangan ku di kamar asrama, mereka malah tidak memperdulikanku, aku menundukkan wajah ku, setelah difikir fikir sebenarnya agak malu karna aku dipindahkan ke kelas admisi, aku juga sedih karna sifat jae hee dan jira berubah menjadi tidak menyukai ku, tadi juga aku melihat taemin oppa yang terlihat sangat akrab dengan teman sekelas unggulan ku yang terkenal shawol, "kesedihan menumpuk" kataku sambil menundukkan kepala dan mulai menangis, "apa yang kau lakukan?" suara itu, sepertinya tidak asing, "aku sedang sedih" jawab ku, "wae? malhaebwa" katanya, "aku masuk kelas admisi, lalu.. rasanya ah.. aduh.. aku juga tidak tau dengan perasaan ku, apa kau mendengar lagu ku? bagaimana tanggapan mu?" tanya ku kepada suara itu, aku masih dalam posisi menunduk sambil menangis aku tidak ingin menampakkan wajah ku, "aku sangat menyukai lagu mu, sepertinya lagu itu untuk seseorang, apa aku boleh tau? itu untuk siapa?" tanya suara itu lagi, "taemin" jawabku polos, 'tapi aku tidak mendengar jawaban dari suara itu lagi, dia tidak menjawab nya lagi, sepertinya aku terlalu jujur? apa aku salah membuat lagu itu untuk taemin? memang dia siapa? kenapa aku menceritakan semua isi hatiku pada orang ini, aku saja belum melihat orang ini tapi rasanya.. rasanya dia membuat ku nyaman untuk bercerita sehingga perasaan sedih ku berkurang' aku memberanikan diri untuk tidak menunduk, dan menghapus air mata ku, "kau menangis?" katanya, aku belum menatapnya aku malu jika wajah ku terlihat jelek seperti ini, "aku sedih karna masuk kelas admisi, lalu jira dan jae hee sepertinya tidak menyukaiku, lalu.. aku marah karna tadi aku melihat taemin ssi bersama gadis lain, mereka terlihat akrab! padahal tadi aku ingin menatapnya agar kesedihanku hilang, tapi setelah aku melihat itu, kesedihanku bertambah" jawab ku panjang lebar dikali tinggi, lalu tanpa sadar aku menangis lagi, aku tidak bisa menahan air mata yang sudah menumpuk di pelupuk mataku ini, "mian.. mian.. mianhae kau menjadi pelampias ku, mianhae, mianhamnida" aku meminta maaf sambil menangis, aku merasa tangan seseorang merangkul ku memberi semangat agar kesdihan ku berkurang "gwaenchanayo, jalani saja" katanya menyemangatiku, "go.. gomawo.." kataku gugup, aku gugup, ini tangan siapa sih? kok berani berani nya rangkul?, "hm.. apa kau cemburu pada gadis yang mendekati taemin itu? apa.. apa kau menyukai.. hh.. apa kau menyukai taemin?" tanya nya yang terlihat gugup, aku mendengar suaranya yang terpotong potong sepertinya ia gugup, "hmm.. mungkin aku menyukai nya, padahal baru beberapa hari ini aku bertemu dengannya, tapi menurutku, taemin ssi itu sangat tampan, entah kenapa aku selalu memperhatikannya, aku mencarinya keseluruh sekolah karna setelah jam istirahat ia tidak masuk ke kelas, aku juga tidak tau kenapa ia tau kalau aku mengikuti nya, tapi saat terindah itu saat aku menatap nya dan menulis lirik lagu itu, sebelumnya aku tidak pernah bisa menatapnya, aku selalu gugup dan tidak tau mau mengatakan atau melakukan apa dihadapannya, mungkin saat itu juga aku menyukainya" cerita ku panjang, hebatnya aku sudah tidak menangis lagi seakan tangannya itu jimat pemberhenti air mata, "jinjjayo?" suara itu terdengar terkejut, aku mulai mengangkat kepala ku .. jeng .. jeng .. #2 tahun kemudian .. abaikan. "mwoya? neo?" aku berteriak dan memelototkan mataku karna terlalu kaget, dia tersenyum padaku, 'aigo~ tadi aku bercerita panjang lebar kepadanya, aku bercerita tentang nya, ahh dia itu.. dia.. dia itu taemin! taemin yang mulai kusukai' aku menunduk lemas, aku yakin pipi ku pasti sudah memerah, merah sekali, aku malu, "hya? waeyo?" tanya nya menggodaku, "oppa, aku malu" jawab ku polos lalu aku baru sadar jika aku menjawab dengan polosnya, aku dengar dia menahan tawanya, "kenapa kau malu?" tanya nya lagi, "ahh, aku sudah bercerita tentang mu langsung, aku menceritakan semuanya, jika aku menyukai mu, sangat menyukai mu" jawab ku dengan sangat sangat, very sangat, neomu sangat (lebay) polos, "jika aku ju.." kata kata taemin terpotong karna seorang murid berdiri di atas kursi "hya! im bom ra! apa yang kau fikirkan? bukankah sudah menderita di kelas admisi? kenapa kau tidak keluar saja?" kata murid itu membuat ku sakit hati, aku tidak bisa melawan, "lalu? apa yang kau lakukan disana?" kata salah seorang murid perempuan, "woh? nugu? taemin shinee? apa kau menggodanya?" lanjut gadis itu lagi, aku menundukkan kepala ku karna menangis, aku tau saat itu taemin oppa melihat ku dengan rasa kasihan, "sudahlah, langsung saja" entah siapa yang bicara itu, aku tidak tau karna aku sedang menangis di dalam tundukan ku itu, tiba tiba.. ahh kepalaku terdorong ke depan karna sesuatu benda yang sekarang melekat di rambut ku, tidak~ aku yakin aku akan di bully, ini telur busuk, aku menundukkan kepalaku dan menangis, 'tapi telur telur yang selanjutnya tidak ku rasakan mengenai kepalaku, aku mengangkat kepalaku, ah sakit, kepalaku terjeduk dagu taemin, mwo? taemin? taemin oppa melindungiku? ahh, jangan sampai dia kenapa kenapa karna aku', aku membuka blazer ku dan melindungi kepala taemin dan menundukkan kepala di pelukan taemin oppa yang sedang melindungiku, 'jika tidak ada taemin oppa, pasti aku akan terlindungi, tapi jika tidak? aku akan berlindung pada siapa?, eotteokhae? apa? apa aku harus..' aku bertanya tanya dalam hati
jae hee POV
'aku sangat kecewa karna bom ra ternyata di pindahkan ke kelas admisi, aku sangat terpukul saat itu, padahal lagu nya sangat bagus, aku menyukai nya, dia sangat menghayati lagu itu, tapi kenapa harus dia yang dipindahkan?' tanya ku dalam hati, aku berjalan menuju halte, setelah pengumuman itu aku minta izin untuk berjalan jalan, sebenarnya tidak jalan jalan tapi hanya ingin meluangkan waktu untuk menghilangkan rasa sedih ini. di bis aku menggunakan headset dan melihat wallpaper ayah dan ibu, hehe ditengah adalah aku, aku selalu terfikir, bagaimana nanti kedepannya? aku adalah pewaris tunggal? aku harap ibu mengandung seorang anak laki laki, sudahlah jangan difikirkan, aku ingin cepat cepat sampai disana!. sesampai di supermarket, aku langsung berkunjung ke ruangan ayah, "annyeonghaseo appa~" aku memberi salam pada appa ku, karna di korea sopan santun sangat lah penting, jadi walaupun tua beberapa hari saja, kita harus lebih sopan kepada orang itu, dengan yang lebih muda juga harus sopan, inti nya kepada semua orang harus sopan :), "lee jae hee?" jawab ayah yang kaget melihat keberadaanku, aku menceritakan semua kejadian seminggu belakangan ini, ayah juga sudah menelfon ibu, jadi ibu datang kesini untuk menjenguk ku, aku menceritakan semua, tapi karna aku berkunjung kesini sore hari jadi waktu tidak terasa, hanya dengan mengobrol, waktu nya hampir jam 10 malam, jadi ibu yang mengantarku pulang kembali ke asrama kirin. "eomma, besok aku akan kembali" kataku yang baru menutup pintu mobil, "yaksok?" ibu ku mengancungkan kelingkingnya, "ye" aku mengaitkan kelingkingku di kelingkingnya "annyeong" lanjutku yang sekarang melambaikan tangan ke arah mobil ibu ku yang sudah mulai berjalan, aku berbalik badan dan melangkahkan kaki ke dalam asrama kirin, "ahh~ dinginnya" aku menggosok gosok tangan ku agar hangat, tidak sengaja mataku terarah ke bayangan orang yang sedang berjalan menjauhi asrama, "hh mungkin itu orang biasa, ahh ppali! nanti pintunya akan ditutup!" aku lari ke arah pintu masuk asrama
naeya POV
'akhirnya aku bangun, aku mematikan ponsel ku karna banyak panggilan dari ayah dan ibu, tetap saja aku tidak peduli, apa yang harus dipedulikan coba?', "aih, ini masih jam setengah empat pagi, dan ini adalah hari minggu, hh" aku tidak memperhatikan orang yang ada di kamar aku langsung pergi keliar kamar untuk menghirup udara segar. di balkon "uaahh~, segarnya" aku merengganngkan pinggang dan tangan ku sambil menikmati udara pagi, tiba tiba aku mendengar langkah kaki seseorang yang sedang terburu buru, aku berusaha untuk cuek mendengar suara itu tapi semakin lama semakin dekat dengan keberadaanku sekarang, a..ada yang menyentuh pundak ku, nafasnya tidak beratur kurasakan karna jarak kami sangat dekat, "cha nae ya" akhirnya suara itu muncul, suara itu ternyata suara guru kang, 'huff~' aku menghela nafas lega, aku berbalik badan "wae?" tanyaku pada guru kang, "kenapa tidak mengangkat telfon ku?" tanyanya balik, "wae? ah aku malas menjawab panggilan masuk" jawabku datar, "orang tua mu sudah menghubungi berapa kali?" tanyanya yang membuatku kesal, "kau tidak perlu tau, dan itu bukan urusanmu" jawab ku semakin datar, "naeya!" suaranya sekarang lebih tinggi dan membalikkan badan ku agar berhadapan dengan nya, "hya!" aku sedikit kesal karna diperlakukan seperti ini, "dengarkan aku dulu!, tadi pagi eomma mu menelfon ku, aku baru sadar ternyata sebelumnya dia menelfon ku.." kata kata guru kang terpotong karna aku yang memotongnya "tidak ada urusannya denganku" aku ingin kabur dari sana, "dengarkan penjelasanku dulu" tahan guru kang, "kakak mu masuk rumah sakit dan harus di operasi" kata guru kang langsung ke inti pembicaraan, dan itu membuat ku lemas, "o..operasi?" jawabku kaget, "ne, dia mengalami kecelakaan kerja, saat ia akan mengantarkan mie di tempat kerjanya, ia tertabrak mobil, tapi toko ini tidak mau memberi biaya untuk kecelakaan kerja ini, kejadian itu kemarin, apa kau sama sekali tidak mengangkat telfon dari keluargamu?" tanya guru kang, "ani" jawab ku dingin, 'aku berfikir agar hal yang barusan ku dengar segera hilang', "dan.. keluargamu tidak mempunyai cukup biaya untuk semua itu" lanjut guru kang, 'ah sial! hal itu malah membuatku gila! tidak bisa hilang, malah semakin melekat!', "aku kembali ke kamar" kataku sambil beranjak dari balkon, "naeya!, fikirlah baik2! ingat lah keluargamu!" teriak guru kang dari tempatnya yang sekarang sudah jauh dari tempat ku berjalan, aku menundukkan kepala karna aku menangis
sihwa POV
"soo ki~ ireonayo!" aku membangunkan soo ki, aku melihat ke arah tempat tidur naeya dan bom ra, mereka kemana?, "soo ki, ireona!" aku mendorong soo ki, siapa tau disana ada naeya, seperti waktu itu naeya tertumpuk oleh soo ki saat tidur, ckck, tapi? kenapa sekarang dia tidak ada? "soo ki, apa kau melihat naeya?" tanya ku, "mungkin dia pergi, sekarang kan hari minggu" jawab soo ki yang terlihat masih sangat ngantuk, 'ah benar juga, sekarang kan hari minggu, ah mungkin anak baru itu juga sudah pergi' aku mulai membersihkan kamar yang sangat berantakan ini, seluruh barang ku taruh diluar termasuk soo ki, saat aku membersihkan kamar, aku melihat di lemari bom ra tidak berisi apa apa, 'ah~ mungkin dia menginap di rumah nya, dan nanti sore akan kembali' fikirku, aku melanjutkan hobi ku dulu hehe bersih bersih~
soo ki POV
'sial, gadis seimut gue kenapa di telantarin diluar? T.T cuma ada acara bersih bersih doang, gue didorong make sapu keluar gara gara gue gak nurutin kata sihwa' keluh ku dalam hati, aku berniat untuk menonton inkigayo nanti sore, karna disana ada super junior, mereka menyanyikan lagu baru mereka spy, kuharap aku bertemu dengan kyuhyun oppa
bom ra POV
'pagi ini aku sudah berjalan jauh dari sekolah kerumah, aku kabur dari sekolah karna aku tidak ingin merepotkan taemin oppa dan aku tidak tahan di bully seperti itu, sekarang aku sudah lemas tidak berdaya, aku tidak tau apa yang harus kulakukan..' aku terbangun, oh? bukankah ini kamar ku dirumah? soohyukgo menjilati ku, ahh dia kucing yang sangat cute, warnanya putih, apalagi bulu halus nya yang membuatku nyaman untuk tetap bersamanya, disampingku sudah ada yang merawatiku, ibu ku, yang sedang mengompreskan handuk ke kepalaku, ayah ku berdiri di samping ibu ku, lalu yang duduk itu.. "oppa?" aku mengeluarkan air mata saat melihat chan ra oppa, "bogo sipeun" kataku pelan, "bom ra? apa ada yang membuatmu tidak nyaman disana?" tanya ayah ku, "appa? hm.. aku.. aku menjadi murid kelas admisi karna nilai ku tidak cukup untuk rata rata di kelas unggulan, maafkan aku" kataku sambil menangis, "apa itu yang membuatmu kabur?" tanya chan ra yang menatap ku tajam, "oppa?" mataku berkaca kaca melihat chan ra oppa, "geotjimal" katanya, "apa yang kalian bicarakan?" kata ibu ku, "baiklah, jelaskan saja bom ra" perintah ayah ku, "a..aku menyukai seseorang disana, aku tidak ingin merepotkannya karna.. karna sekarang aku di bully oleh teman teman karna aku di pindahkan ke kelas admisi, padahal aku sudah membuat lagu dengan perasaan ku saat itu" aku bercerita sambil menangis, aku menceritakan semuanya kepada keluargaku dari dibully sampai kecuekkan jira terhadapku yang entah apa penyebabnya, kemarin malam aku memutuskan untuk kabur dari sekolah, setelah membereskan pakaian ku, aku langsung pergi karna pintu keluar asrama masih terbuka, aku berjalan kerumah karna aku takut jika ketahuan, aku takut jika menggunakan transportasi, aku takut jika murid kirin berada disana dan mengetahuiku jika aku kabur karna tidak tahan dengan bullyan yang sekarang menimpaku, tapi alasan utamaku kabur adalah.. aku tidak ingin menyakiti taemin oppa seperti dia melindungiku waktu itu, rambutnya juga terkena telur busuk yang seharusnya mengenaiku, aku tidak ingin dia terluka karna melindungiku.. karna.. karna aku menyukainya. "aku tidak ingin kembali ke sana" kataku sambil bermain bersama soohyukgo, "bukankah sudah kubilang dari awal? kau akan kabur dari sana?" kata chan ra oppa sambil menyuapiku, *flashback "tapi kurasa kau akan kabur dari asrama", ah aku ingat dengan kata kata itu, ada juga yang terngiang ngiang ditelinga ku sejak jira menjauhi ku, *flashback "ne, jika kau lulus, kau akan dekat dengan orang yang kau benci, dan hubungan mu dengan orang yang sekarang dekat dengan mu akan merenggang" sepertinya presdir yong joon yang mengatakannya, 'yang ku benci dulu adalah naeya?, yang sangat dekat dengan ku dulu adalah jira?, jadi dulu.. aku tidak mendengar jelas, tapi aku langsung menjawab IYA agar lulus dari audisi itu, ah seandainya waktu bisa diulang, ini tidak mungkin terjadi, masalah yang menumpuk ini tidak akan terjadi' tanpa sadar aku meneteskan air mataku lagi
author POV
di supermarket, "ah, nanti sore akan ada perform, aku harus membeli makanan enak dan murah untuk merayakan bersama yang lain, untung saja ada supermarket ini" kata leeteuk yang sekarang bener bener sibuk nyari makanan, beberapa detik kemudian.. beberapa menit kemudian.. beberapa jam kemudian.. beberapa bulan kemudian.. beberapa tahun kemudian.. beberapa abad kemudian.. leeteuk mencari makanan, dan ending nya ia mencari susu buah, tapi saat ia mengambil salah satu susu buah terutama ia melihat harganya "sangat cocok" katanya, kedua ia melihat rasanya "rasa jeruk, ini enak!" lanjutnya, ketiga masa tenggang susu itu, "dingdong, ini sudah tidak layak pakai, hya! neo!" kata leeteuk marah sambil menunjuk pegawai, "oh? apa boleh aku minta tanda tangan mu?" tawar pegawai itu, "ani!" jawabnya, "dimana lokasi ruangan presdir mu, aku ingin bertemu dengannya! ppali! cepat katakan~" lanjut leeteuk, "sabar dong mas belum di jawab udah ngomong duluan, puase nih, eh? ehem ehem disana, tapi maaf, ada apa menanyakan ruangan presdir? apa ada perlu dengannya?" pegawai itu menunjukkan ruangan presdir yang ternyata tinggal tiga langkah dari tempat mereka berdua berdiri, dan gak tau nih leeteuk nya yang pura pura gak liat atau emang kagak liat di depan pintu nya udah ada spanduk ukuran 1 meter x 1 meter yang isi nya "RUANG PRESDIR SUPERMARKET INIY :p" dan tulisan nya udah pake CAPSLOCK plus DITEBELIN, langsung aja tuh si leeteuk ngeloyor ke ruang presdir, disana dia marah marah karna nemuin barang gak layak pakai, "bang perhatiin deh, ini liat deh, tanggal tenggang nya itu kemarin, kenapa masih dijual sih? siapa yang naruh barang beginian? cari tau sana! ini bisa menyebabkan kematian tau! cepet cari karyawan yang udah naruh barang ini! untung saya nemuin kalau kagak di perhatiin nanti konsumen lainnya pada keracunan masal" cerewet si leeteuk, "eh iya, maaf, saya akan mencaro tau karyawan itu" ayah jae hee malah ngeloyor keluar dan nanyain satu persatu karyawan yang udah naruh susu tenggang itu untuk dijual, dan saat ruangan itu sepi, leeteuk gak sengaja ngebuka susu itu dan ngebauin rasanya "tidak masalah dengan aromanya?" katanya, ia nekat untuk minum dikit, "byurr" muncratan susu itu nyembur ke bingkai foto yang terletak di meja presdir, cepat cepat leeteuk ngelapin bingkai foto itu make baju nya, "sret.. sret.. sret", 'ckckc.. gila,ini cewek siape nih? anak nya? gila cakep amat, embat ah' jeritan dalam hati seletah melihat wajah gadis dalam bingkai foto itu, tiba tiba "maaf tuan, ini kesalahan anak saya sendiri, nanti jam 2 dia akan kesini, tapi jangan diapa apakan anak saya ya, dia anak saya satu satu nya" kata ayah jae hee yang udah mencari tau siapa pelaku dari semua masalah ini, "eh? tidak apa calon mertua, eh salah maaf, tidak apa ahjussi, apa anak ahjussi adalah gadis di dalam bingkai foto ini?" leeteuk menunjukkan bingkai foto yang ia pegang lalu menaruh nya di meja presdir, "ne, namanya lee jae hee, dia lahir tanggal 9 desember 96, dia bersekolah di kirin art school.." kata kata ayah jae hee terpotong, "kirin?" kata leeteuk yang memotong penjelasan ayah jae hee, "ne, waeyo?" tanya ayah jae hee, "ani, lanjutkan" leeteuk tersenyum dan melanjutkan riwayat hidup jae hee yang ia buat di buku bon nya
jae hee POV
"annyeong appa~" salamku cute, aku memberikan ayah dan ibu ku buah yang tadi ku ambil dari bawah sana ^^, "gomawo" kata ibu ku yang mengambil buah dari tangan ku, "jae hee, kau jangan membuat kesalahan lagi ya?" kata ayah ku yang membuat ku bingung, "kesalahan?" tanyaku, "tadi ada pelanggan kita yang sangat aenh, ia mendapatkan susu yang sudah kadaluarsa kemarin, jadi jangan ditaruh di tempat yang stock nya sudah habis, itu akan membuat reputasi supermarket kita buruk" jawab ayah ku yang terlihat sedih, "mwo? mianhamnida, aku tidak akan mengulanginya, mian eomma, mian appa" aku meminta maaf pada orang tua ku, "kau harus meminta maaf padanya" kata ayah ku, 'aduuh apapun lah, gua mau, asalkan supermarket ini kagak di cap buruk sama pelanggan gara gara ulah gua', "apapun itu ayahanda, akan aku lakukan" kataku yang tiba tiba gaya kolosal, "eh?' ayah ku heran, "kau harus mendatangi nya nanti sore di acara inkigayo" jawab ibu ku, "mwo? inkigayo? apa yang akan ku lakukan disana? memang dia siapa?" tanya ku heran, "sepertinya wajah nya tidak asing lagi, tapi appa tidak tau dia siapa" jawab ayah ku, "baiklah, aku akan kesana, aku ingin membantu appa dan eomma" kataku semangat, "baiklah" jawab ibu ku yang sambil tersenyum. 'gila, banyak amat orang disini, ada apaan sih?' tanyaku dalam hati, aku sudah berada di dalam gedung, ya acara msuik, inkigayo, entah apa yang difikirkan oleh orang itu, saat aku melihat kearah samping, "alamak" kataku pelan, "oh? neo? lee jae hee?" tanya soo ki dengan wajah berseri seri, "eh iya, kau disini juga?" kataku basa basi, "tentu" jawabnya, "kau ingin menonton eunhyuk seongsaengnim ya?" tanyanya, 'ha? ahh iya sekarang super junior comeback dengan lagu baru nya spy', "eh iya" jawab ku singkat, "kau mencari siapa?" tanya ku, "sarang" jawab nya, "mwo?" aku bingung dengan jawabannya, "kau benar benar mau tau?" tanyanya, aku menganggukkan kepalaku, 'maksudnya?', soo ki menarik tangan ku kebelakang panggung dengan cara city hunter, jika aku tidak seperti park min young, aku akan dimarahi oleh soo ki, karna soo ki berperan sebagai lee min ho, tapi akhirnya drama city hunter ala kolosal seperti itu udah berakhir karna telah sampai nya kami di depan pintu gerbang kemerdekaan indonesia, eh?, maksudnya kami telah sampai di depan pintu ruang make up super junior, "nekat banget neng?" kataku, dia hanya menjawab dengan tingkah nya yang kembali seperti lee min ho di drama city hunter, aku hanya mengedipkan mata berulang ulang kali karna heran dengan tingkah bocah itu, "aku ingin mencari cintaku" jawab nya, "nugu?" tanyaku yang benar benar penasaran, "stt" ia menutup mulut ku dan menyuruh ku berdiri di samping nya, kami berdua seperti orang bodoh karna kami berdiri dengan tatapan super pelongo di depan pintu ruang make up super junior, tapi tiba tiba.. "srett" pintu terbuka, disana ada 2 lelaki yang mulai berjalan terlebih dahulu, "woh?" kataku, dihadapan ku ada seorang leader, dan dihadapan soo ki ada seorang maknae dari super junior, leeteuk dan kyuhyun sedang membicarakan sesuatu, "oppa, jheongmal saranghaeyo" kata soo ki polos, dan itu membuat percakapan mereka terhenti, kyuhyun menoleh soo ki, "kau fans ku?" tanyanya yang menurutku pertanyaan yang super konyol, udah tau di kuntitin, terus ngelontarin kata kata seperti itu tentu saja itu fans~, soo ki mengangguk lalu tersenyum, "wah, kau fans tercantik ku" jawab kyuhyun yang sekarang mencubit pipi soo ki, dan aku terlihat seperti orang pinggiran, tiba tiba sang leader menatap ku, dan wajah nya terlihat sangat kaget, "neo" katanya, "mwo?" jawab ku, aku melihat ia merapikan tampilannya, "kenalkan, jhoneun leeteuk imnida" leeteuk memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya, "ah, jae hee imnida" jawab ku yang sekarang memegang tangannya, soo ki sekarang sedang mengobrol dengan kyuhyun, aku heran bocah itu kenapa menjadi fans paling beruntung di dunia ya? ketemu kyuhyun dengan cara city hunter udah bisa ngobrol lagi ckckc, pake pelet apa tu bocah? haha tapi aku tau karna kepolosannya itulah yang membuat ia banyak disukai dan didekati oleh siapapun, hantu aja mau lho?, tapi tiba tiba.. "mwoya?" soo ki terlihat mengeluarkan air mata karna menerima telfon, lalu ia menatap kyuhyun dengan tatapan sedih, aku bisa membacanya, seperti nya soo ki mengatakan "oppa, aku tidak ingin meninggalkan mu sekarang tapi karna..", lalu soo ki menarik tangan ku keluar, soo ki terlihat menangis, "kau kenapa?" tanyaku, ia tidak menjawab pertanyaan ku. "kali kedua, aku meninggalkan kedua idola ku, pertama di usir, kedua karna masalah ini" akhirnya soo ki mengeluarkan suarnya, ia masih menangis, "ma.. masalah apa?" tanyaku, "cha nae ya dan im bom ra kabur dari asrama" jawab nya yang skarang terlihat terpukul sekali, 'mwo? bom ra? kabur?', "tadi sihwa menelfon ku, tadi pagi aku dan sihwa mengira mereka berdua pergi mengunjungi keluarganya, tapi aku juga memiliki feeling jelek, karna biasanya naeya tidak pernah pulang kerumahnya, ia selalu diam di asrama, aku juga heran karna sihwa mengatakan padaku tadi pagi barang barang bom ra tidak ada di kamar" jelas soo ki panjang, "apa.. apa karna bom ra tidak kuat di bully?" kataku menebak, "mwo?" sekarang giliran soo ki yang bertanya, "dia pernah cerita padaku, karna hidup nya selalu di turuti dan jarang di marah, ia akan tersiksa, dan terfikir jika ia dimarah, apalagi di bully" jawabku, "ah~ kasihan, bagaimana ini? seharusnya mulai besok kita mempersiapkan showcase untuk 2 bulan kemudian, eotteokhae? naeya? dia tidak membawa baju atau barang nya? ahh mereka kemana?" kata soo ki yang sangat bingung
naeya POV
aku berlari mengantar kan ayam ini ke alamat itu, lalu aku kembali menaiki motor pesanan itu, setelah pekerjaan itu, aku pergi ke salah satu kedai mie, aku bekerja sebagai cleaning service, tadi pagi aku bekerja sebagai pengantar koran dan susu, lalu tadi siang aku memaksa masuk untuk menjadi seorang pengangkat barang, walau aku gadis yang masih muda, aku tidak akan menyerah, ini semua untuk biaya kakak ku operasi, malam nya aku ke rumah sakit, setelah selesai mencuci banyak mangkok dan gelas yang ada di kedai mie tadi, "mandi saja dulu" kata ibu ku yang sekarang sedang membawa makanan untuk ku, "selesai mandi, lalu makan" lanjutnya, aku tidak menjawab nya, aku makan dulu karna perutku kosong dari tadi pagi, "apa kau kabur dari sana?" tanya ibu ku, aku menganggukan kepala ku, "terima kasih sudah kesini" katanya, aku menganggukkan kepala ku lagi, "biaya operasi 2.000.000 won, tapi kami baru memiliki 1.000.000 won" kata ibu ku yang sekarang benar benar stres, ia menangis, aku menatap nya sebentar dan melanjutkan makan, selesai menghabiskan makanan aku pergi dari rumah sakit, aku memasuki lift aku menundukkan kepala ku, ah tidak aku menangis "bagaimana cara mendapatakan uang sbanyak itu secepatnya" kataku bicara sendiri, "uang apa?" kata seseorang di sebelah ku, 'ah sial, aku menangis, ku kira tidak ada orang di sampingku' aku menaikan kepala ku dan mengusap mataku, "kau tidak perlu tau" jawab ku dingin, "wah? kau teman nya sooki yang waktu itu ya?" katanya setelah melihat wajah ku, aku berpaling melihat ke arahnya 'ah, artis itu lagi', "gong chan imnida, aku sedang dirawat disini karna aku harus di operasi ginjal" katanya, aku diam tidak menjawab nya rasanya ingin cepat cepat pergi dari lift itu tpi entah kenapa aku tidak enak terhadapnya ia baik terhadap ku tapi aku tidak, "oh" ah kenapa aku menjawab itu saja, "oh iya, katamu tadi kau memerlukan uang, untuk apa?" tanyanya, "operasi" jawab ku, "nugu?" tanya nya lagi, "hya! itu semua bukan urusan mu" aku sudah tidak tahan lagi, aku menangis, "mian, aku telah membuat mu sedih, tapi.. aku tidak bermaksud" katanya merasa bersalah, dia menatap ku kasihan sepertinya ia memperhatikanku, aku keluar dari lift itu dan mengusap air mata itu, jalan ku agak sedikit tidak seimbang karna tadi aku mengangkat beban berat dan menimpa kaki ku, mungkin sekarang sudah bengkak, aku berjalan menuju pom bensin, aku meminta untuk bekerja disana sampai pagi
sihwa POV
aku sekarang sudah berada di kantin bersama soo ki dan.. jae hee, ya walau tidak percaya bisa face to face dengannya, "mungkin yang kemarin malam itu bom ra" kata jae hee tiba tiba, "ma..maksudnya?" jawab ku, "kemarin aku melihat bayangan yang menjauhi asrama, mungkin itu dia" jawabnya, "hya! sandeul oppa, dia mengirimkan mantion" kata soo ki tib tiba, "hya, jangan bercanda dulu, kita harus menemukan naeya dan bom ra dulu" kata ku yang sekarang sedang bingung dengan keadaan mereka berdua, "jae hee, ayo kita ke kamar!" ajak jira yang sekarang sdang berdiri tidak jauh dari tempat kami, "ah si jangkung itu" kataku pelan, "aniyo, bom ra kabur, naeya juga" tolak jae hee kepada ajakan jira, "tidak usah difikirkan, bsok mereka kembali" jawabnya, "hya! apa kau tidak memiliki hati? kau tidak memiliki perasaan terhadap teman mu itu?" kataku dengan nada yang lebih tinggi, kyun mo ssi datang karna sadar ada keributan di kantin, "hya, mwoya?" katanya, "naeya dan bom ra kabur" kata soo ki, "mwo?" jawab kyun mo kaget. sekarang 2 orang bertambah, setelah jae hee memaksa jira untuk ikut dalam pencarian mereka berdua tentu di sini harus ada yang tertua dan memimpin, siapa lagi kalau bukan kyun mo ssi, "cheo..cheogiyo" kata soo ki yang tergagap gagap, "sandeul oppa bilang padaku.." kata soo ki terpotong, "sudah ku katakan jangan berkhayal lagi!" kataku agak sedikit emosi, "diam dulu!" sekarang giliran soo ki yang teriak, tampaknya ia sedikit marah dengan ku, "gongchan ssi menceritakan keberadaan naeya pada sandeul ssi, katanya naeya tadi berada di rumah sakit, ia terlihat sedang menangis karna membutuhkan biaya untuk operasi, gongchan tidak tau siapa yang akan di operasi, gongchan ssi juga bilang kalau naeya jalannya terpincang pincang, dan di tubuhnya banyak terdapat goresan goresan" kata soo ki yang membuat seluruh nya shock, "bagaimana kalau kita membantu naeya, besok aku akan minta izin pada guru kalian, besok kita akan mencari bom ra, lalu berpencar, jira dan soo ki kerumah sakit untuk mengecek keberadaan naeya dan mencari tau siapa yang akan di operasi, si hwa dan jae hee kalian akan mencari tempat untuk melaksanakan acara, hm.. acara untuk membantu naeya mendapatkan biaya, biaya untuk operasi,lalu aku dan guru kang akan mencari bom ra, kami bertiga akan mempersiapkan alat alat nya" ide kyun mo ssi bena benar cemerlang, tapi aku sedikit kecewa karna aku dipasngkan dengan lee jae hee, ahh sudahlah, semuanya hwaiting!
wah~ lanjut dong min :D
BalasHapusputri
BalasHapuscritany seru,
aq tngGu kLnjtan'a. .:)
cpt ya
cpt doNk part selanjt'a,
BalasHapusaq tngGu oce . .:)
answer all :
BalasHapuswah~ terima kasih atas kunjungan dan komentar nya, iya segera di post kok, ditunggu aja ya, kasih bocoran dikit ah, nanti di part 9 masalah nya bakal sedikit demi sedikit terselesaikan :D